Wanita Banyak Mencari Tempat Menguruskan Badan

7 comments

Usia Diatas 30 Tahun Keatas

Sebagian besar wanita yang ada di kota Tanjungpinang, meskipun sudah berusia di atas tiga puluh tahun masih tetap berupaya menjaga tubuh tetap ideal. Hal tersebut terlihat pada kunjungan wanita yang terhadap sejumlah klinik kecantikan yang ada di Tanjungpinang.

Menurut dr Fauzy Rehanieh, pemilik Beauty Clinck, kemarin, hampir sebagian besar pasein yang datang ke kliniknya memiliki masalah berat badan.

''Kebanyakan pasien yang datang untuk meminta merampingkan berat badan. Usia pasien yang datang diatas usia tiga puluh tahun dan kebanyakan diusia 40 tahun,'' terang pria berkulit putih itu.

Klinik kecantikan yang menyediakan jasa layanan pelangsingan tubuh dan perawatan kecantikan menjadi daya tarik tersendiri bagi wanita. Meskipun tidak semua pasien wanita saja yang tertarik untuk menurunkan berat badan.

''Ada juga pasien pria yang datang, biasanya untuk pasien pria jika datang untuk mengurangi berat badan memiliki motif tersendiri, misalnya ingin masuk ke angkatan dan memiliki masalah kesehatan, seperti kolestrol,'' terangnya.

Berbeda dengan pasien wanita, lanjut pria yang sudah sebelas tahun bergelut di bisnis kecantikan itu, biasanya pasien wanita lebih banyak untuk tetap memperhatikan penampilan dan meningkatkan percaya diri pada pasien.

''Hampir tujuh puluh persen pasien yang menguruskan badan adalah pasien wanita, selain melangsingkan badan juga sebagian untuk perawatan kulit,'' ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Dr Maya Suryanti, dip. CIBTAC, pemilik Green Beauty Clinique. ''Ada banyak juga pasien yang ingin langsing, tetapi tidak terlalu banyak hanya 30 persen. Kalau di sini 70 persen kebanyakan untuk perawatan kulit dan wajah,'' terang wanita berjilbab itu.

Maya menuturkan untuk pelangsingan badan, kebanyakan pasien di Green Beauty Clinique adalah wanita yang usianya berkisar 25 tahun keatas hingga 35 tahunan.

''Bentuk tubuh di usia 30 tahunan memang sudah berubah, metabolisme tubuh lebih lambat bekerja. Sehingga berat badan cepat naik. Ini yang membuat para wanita ingin mendapatkan badan idealnya kembali,'' pungkasnya.

Aplikasi make up part 1

2 comments

Tidak ada satupun wanita yang tidak mengenal make up. Karena make up merupakan bagian dari wanita yang tidak pernah bisa terlepaskan. Make up bisa membuat wanita tampil percaya diri dan juga semakin cantik. Namun, make up juga bisa membuat wanita tampak jelek. Itu dikarenakan tidak tepatnya penggunaan make up. . . .

Menurut dr Maya Suryanti, pemilik klinik Green Beauty Clinique, salah menggunakan aplikasi make up bisa membuat penampilan jadi rusak.

''Karena itu jangan sampai salah menggunakan make up, di beauty class Green Beauty Clinique ini kita mengajarkan cara menggunakan make up yang benar untuk keseharian,'' ucapnya.

Beauty class ini, lanjutnya, mengajarkan cara penggunaan make up sehari-hari agar wanita selalu tampil cantik dan menawan.

Dibawah ini tips dari beauty class di Green Beauty Clinique.

Sebelum menggunakan make up, wajah harus dibersihkan terlebih dahulu, setelah itu gunakan pelembab dan kemudian gunakan alas bedak, alias foundation cair yang ringan. Untuk foundation gunakan sesuai dengan warna kulit agar tampil natural.

Setelah selesai menggunakan foundation lalu, gunakan bedak tabur, beserta spons dan kuasnya. Bedak tabur disarankan untuk memberikan kesan ringan. Untuk dasar sudah selesai, untuk mulai menggunakan make up, hal yang pertama kali harus dikerjakan adalah bagian mata, tepatnya alis mata....

Gunakan Sikat alis sebelum membentuk alis. Pensil alis hanya diperlukan kalau bentuk alis mata tidak merata, misalnya ada bagian yang jarang-jarang. Pilih pensil alis berwarna coklat agar tampak muda.

kemudian gunakan Eye shadow atau pegmulas mata. Dibutuhkan dalam bentuk palet berisi minimal tiga warna, yaitu coklat muda, merah bata, dan putih gading. Warna-warna ini telah dapat memenuhi kebutuhan riasan sehari-hari untuk pagi dan malam hari.

Warna-warna yang lebih gelap untuk bagian bawah kelopak mata, sementara warna putih gading untuk bagian atas. Sehingga menonjolkan mata dan memberikan kesan natural.

Perlu Pengawasan Semua Pihak

0 comments

Putu : Anak Merupakan Sasaran Empuk

Belakangan ini kenakalan remaja mulai kembali marak, sebagian didapati sedang menikmati minuman keras dan tindakan lainnya. Melihat kondisi tersebut diperlukan perhatian semua pihak untuk saling mengawasi tindakan anak yang ada dilingkungan.

Menurut Ketua KPAID Kepri, Putu Elvina Gani, kemarin, seiring dengan kemajuan teknologi, keterbukaan informasi dan juga kemudahan dalam mengakses berbagai infprmasi tetapi tidak diimbangi dengan pengawasan.

''Kondisi remaja saat ini sangat penting perlunya pengawasan dari orangtua, control masyarakat dan juga sistem pengawasan dari pemerintah. Sistem pengawasan dari pemerintah masih rendah, khususnya terhadap berbagai produk seperti minuman keras, narkoba, material pornografi yang merusak pola pikir dan perkembangan anak,'' jelasnya.

Di sinilah semua sistem pengawasan sangat bermanfaat bagi anak, khususnya pemerintah dalam mencegah prederan produk yang masih belum diperuntukan bagi anak. Karena saat anak merupakan pasar paling menjajikan dengan efek distruktif.

''Ini lah yang menjadi permasalahan anak dan persoalan ini akan semakin global dan majemuk. Karena anak merupakan sasaran paling menjanjikan dengan edek distruktif paling cepat karena mental mereka yang belum stabil dan mudah dipengaruhi,'' ungkap.

Selain mudahknya informasi yang didapat, penyebab lain adalah pengaruh kawan karena bujuk rayu. Kondisi pergaulan bebas sudah menjadi gaya hidup seperti miras dan juga seks diluar nikah. Diakui Putu, melihat kondisi Kepulauan Riau dan kenakalan remaja dibutuhkan tempat rehabilitas remaja yang bermasalah.

Kasus remaja yang bermasalah beragam, salah satunya yang terjadi saat ini di kota Tanjungpinang, dimana remaja dengan bebasnya menjajakan keperawanan serta melakukan hubungan intim dengan embel-embel dibayar. ''Kalau memang kasus yang ditangani Polres sekarang, terkait tujuh remaja yang melakukan itu, kita akan menanyakan dan kalau memang terbukti beberapa kali sudah pernah diamanan polisi dengan kasus yang sama, kita akan memberi peringatan tegas orangtuanya,'' ungkapnya.

Menurut Putu, korban perlu dimasukan ke dalam rehabilias agar tidak kembali melakukan tindakan seperti itu.

Sebab faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi korban-korban tersebut untuk kembali melakukan perbuatan asusila tersebut. ''Kita sudah melakukan kerjasama dengan Dinas Sosial Provinsi Kepri untuk mengirim anak-anak ke rehabilitas agar mendapat bimbingan dan kita juga sudah mengajukan agar Kepri juga sudah mulai membuat rehabilitas terhadap anak-anak yang bermasalah untuk mendapatkan bimbingan dan bukan malah memenjarakannya,'' tukasnya.

Badan POM akan Lakukan Pemeriksaan Makanan di Kantin

0 comments

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) Kepri akan terus melengkapi peralatan yang ada di Badan POM Kepri. Pasalnya, Badan POM Kepri juga masih terbilang baru di Kepri dan akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap makanan dan obat-obatan yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.

''Kita akan terus meningkatkan pengawasan terhadap makanan dan obat-obatan yang mengandung bahan barbahaya bagi kesehatan,'' ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Kepri, I Gede Nyoman Suwandi, kemarin.

Selain melakukan rutinitas melakukan kegiatan rutin pemeriksaan terhadap sejumlah makanan dan minuman serta obat-obatan yang tidak memiliki izin. Badan POM juga akan melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

''Kedepannya nanti kita tidak hanya melakukan di swalayan-swalayan saja tetapi juga akan melakukan di kantin-kantin sekolah. Karena di sana banyak makanan yang langsung di konsumsi konsumen,'' tuturnya.

Tidak hanya melakukan pemeriksaan makanan, tetapi juga akan melakukan pembinaan terhadap kantin-kantin sekolah agar makanan yang disajikan sesuai dengan kesehatan. Selain makanan di kantin yang kedepannya akan dilakukan pemeriksaan terkait kesehatan yang terkandung di dalam makanan yang dikonsumsi.

''Untuk ini kita akan melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan juga Diknas Pendidikan,'' ucapnya.

Selain itu, masih banyak ditemui obat tradisional yang berbahaya bila dikonsumsi dan masih dijual di toko obat Kepulauan Riau. Hal ini ditegaskan, I Gede Nyoman Suwandi.

''Masih banyak, meski jumlah toko penjual obat tradisional yang mengandung zat kimia berbahaya berkurang sejak tahun 2009. Kita kesulitan mengawasi penjualan obat tradisional, terutama yang berpindah-pindah tempat di tempat keramaian dengan cara menggelar tikar atau koran pada waktu tertentu,'' urainya.

Badan POM akan Lakukan Pemeriksaan Makanan di Kantin

0 comments

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) Kepri akan terus melengkapi peralatan yang ada di Badan POM Kepri. Pasalnya, Badan POM Kepri juga masih terbilang baru di Kepri dan akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap makanan dan obat-obatan yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.

''Kita akan terus meningkatkan pengawasan terhadap makanan dan obat-obatan yang mengandung bahan barbahaya bagi kesehatan,'' ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Kepri, I Gede Nyoman Suwandi, kemarin.

Selain melakukan rutinitas melakukan kegiatan rutin pemeriksaan terhadap sejumlah makanan dan minuman serta obat-obatan yang tidak memiliki izin. Badan POM juga akan melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

''Kedepannya nanti kita tidak hanya melakukan di swalayan-swalayan saja tetapi juga akan melakukan di kantin-kantin sekolah. Karena di sana banyak makanan yang langsung di konsumsi konsumen,'' tuturnya.

Tidak hanya melakukan pemeriksaan makanan, tetapi juga akan melakukan pembinaan terhadap kantin-kantin sekolah agar makanan yang disajikan sesuai dengan kesehatan. Selain makanan di kantin yang kedepannya akan dilakukan pemeriksaan terkait kesehatan yang terkandung di dalam makanan yang dikonsumsi.

''Untuk ini kita akan melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan juga Diknas Pendidikan,'' ucapnya.

Selain itu, masih banyak ditemui obat tradisional yang berbahaya bila dikonsumsi dan masih dijual di toko obat Kepulauan Riau. Hal ini ditegaskan, I Gede Nyoman Suwandi.

''Masih banyak, meski jumlah toko penjual obat tradisional yang mengandung zat kimia berbahaya berkurang sejak tahun 2009. Kita kesulitan mengawasi penjualan obat tradisional, terutama yang berpindah-pindah tempat di tempat keramaian dengan cara menggelar tikar atau koran pada waktu tertentu,'' urainya.

Lukman : 37.332 KK Sudah Dibagikan Kompor Gas

0 comments

Sudah sebagian besar warga Tanjungpinang telah mendapatkan kompor gas dan juga tabung gas elpiji, dalam rangka program konversi minyak tanah ke gas. Pertamina menunjuk salah satu kontraktor untuk melakukan pendistribusian kompor gas dan juga tabung elpiji seberat 3 kilogram.

Menurut Administrasi dan Petugas Lapangan Kontraktor Distributor Kompor dan Gas, Lukman, kemarin, pembagian kompor dan tabung gas sudah dilakukan akhir tahun lalu.

''Sebanyak 37.332 Kartu Keluarga yang sudah mendapatkan kompor gas,'' ungkapnya.

Seharusnya kota Tanjungpinang dalam pembagian kompor gas berjumlah 41.903 set. Namun tidak semua bisa dibagikan. Karena ada beberapa faktor, sehingga yang bisa dibagikan berjumlah 37.332 set kompor gas. ''Dalam pendataan pembagian kompor gas ini, kita bekerjasama dengan RT setempat dalam pendataan,'' katanya.

Diakuinya, pembagian kompor gas konversi ini diutamakan warga yang tidak mampu dan juga masyarakat yang masih menggunakan minyak tanah sebagai bahan untuk memasak.

Pendataan yang dilakukan sejak bulan Juli hingga September 2009. Setelah data terkumpul, baru kompor gas dibagikan ke masyarakat dan juga sesuai dengan hasil data yang terkumpul. ''Masyarakat yang mendapatkan kompor gas harus memiliki kartu keluarga,'' katanya.

Ia menambahkan,
pada saat melakukan pendataan masyarakat pro aktif dan ada juga yang tidak mau menerima kompor gas
, karena beranggapan sekedar intitusi atau pengganti alternatif. Sehingga ada yang menolak pembagian kompor gas.

''Kemungkinan besar akan ada pendataan lagi bagi masyarakat, khususnya yang tidak mampu bisa mendapatkan kompor gas sebagai pengganti minyak tanah. Itu semua tergantung dari pertamina. Karena tugas kita hanya membagikan saja,'' tukasnaya.

KPA Tanjungpinang Segera Menyusun Rencana Strategis

0 comments

Jumlah Penderita terus Meningkat


Penderita HIV/AIDS di Kota Tanjungpinang terus bertambah, untuk itu Komisi Penanggulan AIDS (KPA) Kota Tanjungpinang akan segera membuat program kerja tahunan untuk mengatasi persoalan HIV/AIDS yang terjadi di kota Tanjungpinang.

Berdasarkan data dari KPA untuk perempuan yang dinyatakan positif HIV 34 orang dan laki-laku berjumlah 47 orang. Sedangkan untuk AIDS jumlah penderita pria lebih banyak yakni 16 orang, sementara untuk penderita perempuan berjumlah 12 orang.

Menurut Seketariat KPA Daerah Kota Tanjungpinang, dr Eka Hanasarianto, kemarin, penderita tahun ini sedikit meningkat dibanding sebelumnya. Namun kesadaran masyarakat terhadap virus ini juga sudah baik dibanding sebelumnya.

''Program yang nanti akan kita buat dan susun dalam program rencana strategi pada tanggal 18 Febuari ini, tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun lalu. Masih seputar kegiatan konseling, pengobatan, penyuluhan, pendataan dan masih banyak lagi,'' ucapnya.

Eka mengakui untuk dana KPA memang tidak banyak. Karena itu dana KPA dibantu dari Pemerintah Kota Tanjungpinang dan juga dari Global Fun.

''Karena itu dalam penyusunan program rencana strategis, kita akan membahas bersama elemen terkait, yang mana yang akan menjadi pioritas. Sehingga korban penderita HIV bisa berkurang. Karena resiko penderita HIV tidak hanya terjadi pada orang dengan resiko tinggi, tetapi juga ibu rumah tangga,'' ungkapnya.

Meskipun penderita HIV di Tanjungpinang masih kebanyakan penularannya dari berhubungan intim, namun pencegahan penularan HIV juga sudah harus diterapkan dalam kehidupan penderita dengan resiko rendah. ''Kita akan terus memberikan penyuluhan terhadap ibu rumah tangga dan juga pelajar tentang bahayanya HIV/AIDS,'' katanya.

Disinggung di RSUD Kota Tanjungpinang sempat ada satu pasien yang terjangkit HIV/AIDS yang terlantar. Eka menegaskan, jika pasien tersebut berada di rumahsakit, berarti tidak ditelantarkan.

Desain Kapal Penyengat dengan Ciri Melayu

0 comments

*Program Tahun 2011

Pemerintah Kota Tanjungpinang terus berupaya meningkatkan pariwisata yang ada di kota gurindam dan negeri pantun tersebut. Salah satunya mempercantik pompong Penyengat yang merupakan satu-satunya transportasi menuju sejarah kerajaan Melayu yang ada di sana.

Menurut Walikota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, kemarin, pemerintah sedang membuat desain transportasi kapal yang memiliki ciri khas Melayu.

Dalam hal pendesaian kapal tersebut merupakan bagian Dinas Pariwsata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang. Saat meninjau pelantar satu, Walikota Tanjungpinang didampingi Plt Sekdako Tanjungpinang, Gatot Winoto, Kakan Satpol PP, Kakan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Tanjungpinang.

Hasan, salah satu penambang pompong Penyengat-Tanjungpinang mengaku usulan tersebut sangat bagus. ''Jumlah pompong yang ada di sini berjumlah dua puluh pompong bu,'' ujar Hasan yang sudah 11 tahun menambang pompong Penyengat-Tanjungpinang.

Diakuinya, dalam sehari hanya sekali mendapatkan tarikan. Sekali menarik mendapatkan uang penghasilan sebesar Rp60 ribu hingga Rp80 ribu.

Sekali menambang, kapal tersebut mengangkut 20 penumpang. Tarif penumpang untuk warga penyengat Rp3.000 sedangkan warga Tanjungpinang Rp5.000 sekali berangkat.

''Meskipun sepi, setiap hari semua mendapatkan giliran satu kali tambang,'' ungkapnya.

Hal itu diakui Raja Malik, penambang kapal penyengat juga. Malik, pria yang sudah 12 tahun menambang tersebut mengaku, sudah lama melakukan tambang.

Disinggung mengenai alat pelampung, Malik mengaku setiap kapal memiliki satu pelampung. Padahal idealnya satu kapal memiliki 21 pelampung. Namun, dikarenakan tidak memiliki pelampung. Pelampung yang diberikan Polisi Air berjumlah 20 pelampung dan juga dari Partai Hanura sebanyak 30 pelampung.

Sehingga pelampung tersebut digunakan secara bergantian. Mendengar itu, Suryatati meminta agar pelampung untuk pengamanan penumpang harus di sediakan. ''Kita akan coba bantu pelampung dan juga mendesain kapal. Kita berharap desain kapal segera terlaksana,'' ucap Tatik.

Sementara itu, Kabid pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Antoni mengaku desain kapal merupakan program tahun 2011 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Tanjungpinang. ''Kita sudah mendesain dan program ini direncanakan program tahun 2011,'' katanya.


Buat Parkir Khusus

Mengingat kondisi pelantar Penyengat yang sempit, dikarenakan banyak motor yang parkir di tempat pelantar. Menurut Aseng, warga Tanjungpinang, pihaknya berencana akan membangun parkir dengan menggunakan lahan yang ada di samping warung kedai kopinya.

''Kami baru memiliki modal Rp10 juta untuk membangun parkir di sini bu. Parkir yang kita buat ini. Khusus untuk parkir motor warga penyengat yang di tempatkan di sini,'' ungkapnya.

Mendengar hal tersebut, Suryatati menanggapi hal tersebut positif. Malah Tatik, sapaan Suryatati A Manan berniat akan membangun toilet umum di lokasi tersebut. ''Ini akan menjadi program jangka panjang, lahan milik ini kita coba agar pemiliknya bersedia di hibahkan. Karena lokasinya juga tidak terlalu lebar. Sehingga bisa di bangun parkir dan toilet umum ke depan,'' ucap Tatik.

Hal tersebut dibenarkan Plt Sekdako Tanjungpinang, Gatot Winoto. ''Ini menjadi program kota Tanjungpinang untuk meningkatkan pembangunan ke depan,'' ucapnya.

Gatot berharap pembangunan di kota Tanjungpinang akan terus berkembang, sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian.

Woman World | Dunia Wanita Masa Kini | Sehat dan Harmonis