tag:blogger.com,1999:blog-6837493682133329141.post3636993994427646642..comments2023-10-07T21:32:01.100+07:00Comments on Dunia Wanita Masa Kini: Dampingi Anak Saat Akses InternetCitra Pandianganhttp://www.blogger.com/profile/03190871497780207559noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-6837493682133329141.post-12709132755130688132008-02-25T15:12:00.000+07:002008-02-25T15:12:00.000+07:00setuju banget deh mas....setuju banget deh mas....Citra Pandianganhttps://www.blogger.com/profile/03190871497780207559noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6837493682133329141.post-66402669918017540632008-02-25T03:43:00.000+07:002008-02-25T03:43:00.000+07:00"WW" menyatakan kekagumannya kepada seorang anak b..."WW" menyatakan kekagumannya kepada seorang anak bernama Iyo, blogger cilik. Mungkinkah Iyo tak pernah membuka situs porno? Tak berani saya menjawabnya, namun ketika mengamati tulisan Iyo, saya dapat meyakinkan diri, bahwa bocah itu banyak menyerap banyak hal dari bacaan dan tontonannya, hingga ia nampak lebih matang dari anak seusianya. <BR/>Seperti layaknya pisau, bisa di pakai untuk membunuh, namun bisa juga dipakai untuk hal-hal yang berguna. "Parno" yang terlalu tinggi pada kasus "anak-internet" akan membuat si anak "melejit" layaknya sabun saat digenggam keras. <BR/>Kesimpulan saya, seorang anak tak dibesarkan di warnet, restoran, tempat kursus, pengajian, sekolah minggu, child care, atau semua tempat hebat di luar sana, namun seorang anak dibesarkan di rumah. Ada baiknya blogger Indonesia mencanangkan program irit ceban/hari untuk menghadirkan pc di rumah, dan mendesak pemerintah merealisasikan akses internet melalui kabel listrik yang sejak duuuuluuuuuuu kala dirancang, namun tak pernah terealisasi. Kenapa begitu penting? Nyatanya, "google" memang lebih "learning by doing" dibandingkan pendidikan kita.Anonymousnoreply@blogger.com