Kepri Dapat Dua Unit Mobil Perpustakaan

2 comments

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mendapat dua unit mobil perpustakaan keliling dari Kepala Perpustakaan Nasional, Dady P Rachananta. Penyerahan dua unit mobil dilakukan pada saat apel PNS (Pegawai Negeri Sipil), Provinsi Kepulauan Riau, Senin (23/2).

Menurut Dady P Rachananta, Kepala Perpustakaan Nasional, kemarin, dua unit mobil perpustakaan ini diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk diserahkan kepada Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun.

''Sejak tahun 2003 kami telah memberikan mobil perpustakaan keliling sebanyak 259 unit mobil. Untuk di Provinsi Kepulauan Riau sendiri kami telah memberikan dua unit mobil untuk di Provinsi sendiri, Kota Batam dan sekarang untuk Kabupaten Bintan dan Karimun,'' ujarnya.

Dady berharap agar mobil perpustakaan keliling yang diberikan Pemerintah Pusat dapat digunakan sebaik-baiknya untuk menyentuh masyarakat agar gemar membaca.

''Tidak hanya untuk masyarakat saja, tetapi kita harus mulai dari pejabat dan pelajar sehingga masyarakat umum juga mulai gemar membaca,'' tukasnya.

Sementara itu Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah menghimbau agar mobil yang sudah diserahkan ini dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam mengoperasionalkan mobil keliling.

''Tidak semua daerah memiliki perpustakaan, karena wilayah Kepulauan Riau yang luas dengan pulau-pulau. Sehingga informasi kurang menyerap ke daerah-daerah, dengan adanya mobil perpustakaan ini diharapkan bisa membantu memberikan informasi kepada masyarakat,'' ujar Ismeth berharap.

Diakui Ismeth, untuk di Kepulauan Riau kalau sekedar mobil masih kurang menyerap hingga ke daerah. Karena di Kepulauan Riau sendiri ada sekitar 19 pulau terluar. ''Kita membutuhkan setidaknya empat kapal perpustakaan keliling untuk di tempatkan di Kabupaten Anambas, Natuna dan juga Lingga. Sehingga semua masyarakat bisa membaca,'' tuturnya usai menerima mobil perpustakaan.

Tidak hanya itu sempena hari pendidikan 2 Mei mendatang, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar lomba membaca dan menulis untuk tingkat pelajar hingga umum. ''Lomba ini digelar sempena hari pendidikan yang bisa diikuti semua lapisan masyarakat baik pelajar tingkat SD hingga SMA dan juga umum,'' ungkapnya.

Tujuan diadakan lomba tersebut untuk meningkatkan minat membaca di kalangan pelajar dan juga masyarakat. Sehingga merangsang masyarakat Kepri untuk lebih menyukai buku. Disamping itu, juga diberikan berbagai hadiah menarik.

Oknum Polisi Duet Jadi Jambret di 25 TKP

0 comments

Pelaku kejahatan jalanan kian merisaukan warga Tanjungpinang berhasil di ringkus jajaran Polresta Tanjungpinang saat melakukan patroli di Bakar Batu, Tanjungpinang. Saat itu pelaku jambret sedang beraksi di lokasi dimana tim gabungan Polsekta Bukit Bestari dengan Polresta melakukan patroli, Minggu (22/2) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

Menurut AKBP Yusri Yunus, Kapolresta Tanjungpinang, Senin (23/2), pelaku kejahatan jalanan atau jambret ini dilakukan dua orang setiap melakukan aksi kejahatannya.

''Ternyata salah satu pelaku merupakan oknum polisi Bripka A, saat melakukan aksi dia yang membawa sepeda motor. Sedangkan yang menarik D (19), merupakan saudara angkatnya,'' tuturnya di Mapolresta Tanjungpinang.

Modus operasi yang dilakukan oknum polisi ini dilakukan setiap malam hari. Sebelum melakukan aksinya, mereka mengincar korban terlebih dahulu, begitu korban berada di lokasi jalanan yang sepi. Mereka lalu melakukan aksinya dengan menarik tas yang disandang korban.

''Kebanyakan yang menjadi korban jambret mereka adalah para wanita. Saat melakukan aksi jambret dengan sepeda motor. Mereka tidak memasang plat nomor polisi, hal itu bertujuan agar tidak diketahui oleh korbannya,'' ungkapnya.

Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya ketahuan juga. Pepatah ini sangat cocok untuk oknum polisi yang sudah lima tahun bertugas di Polresta Tanjungpinang. Sebanyak 25 TKP (Tempat Kejadian Perkara) mereka melakukan aksi jambret diantaranya di jalan bakar batu, jalan wiratno, jalan bridjen katamso, jalan pancur, jalan sumatera, jalan pemuda, sei jang, batu hitam, batu delapan atas, jalan baru, jalan Engku Putri, jalan gatot subroto, batu lima, jalan pramuka, jalan kamboja, suka berenang, jalan rawasari dan batu lima atas.

''Sebanyak dua puluh lima TKP masih ada sejumlah barang yang mereka simpan setelah melakukan aksi kejahatan. Sedangkan sebagian sudah dijual dan masih digunakan oleh saudaranya,'' katanya.

Barang bukti yang berhasil diamankan di rumahnya di Kijang Kencana I berupa sebelas unit ponsel berbagai tipe dengan merek Nokia, dua unit kamera digital, sejumlah tas yang merupakan milik korban mereka. Sedangkan untuk uang sudah habis digunakan untuk keperluan pribadi.

''Menurut pengakuan tersangka mereka melakukan kejahatan itu sejak bulan puasa. Dikarenakan untuk memenuhi kebutuan biaya hidup. Sebab istri A sedang hamil sembilan bulan,'' ujarnya.

Sedangkan gajinya masih belum mencukupi untuk membiayai kebutuhan rumahnya. Dikarenakan gaji pelaku habis untuk membayar biaya pinjaman uang dan juga kredit rumah yang saat ini ditempati keluarganya.

Mengenai oknum polisi, Yusri menegaskan, A akan dikenakan dua persidangan internal dan umum. ''Karena tindakannya berat sehingga bisa saja dia dikenakan sangsi di pecat. Sebelumnya harus menjalani hukuman disiplin dari pihak kepolisian. Baru hukuman umum,'' tegasnya.

Saat melakukan kejahatan mereka menggunakan sepeda motor Yamaha Nuvo dan Suzuki Shogun warga kuning. Sepeda motor tersebut digunakan secara bergantian oleh pelaku saat melakukan aksinya. Begitu diamankan, pelaku sempat mendekam di penjara Mapolresta Tanjungpinang.

Pihak kepolisian Senin pagi kemarin melakukan pengeledahan ke rumah pelaku. Pelaku oknum polisi sempat melarikan diri. Namun kembali di ringkus berkat bantuan masyarakat dan jajaran kepolisian yang langsung mengamankan oknum polisi lagi. ''Mereka melakukan tindak kejahatan malam hari, karena paginya harus bekerja,'' tukasnya.

Pencuri Tiga Ponsel Dibekuk

0 comments

Pihak kepolisian Tanjungpinang Barat berhasil mengamankan pencurian ponsel yang dilakukan tersangka Zanuari (31), Jumat (20/2) malam. Ditangkapnya tersangka Zanuari, berkat laporan dari korban yang kehilangan ponsel miliknya. Sebelumnya, Zanuar merupakan pegawai di pabrik rokok di Jalan Matador.

Menurut AKBP Yusri Yunus, Sabtu (21/2) lalu, Zanuari didapati korbannya sedang berada di batu enam. Saat didatangi kawannya dia lari. Sehingga kawannya curiga dan segera melapor ke polisi.

''Jajaran kami berhasil mengamankan tersangka di kilometer sembilan belas di jalan Tanjunguban. Dari situ kami melakukan pengembangan dan dapat lagi dua tersangka yang kami duga sebagai pelantara dan pengadah barang,'' tuturn Yusri.

Polisi juga mengamanakan Aminuddin alias Pak De yang membantu tersangka menjual ponselnya dan salah seorang penadah barang hasil curian tersangka Zanuari, bernama Jali.

Menurut Yusri, tersangka Zanuari merupakan pelaku pencurian hand phone di Jalan Matador, seperti yang dilaporkan korbanya pada 3 Januari lalu.

Bahkan pelaku juga diduga telah melakukan pencurian di sejumlah lokasi yang ada di Tanjungpinang. ''Dari laporan pengaduan yang kita terima dari tiga korban yakni Sobirin, Bayu dan Aliong,'' tuturnya.

Dari tangan tersangka polisi telah mengamankan tiga unit ponsel merek Nokia 1200, Nokia 6680 dan Nokia N 70 dari tangan tersangka, dan dijadikan barang bukti. Dari keterangan pelaku yang masih berbelit-belit, polisi masih melakukan pengembangan data atas kasus pencurian ponsel yang dilakukan Zanuari.

Hingga saat ini, tambah Yusri Yunus, polisi masih terus melakukan pengembangan atas tindakan pencurian yang dilakukan tersangka. Untuk proses hukum selanjutnya, saat ini Zanuar resmi ditetapkan jadi tersangka. Begitu juga dengan Aminuddin dan Jali sebagai penadah, masih dilakukan pendalaman.

''Kepada tersangka Zanuari kita kenakan Pasal 363 KUHP, dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun. Sedangkan dua orang lainnya kita kenakan Pasal 480 KUHP dengan ancaman tiga tahun lebih penjara,'' tukas Yusri Yunus didampingi AKP Amin, Kapolsekta Tanjungpinang Barat.

Sementara itu, Jali, penadah yang memiliki conter ponsel di Kijang Lama menuturkan, tidak mengetahui kalau tiga ponsel yang dibelinya merupakan hasil curian. ''Saya hanya kenal pak de dari seorang kawan. Dia mau menjual ponselnya untuk biaya sekolah anak. Ya, saya beli dengan harga Rp1.275 .000 untuk tiga unit ponsel,'' akunya.


Sementara itu Pak de mengakui kalau tiga ponsel itu dijual ke Jali. ''Saya hanya berniat membantu Zanuari. Saya memang tidak mengenal dia. Waktu pertama kali ketemu dia sedang berdiri di depan warung saya dan saya tawarkan tempat persingahan. Karena katanya dia mau ke Tanjunguban,'' ujarnya di Mapolsekta Tanjungpinang Barat.

Kata Pak de, tiga ponsel itu mau dijual karena dia (Zanuari, red) butuh uang untuk berangkat ke Malaysia lagi.

''Saya hanya berniat membantu dan tidak tahu kalau barang itu merupakan barang curian,'' tukas Pak De lesu.

Ismeth Diperiksa KPK Kasus Damkar

0 comments

Pemeriksaan Ismeth Abdullah yang dipanggil KPK untuk kasus damkar (Pemadam Kebakaran) di Jakarta selama sembilan jam. Menurut Ismeth Abdullah, Gubernur Kepulauan Riau, Minggu (22/2), pemanggilan dirinya ke KPK sebagai saksi.

''Saya dipanggil sebagai saksi terkait kasus damkar. Ada sekitar dua puluh pertanyaan yang ditanyakan kepada saya,'' tuturnya di sela-sela pertemuan dengan Menkokesra di Tanjunguban

KPK yang memanggil Ismeth Abdullah sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi damkar, karena pada saat pengadaan mobil pemadam kebakaran, pada saat itu posisi orang nomor satu di Kepulauan Riau itu masih sebagai Ketua Otorita Batam. Dimana pengadaan mobil tersebut diadakan.

''Saya dipanggil dan ditanyai seputar hubungan saya dengan Oentarto. Hubungan saya dengan Oentarto hanya sebagai rekan dan pihak KPK juga menanyakan apakah dia memaksa dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran,'' ungkapnya.

Kamis (19/2), Ismeth Abdullah mengadiri pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), walaupun sebelumnya Ismeth Sempat tidak mengadiri pemanggilan KPK. Dikarenakan kesibukannya menemui para investor yang sudah di agendakan.

Sekedar diketahui, Ismeth dipanggil KPK dan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri (Depdagri) Oentarto Sindung Mawardi.

Pemanggilan Ismeth ke ruang pemeriksaan KPK untuk melengkapi keterangan saksi-saksi yang sudah ada. ''Ismeth dipanggil untuk kasus damkar dengan tersangka Dirjen Otda itu saja loh. Jadi bukan untuk kasus lainnya,” tutur Johan, juru bicara KPK belum lama ini.

Oentarto sendiri telah berstatus tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran di sejumlah daerah. Bahkan dia sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak 12 Mei 2008. Pengadaan mobil pemadam kebakaran berdasarkan pada radiogram Depdagri yang ditandatangani oleh Dirjen Otonomi Daerah Oentarto Sindung Mawardi pada 2002 ketika Menteri Dalam Negeri dijabat oleh Hari Sabarno.

Untuk radiogram tersebut dikirimkan ke sejumlah provinsi untuk pengadaan mobil pemadam kebakaran dengan jenis tertentu yang hanya diproduksi PT Istana Sarana Raya, milik Hengki Samuel Daud. Hengki hingga saat ini masih ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

Tak Ada Identitas, Lima Pria Diamankan

0 comments

Polisi Sektor Kota Tanjungpinang menggelar razia premanan jalanan Kamis (18/2), sekitar pukul 23.30 WIB di beberapa lokasi dan berhasil mengamankan lima pria dan satu wanita yang didapati sedang duduk-duduk di gedung daerah di tepi laut Kota Tanjungpinang.

Saat diamankan kelima pemuda dan satu wanita yang sedang hamil itu tidak bisa menunjukan identitas diri atau Kartu Tanda Penduduk, sehingga kelima pemuda yang mayoritas memiliki tato ditubuhnya itu langsung diamankan Polsek Kota di Mapolsek Kota Tanjungpinang.

Menurut AKP Darmawan, Kapolsek Kota Tanjungpinang, Jumat (20/2), mereka diamankan karena tidak memiliki identitas.

''Saat ditanya, mereka sedang apa di sini, jawabnya sedang jalan-jalan. Tetapi mereka tidak membawa uang dan tidak mempunyai sanak keluarga di sini,'' tuturnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan, akhirnya lima pemuda dan satu wanita itu digelandang ke Mapolsekta Tanjungpinang. ''Mereka, kami amankan karena kami menduga mereka akan melakukan aksi kejahatan. Apalagi dari tubuh mereka banyak tato,'' ujarnya.

Ditegaskannya, pihaknya juga akan meminta data dari orang-orang yang diamankan, apakah diantara mereka sedang dicari pihak kepolisian Batam.

Mereka yang diamankan adalah Argo (20), Aldi (24), Rahman Saputra (19), Bobi Candra (19), Pendi (23) dan Ema (22). Saat diamankan mereka tidak membawa identitas dan sedang duduk-duduk didekat gedung daerah. ''Untuk saat ini kita akan amankan mereka dahulu dan menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian di Batam,'' tukas Darmawan.

Sementara itu, Rahman, salah satu dari lima pemuda yang diamankan itu menuturkan, dirinya dan teman-temannya hanya duduk-duduk saja pada saat ditangkap.

''Kami sedang duduk dan tidak ada minum-minuman keras. Polisi datang dan minta kami menunjukan KTP, tetapi kita tidak bawa,'' ujarnya di Mapolsekta Tanjungpinang.

Diakui, keempat pemuda yang diamankan itu, mereka ke Tanjungpinang sekedar jalan-jalan dan berniat akan segera balik secepatnya.

''Kami hanya jalan-jalan, karena aku punya saudara di Jalan Pramuka. Dia bekerja sebagai supir angkot tetapi saat dihubungi dia tidak mau mengangkat. Karena dia minta agar saya balik ke Batam dan menyerahkan uang untuk ongkos ke Batam,'' tuturnya sambil tertunduk.

Hal senada juga diungkapkan Argo, dirinya ke Tanjungpinang hanya jalan-jalan. ''Saya diajak ke Tanjungpinang untuk jalan-jalan. Tetapi kami lupa bawa KTP,'' tukasnya.

Sampai berita ini diturunkan, kelima pemuda itu masih mendekam di Mapolsekta Tanjungpinang.

Sandhi : Tidak Semua Mereka TKI Ilegal

0 comments

Pemulangan TKI, Dua Hari Berturut-Turut


Sejak Kamis kemarin, Malaysia melakukan deportasi terhadap warga negara Indonesia yang bekerja di negaranya tanpa menggunakan dokumen yang sah atau secara ilegal. Deportasi yang dilakukan rutin setiap minggu dilakukan dua hari berturut-turut, sebanyak seratus lebih warga negara Indonesia dipulangkan dengan kapal feri Batam Line.

Menurut Sandhi, Supervisor Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Departemen Imigrasi Kota Tanjungpinang, Jumat (20/2), pemulangan warga Indonesia yang diamankan Malaysia merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap minggi oleh Imbrakasi Malaysia.

''Hari ini (Jumat, red), sebanyak 151 orang yang dipulangkan yang terdiri dari laki-laki 135 orang, perempuan 15 orang dan anak satu orang. Sedangkan Kamis, sebanyak 155 orang yang dipulangkan yang terdiri dari 115 lelaki, 35 perempuan dan lima anak,'' ungkapnya.

Pemulangan warga Indonesia yang ada di Malaysia itu yang sebagian besar merupakan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) Ilegal, ada sebagian dari mereka yang merupakan tenaga kerja resmi dengan dokumen yang lengkap. Bahkan ada yang merupakan warga Tanjungpinang yang sedang wisata ke Tanjungpinang diamankan.

Diakui Sandhi, ada beberapa pengakuan mereka (orang yang dideportasi, red) bukan bekerja ke Malaysia sedang jalan-jalan dan diamankan. Padahal sedang berkunjung, walaupun sudah ditunjukan surat dan dokumen resmi, tetap diamankan.

''Kadang ada dari majikan mereka yang menelpon ke kami minta dicarikan orang yang bekerja padanya. Karena dicari-cari tidak pulang-pulang saat sedang jalan-jalan, ternyata mereka terikut diamankan petugas Rela,'' tukasnya.

Sementara itu Said Parman, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Tanjungpinang, mengungkapkan, banyaknya TKI yang dideportasi walaupun bukan TKI ilegal disebabkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap tenaga kerja yang ada di sana.

''Tenaga kerja Indonesia yang masuk ke Malaysia tidak dipantau, tidak seperti di negara Cina yang memperhatikan warganya yang bekerja di luar negeri. Seharusnya Indonesia lebih memperhatikan warganya yang bekerja di luar negeri dengan memantau keberadaan mereka dan siapa majikannya. Kalau seperti ini terus pemerintah terkesan setengah hati dalam memperhatikan warganya,'' ungkapnya.

Said Parman berharap kedepannya pemerintah membuat satu badan khusus yang mengurusi semuanya, tidak masing-masing departemen maupun badan yang ditunjuk, sehingga terkesan jadi rebutan kerja tanpa memperhatikan kondisi pekerja.

''Dengan hanya satu badan yang mengurusi semuanya, maka akan lebih fokus dalam mengurusin tenaga kerja indonesia yang ada di luar negeri,'' tukasnya.

Sementara itu, para TKI ilegal yang dideportasi itu untuk sementara ditampung di tempat penampungan dan akan dipulangkan, setelah melakukan pendataan dan sesuai dengan jadwal kapal yang ada.

Dendam Lima Tahun, Disalurkan di Pasar

1 comments

Terjadi keributan di pasar, sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat kemarin dikarenakan perempuan dan pria terlibat adu jontos. Perkelahian itu membuat perempuan mengalami luka dan melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Kota Tanjungpinang.

Menurut Mui Ing, korban penganiayaan, dirinya saat itu sedang berbelanja ketam di pasar. ''Saya ketemu dia di pasar. Dia ngeliatan saya. Saya tanya kenapa, dia langsung mau memukul saya dan kena hidung saya sampai keluar darah banyak,'' tuturnya.

Diakui Mui Ing, dia tidak mengenal Agus (pelaku, red) dengan baik. Anaknya yang mengenal Agus dan sudah lama Agus tidak suka pada keluarganya.

Hal itu berawal dari anaknya yang mencoba memperbaiki televisi Agus, namun belum selesai diperbaiki. Bersumber dari situlah, kebencian Agus terhadap keluarga Mui Ing timbul. Keduanya jarang bertemu, karena lokasi tempat tinggalnya yang berbeda. Agus tinggal di Potong Lembu.

Pertemuan di pasar yang tidak direncanakan malah membuat kedua orang tersebut terlibat pertengkaran. Sehingga terjadi penganiayaan ringan yang dilakukan pelaku terhadap Mui Ing. ''Dia tidak hanya memukul ku, tetapi kaki ku juga ditendang. Bahkan aku juga mau dipukul pakai kayu. Untung saja ada orang yang menahan dia,'' tukasnya.

Mendapat laporan dari korban, Polisi Sektor Kota Tanjungpinang langsung mencari pelaku penganiayaan tersebut. Korban yang menggunakan kaos berwarna gelap itu begitu dipukul pelaku langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsekta Tanjungpinang.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Agus berhasil diamankan jajaran Polsekta Tanjungpinang. Walaupun Agus sempat mencoba kabur, namun berhasil ditangkap. Di Mapolsekta Tanjungpinang, Agus mengungkapkan dirinya tidak memukul korban.

''Saya tidak ada memukul dia. Dia duluan yang mulai memukul saya. Ya, saya tangkis, tetapi kena hidungnya. Dia coba memukul saya lagi, ya saya tendang. Setelah itu, saya mengambil kayu broti untuk mengertaknya saja. Bukan untuk memukul,'' ujar Agus dari dalam sel Mapolsekta Tanjungpinang.


Agus mengakui, dirinya memang sudah mempunyai dendam lama terhadap anak Mui Ing yang menipunya. ''Saya memang tidak terlalu kenal dengan dia (Mui Ing), saya cuma kesal dengan anaknya yang sering menipu saya,'' tuturnya terbata-bata.

Karena perbuatannya tersebut hingga saat ini Agus masih diamankan di Mapolsekta Tanjungpinang. Menurut AKP Darmawan, Kapolsekta Tanjungpinang, kasus ini sedang di proses. ''Kasus ini dikenakan penganiayaan ringan dan masih di proses,'' tukas Darmawan.

Sertijab Kepala Stasiun RRI Kota Tanjungpinang

0 comments

Kepala Stasiun RRI Kota Tanjungpinang yang sebelumnya dipimpin La Sirama digantikan Santoso. Serah terima berlangsung di kantor RRI yang beralamat di Jalan Ahmad Yani dihadiri Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan dan unsur muspida lainnya.

Menurut G Gunawan, Direktur RRI, serah terima jabtan ini bagian dari dinamika organisasi LPP RRI dalam rangka mengoptimalkan sumber daya untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi LPP RRI demi melayani kepentingan masyarakat.

''Serah terima jabatan hari ini (kemarin, red) adalah promisi dan mutasi. Santosi dipromosikan dari jabatan sebelumnya sebagai Kepala Bagian Keuangan Kantor Pusat LPP RRI menjadi Kepala RRI Tanjungpinang. Sedangkan La Sirama dimutasikan ke Matamaram dengan jabatan yang sama,'' urainya.

Sejak tiga tahun belakangan ini, RRI berubah menjadi Lembaga Penyiar Publik (LPP), karena itu RRI di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan siaran yang ada di setiap daerah. ''Kita harus terus meningkatkan program-program penyiaran yang ada dan harus interaktif,'' ungkapnya.

Ditegaskan Gunawan, RRI akan terus meningkatkan sumber daya manusia yang ada dan juga mengoptimalkan penggunaan aset yang ada.

Sementara itu, Santoso mengungkapkan, pihaknya akan terus menjalani program-program yang sudah ada, sambil melakukan perbaikan dan membuat program yang baru. ''Untuk langkah awal, saya akan melakukan konsolidasi kedalam terlebih dahulu, setelah itu memberdayakan masyarakat lokal dan mencari tahu keinginan dan kebutuhan masyarakat dalam bidang penyiaran,'' tukas Santoso.

Pengedar Sabu Diamankan, Satu DPO

0 comments

Baru seminggu unit satuan Narkoba Polisi Resor Kota Tanjungpinang mengamankan pengedar sabu dengan barang bukti tujuh paket shabu, Kamis (12/2) lalu. Unit Narkoba kembali berhasil mengamkan kembali satu pengedar sabu , Rabu (18/2).

Menurut AKBP Yusri Yunus, Kapolresta Tanjungpinang, Kamis (19/2), satu pengedar sabu diamankan unit Satuan Narkoba Rabu kemarin. ''Satu berhasil diamankan dan satunya kabur dan sedang DPO (daftar pencarian orang),'' tuturnya usai menghadiri sertijab Kepala Stasiun RRI Kota Tanjungpinang.

Ditegaskan Yusri, pihaknya telah berhasil mengantongi identitas pelaku yang kabur saat dilakukan penangkapan terhadap kedua pengedar sabu.

Kejadiannya berlangsung Rabu siang, pada saat itu, jajaran unit Satuan Narkoba Polresta Tanjungpinang mendapat informasi dari warga akan ada transaksi sabu di sekitar kilometer sembilan, Tanjungpinang. Mendapat informasi tersebut, beberapa jajaran Unit Reskrim Narkoba yang langsung dipimpin Kasat Narkoba turun ke lapangan.

Saat kedua pemuda pemilik sabu itu tercium polisi, mereka berusaha kabur dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Shogun dengan plat nomor polisi 2071 TL. Saat itu sempat terjadi pengejaran antara polisi dengan pelaku. Pelaku mencoba dua kali mencoba lepas dari kejaran polisi.

Namun usaha keduanya berhasil dihentikan, Derri (28) berhasil diamankan setelah kabur masuk lumpur dekat rumahnya, di Tanjung Unggat ujung. Sementara satu lagi kawannya, pemilik motor Shogun itu hingga berita ini diturunkan masih dalam daftar pencarian orang.

''Waktu itu kami mendapat informasi ada dua pria pemilik sabu sabu. Kami langsung ke lokasi yang berada di jalan menuju Perum Lembah Asri, Kilometer 9,'' ujar AKP Priyo Prayitno, Kasat Narkoba.

Pada saat itu, kedua pemuda itu tiba-tiba kabur dan masuk ke arah Perumahan Lembah Asri. Sepeda motor mereka dilajukan kencang. Polisi mengejar. Di tengah jalan, pria yang berada dibonceng nampak membuang bungkusan kecil. Begitu diselidiki ternyata 1 paket kecil sabu sabu.

Begitu motor melaju pada tikungan, polisi mengambil kesempatan. Sepeda motor yang sedang menikung langsung ditabrak polisi. Pengedara yang tidak menyangka itu langsung terjatuh. Namun kedua pemuda itu tidak menyerah, mereka kali ini berlari.

''Pada saat melakukan pengejaran, kami berhasil mengamankan satu pelaku dan baru diketahui bernama Derri. Sementara yang seorang lagi berhasil lolos, dengan inisial Sr,'' tuturnya.

Dari situ lalu polisi melakukan pengembangan, Derri kemudian dibawa ke tempat tinggalnya di Tanjung Unggat ujung untuk melakukan pengembangan. Polisi berusaha mencari barang bukti lain.

Saat melakukan penggeledahan itu, Derri yang merasa punya kesempatan, kabur lagi. Dia melompat ke lumpur depan rumah dan kemudian berlari di antara bawah rumah yang rata-rata panggung. Kembali polisi melakukan pengejaran dan berhasil diamankan.

''Kami melakukan pengejaran terhadap pelaku dan kami kembali berhasil mengamankan sekitar sejauh 100 meter dari rumahnya,'' ungkapnya.

Ditegaskan Priyo, kasus ini masih dalam tahap pengembangan.

Sementara itu, Derri mengungkapkan dirinya tidak mengetahui apa-apa. ''Saya tidak tahu apa-apa. Saat itu saya dan kawan sedang berangkat menuju Kijang untuk membeli ikan. Lalupolisi mengejar, jadi kami kabur,'' katanya.

Muspida dan Penyair Puisi Baca Puisi di Jalan

0 comments

Malam Peduli Kemanusian

Komunitas Penyair Kota (KPK) Tanjungpinang menggelar malam baca puisi Peduli Kemanusian di Tugu Proklamasi di tepi laut, Tanjungpinang. Penggelaran baca puisi kali ini tidak didalam gedung, melainkan di tempat terbuka, Rabu (18/2) malam. Kegiatan yang dihadiri tokoh penyair dan juga muspida serta Wakil Gubernur Kepulauan Riau, HM Sani, Walikota Tanjungpinang, Suryatati A Manan dan Wakil Bupati Bintan, Mastur Taher.

Menurut Teja Alhab, Ketua Panitia Penyelenggara, malam baca puisi kemanusian ini merupakan suatu momentum istimewa untuk merekatkan rasa kepedulian kemanusian universal.

''Dimana solidaritas tidak membeda-bedakan perbedaan manusia sebagai kebangkitan penolakan terhadap upaya pelecehan kemanusian. Karena sejarah panjang yang hitam peradaban manusia takan mungkin diputihkan tanpa ada etikat posirif seluruh warga dunia, khususnya kota Tanjungpinang dan Kepulauan Riau secara umum untuk berkomitmen bersama-sama bergandengan tangan tanpa mempertentangkan dan mencurigai satu sama lain,'' ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kepulauan Riau, HM Sani mengungkapkan, pihaknya menyambut baik gagasan peduli kemanusian yang di taja pleh komunitas penyair kota Tanjungpinang.

''Langkah bijak ini pantas ditiru oleh masyarakat yang peduli kemanusian dengan sedikit mengetuk hati nurani, dan puisi menjadi tonggak sebagaimana Tugu Proklamasi yang berdiri kokoh ini, setiap saat bisa memberikan ingatan tulus makna perjuangan para pendahulu kota dalam memerdekakan bangsa ini dari penjajahan,'' urainya dalam sambutan.

Menurut Sani, budaya melayu harus senantiasa mampu bertahan dengan pendukung budaya melayu harus tetap dapat dibedakan sikap dan prilakunya seperti sopan santun bahasa menurut budi pekerti, mengutamakan harkat martabat, serta marwah merupakan nilai-nilai luhur yang sampai sekarang.

Pada kesempatan itu sebanyak 28 penyair serta unsur Muspida dari Kota dan Kabupaten menunjukan kebolehannya dalam membaca puisi. Kegiatan yang baru pertama kali digelar di lapangan terbuka itu cukup menarik perhatian masyarakat setempat. Acara yang dimulai pukul 20.00 hingga 00.00 tidak pernah sepi dari penonton yang menyaksikan acara baca puisi yang dibacakan penyair dan juga unsur muspida.

Acara baca puisi peduli kemanusian diikuti Wakil Gubernur Kepulauan Riau, HM Sani, Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, Wakil Bupati Bintan, Mastur Taher, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Edward Musahili, Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri, M Yusuf, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Tanjungpinang, Datas Ginting Suka, DPD Asal Kepri, Aida Ismeth, Kepala Dinas Kesehatan Natuna, Kadisnakersos Kota Tanjungpinang, dan sebagainya yang menunjukan kebolehan dalam membaca puisi.

Yulius Baka Ditetapkan Sebagai Tersangka

0 comments

Setelah melakukan proses penyelidikan, akhirnya Polisi Resor Kota Tanjungpinang menetapkan Yulius Baka sebagai tersangka dalam tindak Pidana Pemilu, Rabu kemarin. Yulius Baka dilaporkan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Selasa (10/2) lalu, karena melakukan kampanye terselubung di sekolah yang ada di Tanjungpinang, khususnya sekolah SMAN I, SMAN II, SMAN III dan SMAN IV dengan menyebarkan majalah atau buku terbitan dari Jakarta, dimana pada bagian dalam terdapat stample parpol, nama dan nomor urut serta dapil.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Pasal 84 (h) partai politik dilarang berkampanye atau meletakan atribut parpol di sekolah dan tempat ibadah. Karena didapati sebanyak 38 ekslempar majalah yang berisikan Presiden dan Wakil Presiden beserta stample yang bertulisan salah satu caleg, Panwaslu menganggap yang bersangkutan telah melanggar aturan dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang pemasangan atribut atau alat peraga.

''Berkas Yulius Baka telah kami limpahkan kekejaksaan kemarin (Selasa, red) untuk diproses secara langsung. Kesulitan pihak kepolisian dalam tindak pidana pemilu batas waktu yang diberikan hanya 14 hari terhitung waktu dilaporkan adanya tindak pidana pemilu,'' urainya.

Sebelumnya, Polresta Tanjungpinang meminta keterangan ahli bahasa sebelum menetapkan Yulius Baka sebagai tersangka tindak pidana pemilu. "Saat ini yang bersangkutan telah kita tetapkan sebagai tersangka, dan kita juga telah memeriksa sejumlah saksi, 2 anggota Panwaslu sebagai pelapor dan 5 kepala sekolah dan pelajar,'' jelasnya.

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan pertama tersangka kita jerat dengan pasal 270 junto 84 UU nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum.

Saat ini berkas kasus Yulius Baka sudah dilimpahkan kejaksaan untuk segera dilengkapi dan dikirim ke Pengadilan Negeri untuk segera diproses sesuai dengan hukum.

10 Parpol yang Tidak Hadir

2 comments

Polres Gelar MoU Kesepakatan Pemilu Damai

Polisi Resor Kota Tanjungpinang menggelar MoU kesepakatan pemilihan umum (Pemilu) damai yang diselenggarakan di Mapolresta Tanjungpinang, Rabu (18/2) yang dihadiri Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, Panwaslu Kota Tanjungpinang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang, unsur perwakilan partai politik dan muspida kota Tanjungpinang.

Menurut AKBP Yusri Yunus, Kapolresta Tanjungpinang, kegiatan ini diselenggarakan yang kedua kalinya untuk sama-sama menjaga kota Tanjungpinang dalam keadaan damai menjelang dan sesudah Pemilu.

''Kami menggelar kegiatan ini sebagai perpanjangan tangan yang sudah dilakukan Polri dengan partai politik yang ada,'' tuturnya.

Di Kota Tanjungpinang TPS disediakan sebanyak 383 TPS, dimana untuk masing-masing TPS. Polresta Tanjungpinang melakukan pengamanan dengan pola satu polisi dua TPS dan dua Limas. ''Khusus di kota Tanjungpinang untuk TPS dengan pengamanan khusus ada 11 TPS yakni 7 pulau Penyengat dan 4 TPS di Senggarang,'' ungkapnya.

Untuk sebelas TPS, lanjut Yusri, perlu pengamanan yang lebih karena antar pulau bukan hanya dari segi pengamanan tetapi juga distribusi logistik ke pulau Penyengat dan Senggarang.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan dalam sambutannya berharap menjelang pemilihan umum di Kota Tanjungpinang tetap damai dan aman. ''Jangan sampai pemilu di Kota Tanjungpinang diwarnai dengan pertumpahan darah, seperti di daerah lain. Kita harus melakukan keseimbangan antara berkampanye dan juga dengan partai politik yang ada,'' ungkapnya.

Diakui Tatik, sapaan Suryatati A Manan, lebih baik aman daripada cakar-cakaran dalam menjelang Pemilu.

''Sebanyak 425 calon legislatif yang ada untuk merebutkan dua puluh lima kursi di DPRD Kota Tanjungpinang. Berarti sudah siap mental untuk kalah dan menang. Sehabis Pemilu hubungan kekeluargaan tetap harus ada dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa,'' tukasnya.

Sedangkan Kepala Panwaslu Kota Tanjungpinang, Ridarman Bay SE MM pada kesempatan itu mengungkapkan, masih banyak partai politik yang memasang atribut parpol tidak pada tempatnya. ''Wali Kota telah menyediakan beberapa lokasi yang boleh dipasang atribut parpol. Jangan sampai atribut parpol merusak keindahan kota. Mari kita sama-sama menjaga keindahan kota Tanjungpinang,'' himbau Ridarman.

Dari 36 partai politik yang ikut memeriahkan kampanye di Kota Tanjungpinang, hanya 10 partai politik yang tidak menghadiri dan menandatangi kesepakatan Pemilu Damai, parpol yang tidak hadir antara lain, Partai Hanura, Partai Golkar, Partai Republik Nusantara, PNU, PPPI, Partai Barisan Nasional, Partai Kedaulatan, PPDI, PNBK dan Partai Demokrasi Pembaharuan.

Kebakaran 2 Hari Berturut2

2 comments

Kembali terjadi kebakaran di Kota Tanjungpinang, kali ini semak seluas setengah hektar habis dimakan jago merah. Penyebabnya diduga dari sampah yang memang sengaja dibakar, lalu api merembet ke semak-semak yang ada disekitar lokasi di perumahan Kijang Kencana, di Kilometer 11, Tanjungpinang, Rabu (18/2).

Menurut AKP Budi, Kasat Intel Polresta Tanjungpinang, kemarin, kebakaran semak belukar seluas satu hektar yang ada didekat pemukiman penduduk diduga dari api pembakaran sampah.

''Warga melihat api, sekitar pukul 10.15 dan langsung berusaha memadamkan api tersebut. Saat kita datang, api sudah padam dan juga sudah ada petugas pemadam kebakaran yang membantu warga memadamkan api,'' ujarnya.

Petugas pemadam kebakaran begitu mendapat informasi langsung menurunkan satu unit mobil pemadam kebakaran dan dalam hitungan sepuluh menit api pun langsung dipadamkan, berkat bantuan masyarakat setempat. Menurut sumber informasi, lokasi tersebut sudah dua kali terbakar.

''Kami menghimbau agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan dengan situasi dan kondisi saat ini yang bisa rawan kebakaran. Kami juga masih menyelidiki apakah kebakaran ini disengaja atau tidak,'' tukasnya.

Sebelumnya, Selasa (17/2) sore sekitar pukul 15.30 WIB, telah terjadi kebakaran di hutan lindung di dua lokasi bersamaan yakni kilometer sembilan dan kilometer dua belas, atau hanaria. Penyebab api yang menghabiskan hutan di Kota Tanjungpinang seluas enam hektar itu masih belum diketahui.

Dua mobil pemadam kebaran berhasil memadamkan api yang terus menjalar kebeberapa ruas yang cepat terbakar. Bahkan di lokasi hanaria, api dari kebakaran hutan itu hampir membakar rumah penduduk setempat. Untunglah petugas pemadam kebakaran langsung turun ke lapangan begitu mendapat informasi sekitar pukul 15.30 WIB.

''Kami menurunkan dua puluh empat personil dengan dua unit mobil pemadam kebakaran,'' ujar Mukmin, Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Kota Tanjungpinang.

Diakuinya, untuk memadamkan api di dua titik tersebut personilnya tidak mengalami kesulitan. Karena lokasinya mudah dijangkau dan dimasukin mobil pemadam kebakaran.

Api yang masih belum diketahui penyebabnya itu terus menerus membakar beberapa lahan yang ada dilokasi. Namun, untunglah, rumah-rumah masyarakat setempat sempat dievakuasi, sehingga api tidak menggena rumah masyarakat. ''Kami menghabiskan 33600 ton air atau dua unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang ada disitu,'' ungkapnya.

Akibat kebakaran tersebut, terjadi polusi udara di dekat lokasi kebakaran yang terjadi. ''Kami menghimbau kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap kondisi cuaca yang panas begini. Karena memudahkan api menjalar dan membakar barang yang mudah kebakar,'' urainya.

Ditegaskan Mukmin, pihaknya juga menghimbau agar tidak membakar hutan dengan kondisi dan cuaca seperti ini. ''Kalau mau menebang pohon, di tebang saja. Jangan di bakar, karena itu dapat merugikan orang banyak. Polusi dan sebagainya. Selain itu, kami juga menghimbau kepada orangtua agar anaknya tidak sembarangan menekan angka 113 sehingga menganggu kinerja pemadam kebaran dengan informasi bohong,'' tukasnya.

Adi Purwanto diVonis 2 Tahun

0 comments

Kasus Bendahara Sekwan Kota Tanjungpinang

Sidang kasus dengan terdakwa Adi Purwanto, Bendahara Seketaris Dewan Kota Tanjungpinang kembali lagi digelar di Pegadilan Negeri Tanjungpinang dengan agenda putusan dari majelis hakim Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Selasa (17/2).

Sidang berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB, sidang yang dipimpin langsung Antono Rustono sebagai Ketua Majelis Hakim, dengan anggota hakim Sri Endang Ampera Wati dan Wahyu Widya Nengsi. Terdakwa menggunakan kemeja lengan pendek berwarna kuning saat mendengarkan keputusan hakim.

Menurut Antono Rustono berdasarkan bukti-bukti dan keterangan saksi, terdakwa bersalah karena menyelewengkan jabatannya sebagai bendahara seketaris Dewan periode tahun 2002-2004. Serta merugikan uang negara.

''Terdakwa bersalah karena menyelewengkan tugas dan jabatannya sebagai pemegang khas bendara dewan dengan menggunakan uang negara untuk dipinjamkan ke anggota dewan. Sedangkan menurut keterangan saksi anggota dewan, mereka pinjam secara pribadi,'' tuturnya.

Ditegaskan Antono, 23 anggota dewan yang meminjam uang dari terdakwa telah mengembalikan uang pinjaman. Setelah mengetahui dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

23 anggota dewan langsung mengembalikan uang pinjaman yang bervariasi mulai dari Rp9 juta hingga Rp100 juta lebih yang dikembalikan setelah ada pemeriksaan dari BPK. Uang itu pun dikembalikan, setelah sebelumnya meminjam uang di Bank Syahriah terlebih dahulu.

''Ke 23 anggota dewan telah mengembalikan uang pinjaman dengan mengkredit di Bank terlebih dahulu. Jangan sampai perkara ini dicampur adukan dengan urusan politik,'' ujar Antono.

Dikarenakan terdakwa terbukti bersalah karena menyalah gunakan wewenang dan jabatan serta merugikan uang negara. Karena uang tersebut juga digunakan terdakwa untuk berobat dan membayar pengacara. Berdasarkan bukti-bukti yang ada, terdakwa yang dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) 2,5 tahun. Hakim memutuskan terdakwa dengan dua tahun penjara.

''Dengan berbagai pertimbangan dan keterangan terdakwa selama dipersidangan tidak berbelit-belit, maka kami memutuskan terdakwa dengan dua tahun penjara. Serta membayar denda Rp50 juta atau penjara dua bulan dan mengembalikan uang yang digunakan sebanyak Rp310 juta lebih. Jika tidak mempunyai uang, maka harta kekayaan terdakwa bisa dilakukan penyitaan oleh Kejaksaan kalau tidak memiliki harta benda, maka sebagai penggantinya penjara selama satu tahun,'' tukasnya.

Sementara itu usai persidangan terdakwa Adi Purwanto yang selama persidangan duduk tidak tenang itu mengakui kesalahannya. ''Saya bersalah, jadi ya saya harus menjalani hukuman sesuai dengan keputusa hakim,'' tuturnya di dalam sel.

Diejek, Operator Cafe Menganiaya

0 comments

Agus (21) rela melempar orang yang tak dikenal dengan potongan kayu broti yang diambil di depan SD dekat Suka Berenang, Tanjungpinang. Karena tidak rela dihina korban yang merupakan karyawan air isi ulang, Senin (16/2) pagi lalu. Akibatnya, Wendi (24) terkapar di rumah sakit, karena hasil lemparan dari kayu broti yang dilakukan tersangka.

''Saya tidak mengenal korban, saya mau pulang dari kerjaan saya sebagai operator di Cafe Cinta. Tetapi dia (korban, red) sedang mabuk dan mencoba menabrak saya. Saya diam saja, tetapi rupanya dia mencari perkara,'' tutur Agus di ruang Mapolsekta Bukit Bestari, Selasa kemarin.

Kejadian itu sekitar pukul 3.30 WIB, pelaku berniat pulang ke rumah. Namun saat hendak pulang dari tempat kerjaannya yang berada di kilometer tiga itu. Wendi yang dalam keadaan mabuk mencoba menabrak dan memaki-maki. Tersangka mengaku diam saja, selang lima menit, korban kembali lagi dan memaki lagi, hingga dua kali.

Tidak terima diperlakukan begitu, Agus pun langsung mengambil sepda motor iparnya yang terletak tidak jauh dari tempat kejadian tersebut. Sehingga pelaku dan korban terlibat kejar-kejaran hingga ke Sukaberenang. Disitulah, terjadi aksi penganiayaan.

''Saya melihat kayu broti dan saya ambil kayu itu. Lalu saya lemparkan ke dia. Saya tidak tahu kena dimana. Saya langsung pergi begitu saya lempar kayu itu,'' ujarnya tertunduk.

Karena kejadian itu lah, akhirnya Wendi harus dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang. Korban hingga saat ini masih belum sadar. Menurut keterangan Candra, paman korban, keponakannya tidak dalam keadaan mabuk.

''Saya tidak tahu pasti, sejak keponakan saya kerja. Dia sudah jarang minum. Karena lemparan itu, akhirnya kepala keponakan saya koya dan harus dirawat di rumah sakit selama dua hari,'' tutur Candra di Mapolsekta Bukit Bestari.

Sementara itu, AKP Arifin Effendi, Kapolsek Bukit Bestari menuturkan, karena perbuatan terdakwa dikenakan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2,8 tahun.

Mengurangi Tindak Kejahatan, Tingkatkan Keamanan

0 comments

Tingkat kejahatan di Kota Tanjungpinang sempat mengkuatirkan. Pasalnya, tindak kriminal pencurian yang dilakukan beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab sempat meresahkan warga kota Tanjungpinang. Untuk mengantisipasi tindak kejahatan, seperti pencurian, Polisi Resor Kota Tanjungpinang menurunkan pasukannya untuk mengantisipasi tindakan kejahatan yang terjadi di kota yang terkenal dengan sebutan kota Gurindam dan Negeri Pantun.

Menurut AKBP Yusri Yunus, Kepala Polisi Resor Kota Tanjungpinang, Sabtu (14/2), pihaknya telah membentuk tim untuk mengantisipasi tindak kejahatan yang ada di Kota Tanjungpinang.

''Sejak kita mendapatkan laporan banyak terjadi kasus pencurian, kami langsung menurunkan satu tim yang bertugas untuk melakukan patroli siang dan malam,'' ungkapnya.

Diakui Yusri, sejak ada tim patroli dan himbauan kepada masyarakat agar mengaktifkan kembali poskambling tindak kejahatan, kasus pencurian sudah mulai berkurang.

Sebelum adanya patroli yang dilakukan Polresta Tanjungpinang beserta jajarannya, dalam sepekan terjadi pencurian di beberapa lokasi yang berbeda. Namun, sejak kembali diaktifkan poskambling dibeberapa lingkungan RT dan juga jajaran tim yang dibentuk Polresta, tingkat kejahatan mulai menurun.

''Kami terus berusaha meningkatkan keamanan yang ada di Kota Tanjungpinang, tidak hanya kejahatan seperti kasus pencurian, tetapi juga kami terus tingkatkan untuk memberantas perjudian dan juga narkoba,'' tuturnya mengakhiri.

Menunggu Kepastian FTZ, Enam Investor Mundur

0 comments

Sebanyak dua puluh investor yang menunggu Free Trade Zone (FTZ) di Kepulauan Riau diberlakukan di tiga kawasan di Kepulauan Riau yakni Batam, Bintan dan Karimun akhirnya mulai kembali menjajaki Kepulauan Riau untuk melakukan investasi di Kepulauan Riau.

Menurut Syed Muhamad Taufik, Kepala Badan Penanaman Modal & Promosi Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (15/2), sebanyak dua puluh investor dari berbagai negara mulai kembali menanyakan mengenai FTZ yang ada di Kepri.

''Mereka berniat menamankan usahanya di sini, khususnya saat ini yang bergerak dibidang shipyard dan perhotelan,'' tuturnya.

Diakui Taufik, investasi di Kepulauan Riau mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan, karena kabanyakan calon investor masih wait and see (melihat dan menunggu) kelanjutan FTZ yang ada di tiga kawasan di Kepulauan Riau.

Bahkan sebanyak 20 investor yang sejak bulan Agustus 2008 lalu berkunjung ke Kepulauan Riau untuk melihat perkembangan investasi secara langsung di Kepri ini ada sekitar enam perusahaan yang mundur. ''Dari dua puluh perusahaan yang berniat menanamkan usahanya di Kepri ada enam perusahaan yang mundur,'' akunya.

Ditegaskan Taufik, kemunduran enam perusahaan ini tidak ada kaitan dengan kepastian dari FTZ. Melainkan karena persoalan ekonomi global yang banyak dirasakan investor.

Tidak hanya calon investor saja yang terpengaruh krisis ekonomi global melainkan juga investor yang sudah menanamkan usahanya di Kepulauan Riau. ''Data rillnya kita masih belum tahu, tetapi dari kasat mata sudah mulai kelihatan jumlah order yang menurun dan juga jumlah sift kerja yang biasanya sehari tiga shift jadi dua shift saja,'' ungkapnya.

Menurut Taufik, untuk industri Shipyard di Kepulauan Riau masih belum merasakan akibat dari ekonomi global. Karena pemasanan di Shipyard langsung jangka waktu dua tahun ke depan. Sehingga pesanannya masih terus berlanjut.

''Untuk krisis ekonomi global ini memang di daerah Batam yang paling banyak merasakan dampak dari krisis ini. Karena di Batam yang paling banyak industrinya di Kepulauan Riau,'' katanya.

Ekspor dan Impor Kepri Menurun

0 comments

Kondisi perkembangan ekspor dan impor yang ada di Kepulauan Riau (Kepri) pada bulan Oktober mengalami penurunan sebesar 17,40 persen dibanding bulan September 2008 sebesar 1,02 persen. Sedangkan pada ekspor di bulan Oktober 2008 mengalami peningkatan sebear 0,37 persen.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Kepri, Aminul Akbar nilai, Jumat (13/2) lalu, penurunan eskpor di bulan Oktober 2008 ini disebabkan menurunnya eskpor komoditi minyak dan gas (migas) sebesar 3,97 persen dan komoditi non migas sebesar 17,74 persen.

Dari data BPS Kepri, bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2007, nilai ekspor di Kepri bulan Oktober mengalami peningkatan sebesar 0,37 persen. Hal tersebut diakibatkan meningkatnya ekspor komuditi nonmigas.

''Penurunan ekspor dan impor di Kepulauan Riau ini karena pengaruh krisis ekonomi. Memang untuk bulan Oktober masih belum terlihat signifikan, tetapi nampak pengaruh penurunan ekspor dan impor,'' tuturnya.

Diakui Aminul, untuk nilai ekspor di Provinsi Kepulauan Riau yang terbesar masih melalui Pelabuhan Batu Ampar, Batam sebesar 321,23 juta dolar US, dan di Pelabuhan Kabil sebanyak 112,31 juta dolar US dan pelabuhan Sekupang US 103,46 juta dolar US.

Untuk ekspor di bulan Oktober yang meningkat untuk golongfan barang mesin atau peralatan listrik sebesar 227,09 juta dolar US atau sebesar 38,95 persen. Selain barang mesin atau peralatan mesin yang mempengaruhi ekspor di bulan Oktober terhadap pada golongan barang mesin atau pesawat mekanik sebesar 132,56 juta dolar US dan juga terhadap golongan barang dari besi dan baja sebesar 50,19 juta.

''Untuk tujuan ekspor masih negara Singapura yang terbesar. Walaupun dibanding bulan sebelumnya ekspor ke negara Singapura mengalami penurunan ekspor. Kedua masih dipegang negara Amerika Serikat,'' ungkapnya.

Pangsa pasar tujuan ekspor di Kepri, lanjutnya, yang juga masih berperan dalam bidang ekspor negara Malaysia, Australia, Perancis, China, Hongkong, Belanda dan India dengan jumlah eskpor berbeda tiap negara.

Sedangkan mengenai impor di kawasan brikat atau barang yang masuk di kawasan berikat nilai impor di Kepulauan RIau di bulan Oktober untuk migas sebesar 6,66 persen dan impor non migas sebesar 93,34 persen. Diakui Aminul, nilai impor di bulan Oktober mengalami penurunan sebesar 23,22 persen dibanding bulan September 2008 lalu.

''Penurunan ini dikarenakan terjadi penurunan terhadap komoditas migas sebesar 203,18 juta dolar US atau turun sebesar 79.79 persen dan impor komoditi nonmigas yang juga mengalami penurun sebesar 4,06 persen,'' pungkasnya.

Pembantu Menguras Harta Majikan

0 comments

Baru bekerja beberapa jam, Mariani yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jalan MT Haryono, kilometer 3,5 Tanjungpinang melakukan tindak pidana pencurian dengan menguras harta majikannya. Total kerugian majikan, tempatnya bekerja mencapai Rp100 juta. Karena tindakannya tersebut, majikannya melapor ke Mapolsek Bukit Bestari.

Menurut AKP Arifin Efendi, Kapolsek Bukit Bestari, Minggu (15/2) kemarin, Joko melaporkan terjadi pencurian di rumahnya.

''Pelaku diterima bekerja Kamis (12/2). Mariani mendatangi rumah korban berdasarkan iklan di surat kabar. Tanpa menaruh curiga, korban langsung menerima dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga,'' tuturnya.

Ciri-ciri pelaku, lanjut Arifin, dari keterangan korban, wanita berusia sekitar 38 tahun. Tak ada identitas lainnya yang ditinggalkan.

Sekitar pukul 07.00 WIB lalu, Mariani datang ke kediaman Joko. Dia melamar bekerja sebagai pembantu sesuai dengan iklan yang dipasang di koran. Korban menerimanya dan percaya saja, tidak ada hal yang mencurigakan hingga harus lebih mengenal jauh latar belakang wanita tersebut.

''Korban tidak memiliki identitas pelaku. Bahkan korban juga tidak mengetahui pelaku tinggal dimana,'' ujarnya.

Kejadiannya berlangsung cepat. Mariani yang diterima bekerja sebagai pembantu itu pun ditinggal di rumah sendirian. Pasalnya, korban yang tidak menaruh curiga terhadap Mariani memberikan Mariani bekerja di rumahnya. Sedangkan korban dan keluarga melakukan aktivitas seperti biasa.

Namun sekitar pukul 15.00 WIB mereka kembali, saat pulang itu lah. Mereka mencari pembantu yang baru diterima bekerja. Saat dicari-cari, pembantu itu tidak ditemukan juga. Baru lah diketahui, keadaan rumahnya berantakan. Begitu juga di ruang kamar tidur Joko.

Selain ruangan dan rumah yang berantakan, beberapa harta benda Joko juga tidak ada lagi di tempatnya. Harta yang ikut terkuras selama tujuh jam korban meninggalkan rumah diantaranya jam tangan berbahan emas (limited edition) bergambar Presiden RI pertama Sukarno itu hilang. Jam tersebut dibeli senilai 900 Dollar Amerika, atau sekitar Rp10 juta. Selain jam itu, perhiasan emas lain seperti kalung, gelang, cincin, serta uang tunai juga tidak ditemukan. Sehingga total kerugian seluruhnya ditaksir mencapai Rp100 juta.

Sore itu juga, Joko melapor ke Polsekta Bukit Bestari. Ia juga menyerahkan satu tas motif bunga warna coklat milik si pembantu pencuri yang tertinggal. Dari hasil laporan itu, AKP Arifin menduga pencurian tersebut terorganisir.

Keterangan yang berhasil dihimpun pembantu itu keluar dari rumah pada sekitar pukul 14.00 WIB. Ia dijemput seorang pria mengendarai sepeda motor. Begitu mendapat laporan dari korban, polisi langsung melakukan penyelidikan. ''Kami meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati saat menerima orang bekerja dan juga bagi masyarakat yang mengenal tas ini harap segera melapor,'' himbaunya.

Pada saat melakukan aksi pencurian di rumah majikannya, aksi tersebut terekam di CCTV milik korban. Namun sayang foto yang terekam di CCTV tidak jelas. "Fotonya tidak jelas. Kabur. Sulit untuk mengenali wajahnya untuk dilacak. Tetapi kami akan mencari pelaku sesuai dengan data yang sudah berhasil kami dapatkan,'' tukasnya.

Pengiriman Surat Pribadi Langka

6 comments

*Kantor Pos Ditingalkan Pelanggan

Sejak dunia komunikasi digital masuk ke Indonesia, kantor pos yang merupakan sarana komunikasi dari satu daerah ke daerah lain mulai ditinggalkan pelanggan. Khususnya pelanggan yang biasa melakukan pengiriman surat pribadi.

Hal tersebut diakui Kepala Kantor Pos Cabang Kota Tanjungpinang, Tedi Permana, di ruangannya, Jumat (13/2). ''Sejak tahun 1990, sudah mulai banyak pelanggan yang meninggalkan kantor pos, khususnya masyarakat yang sebelumnya terbiasa mengirimkan surat pribadi sebagai sarana komunikasi,'' tuturnya.

Sedangkan untuk surat perusahaan, diakui Tedi, masih banyak perusahaan yang menggunakan jasa kantor pos untuk melakukan pengiriman surat, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau perbankan.

Ditinggalkannya surat menyurat khusus pribadi ini berarti budaya menulis berkurang. ''Menulis merupakan budaya, bagaimana cara menulis yang panjang dan juga masih dalam sopan santun. Ini mengajarkan pelajar untuk bisa meluangkan pikiran dalam bentuk tulisan yang panjang dan mengajarkan bahasa Indonesia mengenai titik dan koma,'' urainya.

Biasanya, sebelum ada komunikasi digital, seperti internet dan telepon. Setiap akhir tahun atau hari raya besar, seperti Idul Fitri dan Natal, banyak pelanggan dari seluruh Indonesia yang mengirimkan surat maupun kartu lebaran kepada relasi, sahabat maupun keluarga yang lokasinya berjauhan.

Namun sejak ada telekomunikasi yang bisa dilakukan dalam hitungan detik untuk berbicara dengan sanak keluarga maupun kawan yang berada di pulau lain, pengiriman kartu pos sudah mulai ditinggalkan pelanggan. ''Biasanya untuk menyotir surat, kami menggunakan jasa free time mahasiswa untuk melakukan sortir surat. Sekarang tidak lagi, karena sedikit orang yang mengirimkan kartu ucapan,'' akunya.

Menurutnya, budaya Indonesia dalam bidang tulis menulis masih terbilang rendah dibanding luar negeri, yang membiasakan diri sejak dini untuk selalu berkomunikasi lewat surat, khususnya kartu pos.

''Kami terus mengembangkan sayap, di Lagoi telah berdiri kantor pos dan untuk post cardnya sangat laku. Karena orang luar negeri memang sudah terbiasa untuk mengirimkan post card setiap berada di daerah lain,'' tuturnya.

Tedi berharap agar masyarakat masih terus membudayakan menulis surat. Karena untuk menulis surat pribadi sudah langka atau hampir punah.

Namun kantor pos terus berupaya untuk meningkatkan inovasi dan terus melakukan keseimbangan terhadap teknologi moderen. Berbagai pelayanan dan program terus diperbaharui mengikuti perkembangan zaman teknologi. Bahkan sudah ada layanan wesel union di kantor pos yang berbasis layanan online. ''Sekarang orang di luar negeri mau mengirimkan uang ke keluarganya di Indonesia sudah bisa menggunakan wesel union melalui kantor pos, pencairannya pun sangat cepat,'' tuturnya.

Syarat untuk mencairkan wesel union tinggal membawa fotokopi identitas diri dan nomor pin yang dikirim melalui wesel union. Lalu, uang tersebut langsung cair dalam hitungan menit. Selain itu, untuk domestik sesama Indonesia wesel pun juga terus dikembangkan. Bahkan dalam hitungan menit dikirim melalui kantor pos, langsung bisa dicairkan dalam hitungan menit. ''Sekarang tidak perlu menunggu besok atau seminggu untuk bisa mencairkan wesel, satu menit di kirim. Satu menit kemudian sudah bisa dicairkan. Karena sekarang sudah menggunakan sistem online,'' tukasnya.

Pengedar Sabu Diamankan Bersama Mantan Dewan

0 comments

Polisi berhasil mengamankan pengedar sabu, Kamis (12/2) lalu, sekitar pukul 17.00 WIB di jalan Sunaryo, dengan barangbukti berupa tujuh paket sabu-sabu seharga Rp300 ribu. Hasan diamankan unit jajaran Polresta Tanjungpinang yang langsung dipimpin AKBP Yusri Yunus, Kapolresta Tanjungpinang bersama Kasat Reskrim Unit Narkoba, AKP Priyono, yang baru dilantik Kamis pagi.

Menurut AKBP Yusri Yunus, Kapolresta Tanjungpinang melalui AKP Priyono, Kasat Reskrim Narkoba Tanjungpinang, pelaku memang sudah diincar berkat jaringan yang sebelumnya telah ditangkap dan dikembangkan.

Pada saat penggerebekan itu pun, Polisi melakukan penyemaran. Sehingga berhasil mengamankan pengedar sabu-sabu yang bernama Hasan. Saat ditangkap pelaku tidak jauh dari asarama polisi di Jalan Sunaryo, sekitar pukul 17.00 WIB. Pada saat mengamankan itu, polisi menyamar sebagai pembeli dari tangan pelaku polisi mendapatkan satu paket sabu-sabu seharga Rp300 ribu.

Setelah itu, tubuh pelaku pun digeledah, polisi kembali menemukan barang bukti yang berupa sabu-sabu. Barang haram tersebut disimpan dalam tempat bedak warna biru. Disitu polisi mendapatkan lima paket sabu-sabu yang sudah dibungkus rapi.

Seketika itu juga Hasan langsung diamankan. Pelaku mengaku sebagai pemakai barang tersebut. Bahkan dia mengungkapkan saat memakai barang itu dia bersama kawannya. Pelaku menyebutkan nama pria yang berinisial AAR. Sekedar diketahui AAR ini merupakan mantan anggota DPRD Kota Tanjungpinang.

Bahkan saat polisi mengeledah rumah Hasan yang beralamat di Jalan Sumatera, polisi kembali menemukan satu paket barang bukti berupa satu paket sabu-sabu dan juga alat hisap atau bong. Selain itu di rumah pelaku, polisi juga menemukan puluhan bungkus plastik pembungkus sabu sabu. Total barang bukti sabu-sabu yang diamankan dari Hasan berjumlah 7 paket.

Diakui Hasan, dirinya mendapatkan sabu sabu dari seorang bandar di Batam. Bahkan dari pengakuan tersangka, dirinya telah bertransaksi sebanyak dua kali di Nagoya.

Mendapat informasi dari Hasan yang sebelumnya sudah diamankan di kantor polisi, sekitar pukul 20.00 WIB, polisi pun langsung ke rumah kediaman AAR yang berlokasi di Suka Berenang. AAR pun diamankan di rumahnya tanpa perlawanan.

Begitu diamankan, AAR pun dilakukan tes urin oleh pihak kepolisian untuk membuktikan keterangan dari pelaku yang pertama kali diamankan. ''Kami telah melakukan tes urin dan hasilnya negatif. Jadi pelaku akan kita bebaskan sesuai dengan aturan hukum,'' tuturnya.

Diakuinya, bukti awal sudah ada, namun masih belum melengkapi bukti yang lain. Sehingga AAR akan dibebaskan, karena barang bukti tidak lengkap.

''Biasanya saya melakukan transaksi melelaui telepon. Lalu barang itu saya antar,'' tuturnya.

Dalam setiap kali transaksi, diakui Hasan, dirinya biasanya langsung membeli sebanyak 1 jie, seharga Rp2 juta.

Sabu sabu sebanyak itu kemudian dibawa dengan ditaruh di dalam saku ke pelabuhan Tanjungpinang. Begitu tiba di kediamannya, sabu sabu yang sudah dibelinya itu pun kemudian dipecah dan dibagi menjadi delapan hingga sepuluh paket. Tiap satu paketnya dijual dengan harga Rp300 ribu.

Barang tersebut tidak hanya dijualnya saja, tetapi juga dipakai sendiri, termasuk bersama mantan anggota DPRD Kota Tanjungpinang berinisial AAR itu. ''Kami akan terus menyelidiki kasus ini dan terus mengungkapkan jaringan sabu-sabu yang ada di Tanjungpinang,'' tukasnya.

Suami Gerebek Istri Selingkuh

0 comments

Kamis (13/2) malam, sekitar pukul 23.00 WIB, seorang ibu rumah tangga dan pasangan selingkuhnya digerebek suaminya di salah satu kamar hotel di Tanjungpinang yang berlokasi di Jalan Pos. Pengerebekan yang dilakukan suaminya sendiri, AK (29) itu didampingi resepsionis dan petugas keamanan hotel.

Kedua orang yang dimabuk cinta itu pun akhirnya di gelendang ke Markas Polisi Sektor Kota Tanjungpinang. Pada saat digelandang ke kantor polisi, AZ (24), ibu satu anak ini pun merasa malu. Sebab, AZ ketahuan sedang berada di kamar hotel dengan pria lain, MI (28), yang merupakan pria idama lain.

Di Mapolsek Kota Tanjungpinang, AZ, kemarin, mengakui perselingkuhannya. Begitu juga dengan SR alias MI (28), pria selingkuhan AZ.

Diakui Sr, dirinya sudah dua malam bersama Az menginap di Hotel Tanjungpinang. ''Kami sudah menginap di hotel dan tidur bareng satu malam. Kami tidur juga bersama anak AZ yang baru berusia empat tahun,'' tuturnya di dalam sel Mapolsekta Tanjungpinang.

Perkenalan dua orang berlainan jenis ini terjadi dua minggu lalu. Pada saat saling berkenalan itu, Sr sudah berstatus duda sejak delapan bulan lalu. Begitu juga dengan Az. Menurut SR, sejak bulan Juni 2008, SR sudah tidak tinggal satu atap lagi bersama suaminya. Tapi mereka belum bercerai.

Karena sudah tidak hidup serumah lagi dengan suaminya, kedua insan tersebut kemungkinan sama-sama rindu kehangatan. Sehingga terjadilah hubungan suami istri Rabu malam lalu. Pada saat malam perselingkuhan itu Sr dan Az sama-sama setuju menginap di Hotel Tanjungpinang. Bahkan anak lelaki Az yang berusia 4 tahun pun turut diajak serta.

''Selama ini kami tak pernah begituan (berhubungan badan, red). Baru kemarin malam saja,'' ungkap Sr masih di dalam Sel Mapolsekta.

Selama kumpul kebo itu, SR mengaku sudah tiga kali melakukan persetubuhan. ''Saat melakukan itu, kami melakukannya disela-sela anaknya tidur,'' ungkapnya sambil tertunduk malu.

Pada saat malam penggerebekan itu, barulah keduanya sedikit tidak leluasa. Sebab Ag (18), teman wanita Az datang ke tempat mereka menginap. Ia pun berniat ikut tidur bersama di kamar hotel.

Menurut pengakuan AG, dirinya tidak tahu persis hubungan mereka (AZ dan SR). ''Setahu saya, mereka saling kenal dua minggu lalu,'' tukasnya enggan berkomentar banyak.

Sementara itu, Kapolsekta Tanjungpinang Kota, AKP Darmawan menuturkan atas laporan suaminya, Az bersama pria selingkuhannya dilakukan penahanan. ''Keduanya dijerat dengan pasal perzinaan, pasal 284 KUHP,'' pungkas Darmawan.

Atribut Parpol Terus Dirazia

0 comments

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tanjungpinang terus melakukan razia selama sepekan ini. Pasalnya, masih banyak dijumpai atribut partai politik yang ikut meramaikan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) yang memasang atribut kampanye tidak pada tempatnya.

Menurut Agustiawarman, Kepala Satpol PP Tanjungpinang, kemarin, penertiban atribut atau alat peraga kampanye akan terus dilakukan secara berkelanjutan.

''Kami akan terus melakukan penertiban atribut parpol yang dipasang pada titik-titik yang tidak diizinkan, seperti di pasang di pohon, di sepanjang jalan selain lima belas titik yang sudah disepakati bersama,'' ujarnya.

Untuk penertiban atribut partai politik yang dilakukan setiap hari di lokasi yang berbeda-beda. Satpol PP Tanjungpinang membuat satu tim yang khusus bertugas mengambil atribut parpol, seperti bendera, baleho dan sebagainya yang dipasang bukan pada tempat yang disepakati bersama.

''Kami hanya menjalankan tugas sesuai dengan fungsi tugas kami, yakni melakukan penertiban atribut yang dipasang di jalanan dan juga di pohon yang merusak kerapian kota,'' tuturnya.

Diakuinya, untuk pemasangan atribut diluar dari pemasangan di pohon dan juga di jalan, merupakan tugas Panwaslu Kota Tanjungpinang.

''Jika panwaslu mengatakan ini melanggar ketentuan dan meminta kami melakukan penertiban akan kami lakukan. Mengenai atribut yang dipasang di rumah dan di ruko jika selama pemilik ruko tidak terganggu, tidak ada masalah,'' tukasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Panwaslu Kota Tanjungpinang, Ridarman Bay SE MM. ''Selama pemilik ruko tidak melarang atau masyarakat setempat tidak ada yang melarang atau komplain tidak ada masalah,'' ungkapnya.

Ditegaskan Ridarman, lain jika atribut parpol dipasang di sekolah maupun di tempat ibadah itu merupakan pelanggaran. Karena tidak dibenarkan memasang alat peraga apapun di sekolah dan tempat ibadah.

Menuju Wisata Bersejarah di Tanjungpinang

0 comments

Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang Tingkatkan Wisata

Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang terus meningkatkan potensi wisata yang ada di Kota Tanjungpinang untuk menarik wisata domestik maupun wisata manca negara. Apalagi potensi-potensi wisata yang ada di Kota Tanjungpinang kini mulai dikemas dan dijual ke luar negeri, seperti wisata sejarah yang banyak dikunjungi wisata manca negara, khususnya negara Singapura dan Malaysia.

Menurut Wansamsi, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kamis (12/2), potensi wisata pulau Penyengat yang menjadi salah satu potensi wisata bersejarah kini mulai dioptimalkan kembali.

''Kami telah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan juga Badan Pengembangan Pulau Penyengat (BPPP) untuk menyamakan persepsi dan juga untuk meningkatkan wisata sejarah di pulau Penyengat,'' tuturnya.

Karena selama ini terkesan Pulau Penyengat yang merupakan aset wisata Kota Tanjungpinang dalam pengembangannya menjadi tumpang tindih. Sehingga potensi wisata yang ada di Pulau Penyengat tidak terserap dengan maksimal. ''Kami sudah melakukan konsolidasi dan mengambil kesepakatan bersama untuk mengembangkan wisata sejarah yang ada di pulau Penyengat, untuk even besar Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, sedangkan kami untuk iven-iven kecil yang setiap Sabtu akan kami hadirkan di Pulau Penyengat,'' urainya.

Dikatakan Wansamsi, iven yang dimaksud merupakan pergelaran tari Melayu dan sejarah pulau Penyengat yang akan ditampilkan seminggu sekali dari jam 9 hingga jam 11, sehingga turis yang habis berkeliling di pulau Penyengat bisa menyaksikan pergelaran tari di balai pertemuan.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Tanjungpinang juga mulai melakukan perawatan terhadap bangunan-bangunan bersejarah di pulau Penyengat dan juga taman-taman agar selalu terawat. Selain itu, Pemerintah juga akan menyiapkan berbagai brosur mengenai sejarah penyengat. ''Berbagai cara akan terus kami tingkatkan dan perbaiki untuk meningkatkan potensi wisata bersejarah yang ada di Pulau Penyengat yang terkenal di Kepulauan Riau dari segi sejarah Melayu dan barang-barang bersejarah lainnya,'' tuturnya bersemangat.

Diakui Wansamsi, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam hal ini Dinas Pariwisata Kepulauan Riau berniat untuk membangun musium miniatur Pulau Penyengat dan juga merawat barang-barang atau naskah kuno yang ada di sana sehingga menjadikan potensi wisata sejarah.

''Kami juga akan melakukan tranining terhadap guide atau pemandu wisata yang ada di Tanjungpinang serta memberikan latihan terhadap penjaga makam dan beberapa orang di Pulau Penyengat, sehingga mereka mengetahui sejarah Pulau Penyengat dan bisa menyampaikan kepada turis,'' tukasnya.

Bermula dari SMS Menjadi KDRT

0 comments

''Saya Dipukul dan Dicekik''

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali terjadi di kota Tanjungpinang, kali ini Dona (29), ibu rumah tangga yang menjadi korban KDRT yang dilakukan suaminya, Selasa malam lalu, melapor ke Mapolresta Tanjungpinang, Kamis (12/2).

Dona mendatangi unit SPK (Sentral Pelayanan Kepolisian) di Mapolsekta Tanjungpinang dengan wajah yang bisa lebam, akibat pukulan yang dilakukan suaminya bertubi-tubi, Selasa malam, sekitar pukul 01.00 dini hari di rumahnya yang berlokasi di Kijang Lama, Tanjungpinang.

''Saya tidak terima diperlakukan seperti ini. Kalau sekedar ditampar bagi saya biasa,'' ujar wanita asal Medan itu.

Kekerasan yang dilakukan suaminya yang bernama Haritongga itu sudah keterlaluan, pasalnya suaminya mencoba mencekik dan memukul bibirnya bertubi-tubi hingga luka pada bagian depan. ''Saya tidak ingat berapa kali dipukulin, tetapi berkali-kali. Saya dipukul dan dicekik. Ini masih ada bekasnya,'' tuturnya sambil menunjukan bekas cekikan pada bagian lehernya.

Keributan itu bermula dari SMS yang datang dari perempuan yang masuk ke ponsel suaminya. ''Saya menanyakan mengenai SMS dari perempuan yang berisikan bang jemput, Selasa siang,'' ujarnya sambil tertunduk.

Namun pria yang dinikainya dua setengah tahun silam itu diam saja, tidak menjawab pertanyaannya. Menurutnya, dia bertanya mengenai kenapa kamu melakukan ini bang.

Tidak terima prilaku suaminya itu, ia pun langsung menghubungi nomor yang mengirim SMS ke ponsel suaminya yang seharian bekerja sebagai supir transpor. Pada saat menelpon itu, wanita berkulit sawo matang itu tidak menyebutkan dirinya sebagai istri melainkan ito (kakak, red) dari suaminya.

''Perempuan itu bilang kalau dia pacaran sama suami saya. Saya marah dan dia pergi, malamnya baru dia memukul saya. Pada saat itu memang suami saya tercium bau alkohol,'' tuturnya.

Baru Kamis kemarin lah, Dona baru berani melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian sedang mencatat laporan dari korban kekerasan dalam rumah tangga.

Nelayan Meninggal Mengejar Sampan

2 comments

Selat Riau yang terletak di Tanjungunggat, Tanjungpinang kembali menelan korban. Kali ini seorang nelayan yang bernama Darwin (47) yang merupakan warga Kelurahan Tanjungunggat RT 5 RW 6 yang tengelam di perairan tersebut sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (11/2).

Kondisi perairan yang merupakan laut lepas itu memang sering pasang surut, pada saat Darwin dinyatakan tengelam, kondisi laut sedang pasang. Darwin nekad berenang di perairan Tanjungunggat karena mengejar sampan miliknya yang terlepas dari ikatannya.

Namun naas bagi pria yang keseharian bekerja sebagai nelayan ini tengelam. Menurut Suriansyah, adik ipar korban, saat abangnya tengelam dia sedang mengejar sampannya yang terlepas dari ikatan yang diikat di pelantar rumahnya.

''Melihat sampan yang terlepas dari ikatannya, abang langsung melepaskan celananya dan langsung berenang. Saat melakukan itu, tetangga yang kebanyakan ibu-ibu itu yang melihat. Saat itu abang saya teriak minta tolong tetapi tidak ada yang berani menolong,'' urainya dengan tertunduk.

Melihat Darwin yang tengelam, para tetangga yang mayoritas yang ada di tempat itu adalah wanita berteriak minta tolong. Karena tidak berani terjun untuk menolong korban. Pada saat tubuh korban yang hampir tengelam, beberapa saksi mata yang melihat kejadian itu sempat merasa takut karena tidak berani menolong korban. Apalagi pada saat itu tangan korban bergerak-gerak minta tolong, sebelum akhirnya tengelam di perairan yang berwarna gelap itu.

''Saat melihat Darwin hampir tengelam, kami berteriak minta pertolongan tetapi terlambat sebelum pertolongan tiba. Tubuhnya sudah tidak kelihatan lagi,'' ujar salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya itu.

Sebelum kejadian naas itu menimpa pria yang bertubuh jangkung itu, korban sempat tidur-tiduran di sofa depan rumahnya. Namun, saat mengetahui kapalnya lepas dari pelantar rumahnya. Ia pun nekad untuk terjun dan membawa kembali sampan yang sehari-hari digunakan untuk mencari ikan.

Menurut beberapa warga, korban diduga keram saat berenang mengejar sampannya.

Terlihat tim SAR Tanjungpinang, Polisi Air Tanjungpinang serta warga yang mencari tubuh korban di perairan Tanjungunggat. Hampir dua jam lebih pencarian tubuh korban belum membuahkan hasil. Sementara, keluarga korban terlihat berduka dan berharap suaminya bisa kembali ke sisi mereka dalam keadaan selamat.

Sementara itu di rumah korban, nampak beberapa keluarga sedang berduka, termasuk istrinya yang sedang menggendong anaknya yang baru berusia satu tahun. ''Bang, balik bang,'' ujarnya sambil terisak.

Sekitar pukul 12.30 WIB, air laut mulai surut dan memudahkan tim SAR dan Polair serta warga yang turut membantu mencari tubuh Darwin yang tengelam. Akhirnya tubuh Darwis ditemukan tersangkut di sudut pohon bakau yang tumbuh di sekitar perairan Tanjungungat tersebut.

Saat diangkat, tubuh pria berambut ikal itu pun sudah tidak bernyawa. Nampak kesedian terpancar dari keluarga korban. Sampai berita ini diturunkan, pihak keluarga masih belum bisa dimintai keterangan.

Pengamanan Pemilu Bintan Siapkan 157 Personil

0 comments

Jajaran Kepolisian Resor Bintan dalam menyiapkan Pemilihan Umum (Pemilu) yang tidak lama lagi akan berlangsung mulai menyiapkan personil untuk pengamanan Pemilu yang nanti akan berlangsung di Pulau Bintan. Untuk itu, Polres Bintan akan menggelar pertemuan dengan unsur partai politik, KPU dan Panwaslu dalam mempersiapkan pemilu yang aman dan damai.

''Besok (Hari ini, red) kami mengundang unsur perwakilan partai politik yang ada di Kabupaten Bintan, KPU Bintan dan Panwaslu Bintan serta unsur tokoh dan ormas (Organisasi Masyarakat) dalam mempersiapkan Pemilu nanti,'' ujar AKBP Yohanes Widodo, Kapolresta Bintan, kemarin.

Menurutnya, pertemuan yang diselenggarakan di Markas Polresta Bintan ini sangat penting untuk dilaksanakan untuk mengetahui prosedur-prosedur yang jelas dalam mempersiapkan Pemilu bulan April mendatang.

Pertemuan yang memang sengaja di rancang Polresta Bintan dengan menghadirkan unsur parpol, pemerintah, KPU dan Panswaslu sendiri untuk memberikan peluang kecil terhadap pelanggaran-pelanggaran selama Pemilu 2009 berlangsung nanti. ''Disini nantikan banyak orang-orang yang mengetahui bagaimana prosedur pemilu dan penerapannya, sehingga mengurangi pelanggaran yang mungkin bisa saja terjadi,'' urainya.

Bahkan untuk pengamanan Pemilu nanti, pihaknya juga telah menyiapkan personil dalam memberikan rasa aman menjelang Pemilu maupun pada saat melakukan pemilihan yang dilakukan warga. ''Untuk Polresta Bintan sendiri kami telah menyiapkan 157 personil dan belum ditambah dari unsur TNI dan pemerintah. Sehingga pengamanan Pemilu dapat berlangsung aman,'' tukasnya.

Jaksa Naik Banding

0 comments

Kasus Siswi Bunuh Anak

Pengadilan Negeri Tanjungpinang memutuskan enam bulan percobaan terhadap kasus pembunuhan bayi yang dilakukan siswi kelas Satu, salah satu SLTA di Tanjungpinang, SK. Keputusan hakim itu berdasarkan berbagai pertimbangan. Namun, Jaksa Penuntut Umum terus berupaya untuk naik banding, karena tuntutan yang dilakukan Jaksa Penuntut Umum terhadap SK yakni 2,6 tahun.

''Kami telah melayangkan surat untuk naik banding terhadap kasus ini. Karena putusan hakim tidak sesuai dengan tuntutan kami, malah putusannya enam bulan masa percobaan,'' ujar Ristianti, JPU, yang dibenarkan Hanjaya, Selasa (10/2).

Ditegaskan mereka di tempat terpisah, surat naik banding itu sudah dikirim ke Pengadilan Tinggi Pekanbaru.

Mengenai terdakwa sendiri, diakui Ristianti, sejak hakim memutuskan terdakwa harus dibebaskan, kami sudah membebaskannya begitu hakim mengeluarkan surat putusan.

Dalam persidangan yang berlangsung 4 Febuari 2009 lalu, Hakim yang dipimpin Wahyu Widya Fitri memberikan kebebasan bersyarat yang harus dilakukan SK selama masa percobaannya enam bulan.

Pinada bersyarat yakni SK harus mengikuti program belajar yang telah ditunjuk hakim untuk dilakanakan. Sedangkan Bapas ditunjuk sebagai pengawas dan bertanggungjawab terhadap kegiatan SK, dibawah tanggungjawab Jaksa Penuntut Umum.

Mengenai itu, Ristianti menuturkan jaksa tidak mungkin harus terus menerus mengontrol tindakan SK. ''Kami mungkin akan menunjuk satu orang untuk melakukan pengawasan terhadap SK dan ini juga bagian dari Bapas yang ditunjuk hakim,'' tukasnya.

Serah Terima Jabatan Aspisus Kejati Kepri

0 comments

Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau melakukan serah terima jabatan, kali ini untuk jabatan Asisten Pidana Khusus (Aspisus) yang sebelumnya dijabat oleh Joko Pandam SH MH digantikan oleh Eko Bambang Riadi. Menurut Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, M Jusuf, Selasa (10/2), terjadi mutasi di Kejati Kepulauan Riau berdasarkan surat dari Kejaksaan Agung (Kejagung). ''Joko Padam digantikan Eko Bambang Riadi yang sebelumnya bekerja di Kejaksaan Negeri Rembang, Jateng,'' ujarnya.

Sedangkan Joko Padam dipindah tugaskan ke Kejaksaan Negeri Pajitan, Jawa Timur. Selain dipindah tugaskan, Joko juga dikenakan penurunan pangkat yang dilakukan Kejasakaan Agung berdasarkan prilaku Joko yang didapati berduaan di kamar hotel di saat jam kerja.

''Pangkat Joko yang sebelumnya 4 B sekarang menjadi 4 A karena tindakannya yang tidak bisa ditoleransi oleh Kejagung, dimana di jam kerja berada di hotel tanpa perintah yang jelas. Ini bisa menjadi pelajaran bagi setiap jaksa yang ada di sini,'' urainya.

Diakuinya, sanksi tegas ini diberikan Kejagung kepada 2 jaksa ini. Karena Kejagung tidak bisa mentolerir setiap prilaku tercela jaksa.

Sedangkan jaksa Rosiana juga dikenakan sanksi atas prilakunya. ''Untuk jaksa Rosiana yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pengawas Kejati dipindah tugaskan ke Kejaksaan Tinggi Bali dengan jabatan fungsional,'' tukasnya.

Kasus Dugaan Korupsi Proyek PDAM

0 comments

M Jusuf : Menunggu Sub Kontraktor

Masih ada beberapa kasus korupsi yang sedang di tangani Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau yang belum masuk ke meja hijau, kasus-kasus tersebut antara lain kasus korupsi Dinas Pendapatan Provinsi Kepulauan Riau, kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan Bengkong Palapa dengan tersangka JN, dan kasus dugaan korupsi proyek PDAM.

Menurut M Jusuf, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Kepulauan Riau, kemarin, untuk kasus korupsi pembangunan jalan Bengkong Palapa, tiga tersangka sudah di Pengadilan Negeri Batam. ''Kami masih menunggu surat dari Kejagung untuk melakukan pemeriksaan terhadap JN, karena statusnya masih anggota DPRD Kepri,'' ujarnya didampingi Asisten Intelegen Kejati Kepulauan Riau, M Nasrul, usai serah terima jabatan.

Diakuinya, dirinya melakukan pemeriksaan dan tugas berdasarkan hukum dan profosional dalam menangani kasus dugaan korupsi proyek jalan Bengkong Palapa. ''Saat ini kami kesulitan karena statusnya masih anggota dewan, kalau sudah tidak lebih mudah untuk melakukan pemeriksaan,'' tuturnya, saat disingung masa jabatan JN akan berakhir sebagai anggota dewan.

Terkait kasus dugaan korupsi proyek pemasangan pipa PDAM, M Nasrul menuturkan, saat ini pihak Kejati sedang menunggu satu lagi saksi untuk diperiksa.

Untuk kasus dugaan korupsi pemasangan pipa PDAM, Kejati menetapkan tiga saksi inti, dua saksi inti sudah dilakukan pemeriksaan untuk memberikan keterangan terkait kasus tersebut. ''Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap kontraktor utama dan sekarang tinggal subkontraktor dan saat ini kami sedang mencari alamat subkontraktor I ini,'' ungkap Nasrul.

Hal tersebut dibenarkan Kejati. ''Kita masih menunggu sub kontraktor dan kita sudah melayangkan surat dan mencari alamat sub kontraktor ini yang benar,'' aku Jusuf.

Sedangkan kasus dugaan korupsi Dispenda Kepri, Jusuf menjelaskan, pihaknya masih belum bisa menemukan pelaku yang terlibat. ''Priyono masih memberikan keterangan bahwa dia melakukannya seorang diri dan uang tersebut menurutnya digunakan untuk keperluan pribadi,'' tuturnya.

Disinggung mengenai infprmasi yang bertolak belakang dari pencara Priyono, Jusuf menegaskan, pihaknya hanya akan memberikan keterangan berdasarkan di ruang pemeriksaan bukan di luar pemeriksaan. ''Selama di ruang pemeriksaan Priyono tidak mau mengungkapkan, mungkin setelah di bawa ke sidang dia mau bicara blak-blakan di sana. Sedangkan dana yang di korupsinya, kami masih belum tahu digunakan untuk apa,'' pungkasnya.

Sidang Dugaan Korupsi Ruang Serbaguna Karimun

0 comments

Jaksa Hadirkan Saksi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepualauan Riau

Kasus dugaan korupsi ruang serbaguna di Kabupaten Karimun yang menggunakan dana APBD Provinsi Kepulauan Riau tahun 2006 masih terus berlanjut di Pengadilan Negeri Tanjungpinang. Senin (9/2), Jaksa Penuntut Umum menghadirkan saksi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Arifin Nasir, dengan tersangka kontraktor ruang serbaguna Karimun, M Yusuf.

Menurut Arifin, dirinya memang mengehentikan proyek pembangunan ruang serbaguna di SMKN I Karimun. ''Waktu dua minggu sejak pertama kali saya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, saya berkunjung ke proyek itu dan melihat perkembangan pembangunan di sana masih belum selesai, sehingga saya hentikan,'' tuturnya.

Diakuinya, seharusnya pembangunan tersebut dapat selesai tepat waktu, jika kontraktor mengerjakannya tepat waktu maka tidak ada masalah.

Kontraktor yang menang tender tersebut telah meminta perpanjangan waktu setelah kontrak selesai, namun pekerjaan pembangunan yang menelan biaya sekitar Rp786 juta itu masih belum kunjung selesai. ''Waktu saya lihat ke lapangan, ternyata pembangunan itu masih belum selesai, khususnya untuk pemasangan intalasi listrik, keramik dan juga plafon. Pembangunan itu juga tidak terawat,'' ujarnya di depan hakim SH, Wahyu Widya SH, dan Sri Endang SH yang memimpin sidang.

Selain itu, hakim juga menanyakan mengenai pergantian jabatan antara Ibdu Maja yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan. Arifin menuturkan, saat pergantian jabatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan yang lama tidak memberitahukan mengenai proyek-proyek yang sedang berlangsung.

''Pada saat itu kami hanya menandatangi serah terima jabatan dan tidak diberikan data-data mengenai program yang sedang berlangsung. Saya tahu sendiri setelah dua minggu,'' tukasnya.

Sidang dilanjutkan Senin depan dengan agenda yang sama mendengarkan saksi-saksi yang diajukan Jaksa Penuntut Umum.

Sore Mobil Diparkir, Pagi Kaca Jendela Pecah

0 comments

Diduga Mau Mengambil Barang Berharga

Mobil honda Jazz dengan nomor mobil polisi atau Nopol BP 1258 TA yang sejak Minggu (8/2) sore di parkir di depan rumah toko (ruko) yang terletak di depan gor Badminton di kilometer dua, atau lebih tepatnya di Gang Meranti, Tanjungpinang. Pada bagian belakang mobil tersebut nampak kaca mobil honda Jazz pecah. Diduga pelaku hendak mengambil barang-barang berguna yang ada di dalam mobil.

Usaha yang dilakukan pelaku terlihat dari hasil dilepasnya karet lis kaca belakang mobil Jazz yang terpakir sejak sore hari tersebut. Namun, walaupun kaca mobil telah dipecah, tidak ada tanda-tanda barang berharga hilang dari dalam mobil.

Menurut Acun (35), pemilik mobil, dirinya tidak menyangka kalau memakir mobilnya di depan rumah toko akan ada orang yang berniat mencongkel mobilnya dan berusaha mengambil barang berharganya.

''Saya baru tahu tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB,'' tuturnya.

Saat itu dirinya merasa kaget saat mendapati kaca mobilnya di pecah. Melihat kaca mobilnya di pecah, ia pun segera menanyakan kepada pemilik lahan parkir yang lahannya digunakan untuk memakir mobilnya.

''Saya tanya tetangga saya, katanya mereka melihat kaca jendela mobil saya sudah dipecah jam 23.00 WIB kemarin, tetapi mereka tidak melihat pelaku yang melakukan tindakan itu,'' urainya.

Diakuinya, memang saat diperiksa tidak ada barang-barang berharga yang di dalam mobil yang hilang.

''Saya menduga pelaku berniat mengambil perangkat audio yang ada di mobil ini,'' tukasnya.

Melihat kaca mobilnya di pecah itu pun, korban melaporkan ke polisi. Petugas Polsekta Bukit Bestari bersama unit Identifikasi Polresta Tanjungpinang turun ke lapangan untuk melihat Tempat Kejadian Perkara. Polisi meminta keterangan korban, serta mengambil sidik jari yang terdapat pada mobil korban yang dipecah.

Pada kaca mobil terdapat jejak kaki anak-anak kecil, untuk itu, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Pelajar Mengambil Ponsel Kawannya

0 comments

''Saya Ingin Memiliki . . .''

RD (18) merupakan pelajar di salah satu SLTA di Kota Tanjungpinang yang dilaporkan kawannya sendiri, karena didapati mengambil ponsel milik kawannya, Senin (9/2). Korban SY sejak empat hari lalu kehilangan satu unit ponsel merek Nokia dengan seri 5610.

Menurut AKP Arifin Efendi, Kapolsekta Bukit Bestari, kemarin, pelaku di laporkan hari Minggu (8/2) lalu oleh korban SY. ''Menurut pengakuan korban, ponselnya hilang sejak empat hari lalu dan diketahui dari kawannya bahwa ponsel miliknya ada pada tangan pelaku,'' ujar Arifin.

Kejadian itu berawal saat SY sedang bertandang ke rumah pelaku, RD, Rabu (4/2) lalu yang berlokasi di Jalan Pemuda, Gang Berangkit, Tanjungpinang. Pada saat itu, SY sedang duduk di ruang tamu pelaku. Sekitar pukul 21.00 WIB, korban pulang.

''Saat korban pulang dia baru menyadari ponselnya sudah tidak ada dan seingatnya ponsel itu ada saat sedang berkunjung ke rumah RD. Bahkan ponsel itu sempat di pegang RD, '' urainya.

Karena tidak berani menanyakan siswi kelas dua salah satu SLTA di Tanjungpinang itu diam saja. Namun, empat hari kemudian sejak ia kehilangan ponselnya. Kawannya memberitahu bahwa ponsel tersebut berada di tangan RD. ''Korban tidak berani meminta langsung ponselnya kepada pelaku yang saat ini berstatus pacaran, sehingga korban melapor ke polisi,'' tuturnya.

Setelah mendapat laporan itu, jajaran Mapolsekta Bukit Bestari pun langsung ke rumah tersangka. Tersangka diamankan di rumahnya. Menurut pengakuan RD, dirinya mengenal SY baru empat hari dan pacaran dengan korban. ''Saya tidak mengambil ponselnya, saya menemukan di sela-sela sofa rumah dan saya ingin memiliki,'' tuturnya.

Diakuinya, baru empat hari ponsel itu ditangannya dan berniat mau di balikan, namun tidak tahu bagaimana caranya.

''Saya berniat mau mengembalikan ponsel itu, tetapi dia tidak mengizinkan saya ke rumahnya. Jadi ponselnya ya saya pakai,'' tukasnya.

Karena perbuatannya itu, pelaku dikenakan Pasal 372 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara.

Sepeda Motot VS Lori

0 comments

Pengendara Sepeda Motor Tewas

Terjadi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di kilometer sembilan belas arah Tanjunguban antara sepeda motor dengan lori, kejadian naas tersebut menewaskan pengendara sepeda motor, Minggu (8/2).

Menurut AKBP Yohanes Widodo, Kapolresta Bintan, Senin (9/2), kejadian ini berawal dari korban Lajamianto bin Ladambe (22) yang merupakan nelayan Kawal, Gunung Kijang dari arah Tanjungpinang hendak menuju ke Kawal.

''Kejadian berlangsung sekitar pukul 19.30 WIB, sepeda motor Yamaha Jupiter Z BP 2090 BB dari arah Tanjungpinang menuju arah Kawal, pada saat di jalan Tanjungpinang ke arah Tanjunguban atau lebih tepatnya di Kilometer 19, sepeda motor tersebut hendak mendahului mobil yang ada di depannya,'' urai Yohanes.

Pada saat sepeda motor yang dikendarainya itu melewati mobil yang berada di depannya, pada saat bersamaan dan dari arah berlawanan datang mobil lori Toyota Dina Zet dengan nomor polisi BP 8035 BY yang dikemudikan Hariyanto itu pun menabrak sepeda motor yang memotong jalan.

Kaget saat menabrak sepeda motor yang berada di depannya dan dari arah berlawanan. Pengemudi lori yang ditumpangi Susanto, Iytan, dan Aini pun kabur. ''Saat kendaraan itu menabrak pengendar sepeda motor, pengendara itu pun langsung meninggal dunia di TKP dan jenasah langsung dibawa ke Rumah Sakit yang ada di Tanjungpinang,'' ujarnya.

Mobil lori dengan merek Toyota langsung meninggalkan TKP, tanpa menolong korban yang terkapar di jalan. Mobil tersebut langsung diamankan di Kilometer enam belas, sekitar pukul 22.00 WIB.

''Begitu kita dapat laporan, pelaku segera kami amankan saat mendekati kilometer enam belas. Saat ini kasus ini sedang dalam penyelidikan kami,'' tukasnya.

Pembantu Kabur, Ngaku

0 comments

Fitri Yani (19) membuat laporan ke Markas Polisi Sektor Tanjungpinang Timur dengan laporan bahwa dirinya di perkosa oleh majikan lamanya. Saat membuat laporan tersebut, Fitri didampingi majikan barunya. Namun, setelah mendapat hasil visum keluar, Fitri yang mengaku hamil empat bulan ternyata hasilnya negatif.

Menurut Bripka Alson, Kanit Reskrim Tanjungpinang Timur, Minggu (8/2), Fitri datang ke Mapolsek Tanjungpinang Timur didampingi bu Erna yang merupakan majikannya yang baru. ''Dia membuat laporan bahwa di perkosa sama majikannya yang lama, setelah di visum hasilnya negatif,'' ungkapnya.

Mengenai hasil laporan yang dibuat Fitri ke Mapolsek Tanjungpinang Timur dengan membuat laporan diperkosa, polisi tidak melakukan tindakan apa pun terhadap gadis asal Banten tersebut. ''Kami tahu dia sedang stres dan bingung, sehingga kami menitipkan ke Shelter Engku Putri. Karena dia minta dipulangkan,'' tuturnya.

Sebelum itu, pihak kepolisian juga telah menanyakan prihal laporan tersebut kepada majikannya yang pertama. Karena pada saat melapor, gadis berkulit sawo matang itu pun mengaku gajinya belum dibayarkan. ''Saat kami meminta keterangan kepada majikannya yang pertama, baru enam bulan dia bekerja sudah kabur. Sedangkan uang gajinya diterima oleh kakak kandungnya sendiri. Pembayaran gajinya yang diambil kakaknya berdasarkan kuintansi,'' ujarnya.

Sementara itu, Fitri Yani yang ditemui di Shelter Engku Putri awalnya mengaku tidak di perkosa oleh majikannya. ''Saya tidak diperkosa sama majikan saya. Majikan saya orangnya jahat, suka memukul saya tanpa asalan,'' tutur Fitri di ruang tamu Shelter.

Dikatannya lagi, dirinya dipaksa membuat laporan bahwa dirinya di perkosa oleh majikan barunya yang mengantarnya ke Mapolsek Tanjungpinang Timur untuk membuat laporan.

Fitri Yani berniat mengikuti jejak kakak kandungnya mengadu nasib di kota Tanjungpinang sebagai pembantu rumah tangga. Fitri yang datang ke Tanjungpinang bersama kakak kandungnya itu bekerja di salah satu saudara majikan kakaknya.

Fitri yang bekerja di kilometer lima dengan majikan warga Tionghoa itu baru berjalan enam bulan sejak bulan Mei 2008 hingga Oktober 2008 lalu. Pada saat bekerja di majikan pertamanya ini, Fitri mengaku sering di jewer dan dipukul tanpa alasan yang jelas.

''Saat saya lagi mencuci baju, saya dijewer. Lalu, saya pernah saat membersihkan kompor, lap kompor itu ditaruh di mulut saya. Saya nggak betah, makanya kabur dari situ,'' ujarnya dengan nada sendu.

Setelah kabur dari majikan pertama, dia pun mendapatkan pekerjaan yang sama di Kilometer Sembilan atau lebih tepatnya di rumah Erna. Disitu baru bekerja, ia pun juga merasa tidak betah. ''Kalau yang ini majikan saya pelit. Saya cuma diberi makan sehari sekali, saya juga tidak betah,'' ungkapnya.

Diakuinya, dirinya sering sakit-sakitan, karena itu dipikir majikan barunya dirinya hamil dan disuruh melapor ke polisi dan tidak perlu takut.

''Saya dibawa ke bidan dan bidan bilang saya hamil empat bulan. Lalu, bu Erna menemani saya ke kantor polisi untuk membuat laporan,'' tuturnya.

Menurutnya, dirinya sudah tidak betah bekerja dan mau pulang. Sedangkan uang gaji yang diterimanya selama bekerja di rumah bu Erna sudah habis untuk membayar biaya pengobatan. ''Sejak dulu saya punya maag,'' tukasnya.

Sementara itu, Ahmad Rodian, Humas Selter Engku Putri menuturkan, pihaknya akan memeriksa kesehatan dari Fitri Yani. ''Fitri masuk ke Shelter diantar oleh polisi hari Sabtu siang, jadi kami baru bisa melakukan pemeriksaan fisik hari Senin nanti, dari situ kita akan lihat apakah memang benar Fitri hamil atau tidak,'' ungkapnya.

Selain itu pihak Shelter juga akan melakukan pembinaan terhadap Fitri, setelah hasil keluar dan dilakukan pemeriksaan piskologi. ''Sesuai dengan permintaannya, ia akan dipulangkan ke daerah asalnya,'' pungkas Lalu, sapaan Ahmad Rodian.

Inflasi Tertinggi di Tanjungpinang, Terendah di Batam

0 comments

Bulan Januari 2009, Kota Tanjungpinang mengalami inflasi tertinggi dari sembilan kota yang ada di Sumatera. Untuk kota Tanjungpinang inflasi yang terjadi sebesar 1,20 persen. Sedangkan kota Batam hanya mengalami inflasi yakni 0,01 persen dan merupakan tingkat inflasi terendah se Sumatera.

Demikian disampaikan Kepala BPS Kepulauan Riau, Aminul Akbar, Sabtu (7/2). Data tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan BPS Kepulauan Riau di kota Tanjungpinang dan juga kota Batam. Survei yang dilakukan BPS terhadap 16 Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera pada Januari 2009.

''Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 1,20 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,01 persen. Sedangkan 7 kota lainnya, mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,93 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,02 persen,'' urainya.

Terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 4,51 persen diantaranya terdapat pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,28 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 1,18 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen.

''Sedangkan terhadap kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 2,31 persen. Serta stabilnya laju IHK terhadap kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Desember 2008,'' tuturnya.

IHK yang paling mecolok dan berkontribusi pada laju inflasi di Kota tanjungpinang di bulan Januari terdapat pada perayaan hari besar Tahun Baru 2009 dan hari besar Imlek sebagai pemicu kenaikan harga beberapa kebutuhan masyarakat.

''Pada saat kondisi itu mengakibatkan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Tanjungpinang mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen atau mengalami kenaikan dari 116,72 pada bulan Desember 2008 menjadi 118,12 pada bulan Januari ini,'' katanya.

Dari hasil pencatatan BPS, perkembangan harga kebutuhan masyarakat Kota Tanjungpinang selama Januari 2009 tercatat sebanyak 71 komoditi kebutuhan masyarakat yang mengalami perubahan harga. 52 komoditi diantaranya mengalami kenaikan harga dan 19 komoditi mengalami penurunan harga dibanding keadaan pada bulan sebelumnya.

''Komoditi yang mengalami kenaikan harga, antara lain sotong, ikan tongkol, rokok kretek filter, cabe merah, ikan selar, beras, ikan kembung/gembung, tomat sayur, emas perhiasan dan cumi-cumi. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga, antara lain bensin, bayam, kacang panjang, minyak goreng, sawi hijau, daging sapi, kangkung, ikan dalam kaleng, buncis dan solar,'' jelasnya.

Sedangkan untuk kota Batam terjadinya inflasi disebabkan karena adanya kenaikan harga komuditi kebutuhan masyarakat oleh naiknya harga komuditi kebutuhan masyarakat yang ditunjukan naiknya indeks harga lima kelompok barang dan jasa.

''Indek harga konsumen kota Batam terjadi pada komuditi bahan makan sebesar 1,29 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok sandang, kelompok kesehatan dan pendidikan,'' tuturnya.

Sedangkan indeks yang mengalami penurunan, lanjutnya, terdapat pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa, serta kelompok perumahan.

Malaysia kembali Melakukan Deportasi

0 comments

Negara Malaysia kembali melakukan deportasi terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah di Malaysia, Jumat (6/2). Sebanyak 125 TKI ilegal datang dari Malaysia ke Tanjungpinang dengan menggunakan kapal ferri dua trip, sekitar pukul 13.20 WIB.

''Pemulangan TKI bermasal di Malaysia memang dilakukan setiap minggu dan kali ini jumlah TKI yang dipulangkan berjumlah 125 TKI dan mereka akan kita data dan akan kita pulangkan ke daerah asalnya,'' ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, Said Parman, Jumat (6/2).

Diakui Said, pemulangan TKI yang bermasalah akan terus berlanjut, karena masih ada 2500 TKI lagi yang harus dideportasi dari negara Malaysia ke Indonesia melalui kota Tanjungpinang.

Selain TKI yang bermasalah, karena tidak memiliki dokumen resmi saat bekerja di negara jiran, ada sekitar 80 ribu warga Indonesia yang bekerja di Malaysia pasca Tsunami yang rencananya juga akan dipulangkan melalui kota Tanjungpinang.

''Untuk pemulangan mereka kami masih belum tahu kapan dan rencananya akan dilakukan pada tahun ini,'' tuturnya.

Terkait banyaknya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara jiran, konsorsium PJTKI di Tanjungpinang, yang dibentuk berdasarkan SK Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat sebagai implementasi Permennakertrans Nomor 18 tahun 2007, tentang pemberian kewenangan dalam pengiriman TKI kepada BNP2TKI, hingga saat ini masih terus berjalan.

''Saat ini di kota Tanjungpinang telah dibentuk konsorsium PJTTKI yang berfungsi untuk pengiriman kembali TKI yang di deportasi dari Malaysia. Konsersium ini yang akan melengkapi dokumen para TKI yang dipulangkan untuk bisa kembali bekerja di Malaysia dengan dokumen lengkap,'' tuturnya.

Ditegaskan Said, konsersium ini lah yang bertugas mencari job bagi para TKI yang sudah lulus tahapan pemeriksaan piskologi dan fisik.

''Bila belum ada pekerjaan, mereka tidak boleh dikirimkan. Harus jelas dulu permintaan negara Malaysia butuh tenaga kerja berapa banyak. Hal ini untuk menghindari sponsor-sponsor atau PJTKI yang tidak terdaftar,'' tukasnya.

Rumah Penjaga Kantin Dibobol Maling

0 comments

Ponsel dan Uang Lesap

Kembali lagi terjadi pencurian, kali ini rumah penjaga kantin sekolah SD 009 Rawasari yang berlokasi di Kilometer lima bawah yang rumahnya pagi hari dimasuki maling, Jumat (6/2). Lokasi rumah korban yang bernama Sutriyanti (26) berada di belakang sekolah. Karena wanita berkulit sawo matang itu tinggal di salah satu rumah dinas di SD tersebut.

''Saya melakukan aktivitas seperti biasa, sekitar jam 07.00 WIB saya pergi untuk berjualan dan sekitar jam 08.30 WIB, saya kembali untuk mengambil es dan masih belum terjadi apa-apa,'' tutur Sutriyanti di rumahnya.

Satu jam kemudian, ia pun kembali ke rumahnya. Diperkirakan sekitar jam 10.00 WIB. Pada memasuki rumahnya yang berada paling ujung. Ia pun terkejut, tas yang digantung di dalam kamarnya sudah tergeletak dibawah. Selain itu, lemari pakaiannya pun diobrak-abrik berantakan.

Betapa terkejutnya wanita berkulit sawo matang itu saat melihat rumahnya berserak dan saat diperiksa tasnya terkejut uang senilai Rp100 ribu lebih itu telah lesap. Tidak hanya itu saja, ponsel Nokia N 70 pun turut hilang. ''Saya langsung mengecek, ternyata maling itu masuk lewat jendela belakang. Ini buktinya, dua papan kayu yang kami gunakan untuk menutup jendela telah dibuka dan malingnya keluar lewat pintu belakang,'' keluh istri guru honorer olahraga.

Diakuinya, dirinya baru tinggal disitu satu bulan dan menurut informasi rumah ini sudah sering dimasuki pencuri.

Pantauan Batam News rumah tersebut belakangnya berupa rawa dan lokasi bagian belakang sepi. Sedangkan di bagian depan ramai, karena letak rumah yang paling ujung itu berada di belakang sekolah tepat.

Menurut AKP Dunya Harun, Kapolsek Tanjungpinang Timur melalui Bripka Alson, Kanit Reskrim Polsekta Tanjungpinang Timur, pelaku sudah mengincar rumah ini sebelumnya. ''Dari hasil pemeriksaan kami sementara, korban pulang lagi ke rumahnya jam 10.00 WIB, hanya dalam satu jam rumah berhasil di obrak-abrik, itu menandakan pelaku sebelumnya telah menyelidiki aktivitas dilingkungan tersebut,'' urainya.

Ditambahkan Alson, pelaku masuk melalui rawa dan langsung mencongkel jendela rumah yang terbuat dari kayu.

Setelah berhasil mendapatkan barang yang diinginkannya, pelaku langsung meninggalkan rumah korban melalui pintu belakang. Pada saat korban mengecek pintu belakang, sebelum lapor ke polisi, pintu belakang yang sebelumnya telah dikunci sudah tidak terkunci.

''Kami menduga, pelaku memang sudah membawa alat sendiri untuk membuka jendala dan sudah membaca situasi lokasi tersebut sehingga tidak ketahuan,'' jelasnya.

Maraknya pencurian di pagi hingga sore hari, Alson menghimbau agar masyarakat yang melihat gelagat mencurigakan segera menghubungi polisi baik lewat telepon atau SMS untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

''Kami juga menghimbau agar di lingkungan RT kembali dihidupkan siskamling (sistem keamanan keliling) untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan dilingkungan tersebut,'' tukasnya.

Sementara itu Fahmi, Ketua RW 10 Kelurahan Kilometer Sembilan Tanjungpinang menuturkan, melihat situasi seperti ini wajib tiap lingkungan RT untuk menghidupkan kembali siskamling yang ada dilingkungannya.

''Siskamling ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk mengantisipasi pencurian maupun menjaga kerukunan warga sekitar,'' pungkasnya.

Dandrem dan Polres Siapkan Personil

0 comments

Pengamanan Pemilu

Jajaran aparat akan mempersiapkan pengamanan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung bulan April mendatang. Berbagai jajaran aparat akan terlibat dalam pengamanan Pemilu. Sehingga pemilihan akan berlangsung aman dan tentram.

Menurut Danrem Wirapratama 033, Kolonel Arh Mardimin, kemarin, pihaknya diminta polisi daerah Kepulauan Riau untuk membantu mengamankan pemilu. ''Polda meminta bantuan pengamanan sebanyak kurang lebih empat ratus personil untuk di Kepulauan Riau dalam rangka pengamanan Pemilu,'' urainya.

Diakui Mardimin, jajarannya hanya membantu pengamanan Pemilu dan jika dibutuhkan akan ditambahkan jumlah personil.

Tidak hanya itu saja, Banbinsa pun tetap akan bertanggung jawab di lokasi masing-masing Banbinsa bertugas, terkait pengamanan pemilu. Sementara itu, AKBP Yusri Yunus, Kapolres Tanjungpinang mengungkapkan, pihaknya akan menurunkan dua per tiga pasukan yang ada di Polresta Tanjungpinang untuk mengamankan pemilu.

''Untuk pengamanan Pemilu kami telah menyiapkan dua per tiga kekuatan dengan jumlah personil tiga ratus dua puluh dari Polresta dan ditambah beberapa personil dari Polda serta dari TNI,'' tuturnya.

Sehingga pada saat pemilihan semua dapat berjalan dengan lancar dan aman dari gangguan-gangguan oknum yang tidak bertanggungjawab. ''Sejauh ini di Kota Tanjungpinang dalam pemilihan tidak ada masalah, namun kita tetap akan berjaga-jaga dimana satu TPS (Tempat Pemilihan Suara) akan ditempatkan dua orang personil Polresta untuk berjaga-jaga,'' urainya.

Diakui Yusri, dalam pengamanan Pemilu, pihaknya bekerjasama dengan TNI dan juga Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam melakukan pengamanan pemilu.

Woman World | Dunia Wanita Masa Kini | Sehat dan Harmonis