Menu

Sep 27, 2007

Rambut Rontok? Kenali Penyebabnya

Sering bermasalah dengan rambut rontok? Tentunya rambut rontok terkadang bisa membuat Anda merasa kurang percaya diri. Sebelum mengobati kerontokan rambut, sebaiknya terlebih dahulu kenali penyebabnya dan temukan solusinya. Sebenarnya, kerontokan rambut adalah hal normal. Apalagi bila tiap harinya rambut rontok hingga 80 helai itu juga termasuk batas normal.

Sebab, rambut rontok memberikan sirkulasi agar rambut baru bisa tumbuh menggantikan rambut yang gugur. Penyebab kerontokan rambut bisa disebabkan karena stres. Meike, Beauty Consultan menuturkan, stres bisa menjadi penyebab kerontokan rambut.

''Sebab stres menaikkan tingkat hormon kortisol yang diperlukan agar tubuh mampu berfungsi dengan efisien. Namun, terlalu banyak jumlah kortisol bisa mengakibatkan sistem tubuh menjadi lemah dan ini mengakibatkan gangguan kuku rapuh serta rambut rontok,'' terangnya.

Biasanya kasus stres yang ekstrem, yakni ada beberapa orang yang sampai sering menarik-narik rambutnya sendiri. Ini dinamakan menderita gangguan kompulsif trichotillomania dan kebiasaan kompulsif ini jelas akan semakin melemahkan rambut dan membuatnya tanggal.

Untuk solusinya, Meike menambahkan, latih dan kelola emosi hingga emosi tidak berubah menjadi stres yang membebani. ''Beberapa latihan seperti meditasi, stress management therapy dan sejenisnya dapat dicoba. Coba juga servis pijat kepala di salon yang membuat rileks sekaligus merawat kulit kepala, misalnya creambath,'' ujarnya.

Selain itu, horman juga berpengaruh dalam hal kerontokan rambut. Dua horman yang sangat mempengaruhi pertumbuhan rambut yaitu hormon androgen pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dimana hormon Estrogen dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Meike mencontohkan, pada masa kehamilan. Ketika hamil, tingkat estrogen meningkat sehingga fase pertumbuhan dari folikel pun jadi lebih panjang. Sebaliknya, ketika estrogen berkurang, kerontokan pun cenderung terjadi. seperti pada masa menopause.

Sedangkan untuk pria, Meike menjelaskan, kebalikan dari estrogen, hormon pria androgen justru dapat meningkatkan kecenderungan rontoknya rambut. Karenanya tidak heran pria cenderung lebih rentan terhadap kebotakan dibanding wanita. Bahkan, ada jenis kebotakan yang disebabkan oleh kelebihan hormon androgen yang disebut dengan androgen dependant alopecia.

''Menghadapi masalah kerontokan dikarenakan horman, sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter ahli kulit ataupun ke orang yang mempunyai keahlian tentang rambut (trichologist),'' ujarnya.

Selain itu kerontokan juga bisa disebabkan karena iritasi atau alergi oleh produk rambut yang digunakan, obat-obatan, terutama yang mengandung hormon sintetis seperfi kontrasepsi maupun pengobatan kanker (kemoterapi), dan kurangnya asupan gizi, baik yang terjadi bertahap dalam jangka panjang maupun yang mendadak. Misalnya, diet ketat.

Serta adanya luka di kepala atau abnormalitas di kulit kepala seperti ketombe. Dan yang paling sering terjadi, tanpa disadari kita sering memperlakukan rambut dengan kasar. Contohnya, kerap mengikatnya kencang-kencang, menyisir dengan kasar atau menyisir rambut ketika basah.

''Pilihlan produk sesuai dengan jenis rambut dan gunakanlah hair tonik khusus untuk rambut rontok. Jangan sisir rambut pada waktu basah, karena akar rambut pada waktu basah rentan rontok sewaktu disisir,'' tukasnya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu