Tidak Hanya Mengutamakan IQ Tetapi Juga EQ
Dalam mendidik murid, tentunya masing-masing sekolah mempunyai metode atau cara yang berbeda. Sistem pengajaran yang diberikan pendidik kepada muridnya di Sekolah Global Indo-Asia menggunakan sistem komunikasi dua arah.
Esther, Public Relation SGIA menuturkan, sistem pengajaran disini menggunakan sistem komunikasi dua arah. ''Murid tidak hanya sebatas menerima apa yang diajarkan gurunya, tetapi lebih kearah interaktif antara murid dan guru,'' tuturnya.
Bahkan, tidak heran bila dikelas, guru dan murid saling berdebat mengenai pendapat apa yang sedang diajarkan saat itu. Hal itu, agar anak dapat berpikir dan beranalisa dengan menggunakan pertimbangan dan pelajaran yang diberikan guru. Apalagi medianya sudah disediakan di sekolah melalui internet dan juga perpustakaan. ''Kami menyediakan ekskul kelas debat, untuk mengajarkan anak mengeluarkan pendapat dengan melihat dan mempelajari analisa yang ada,'' tuturnya.
Sebab pelajaran yang diberikan di SGIA tidak hanya sebatas teori, melainkan lebih kearah IQ dan EQ. Sehingga menghasilkan anak yang berkualitas, baik cara berpikir dan cara pandang dalam menghadapi persoalan dan pelajaran.
''Kami mengajarkan anak bertangung jawab, berpengetahuan, berani mengambil resiko, rasa empati, berprinsip, dan memiliki pikiran sendiri,'' ungkapnya. Ia melanjutkan, cara pengajaran disini lebih bersifat interaktif ke anak, guru hanya sebatas menuntun dan anak belajar mencari tahu dan membuktikan sendiri apa yang dikatakan guru.
Sistem pengajaran ini diterapkan pada anak yang duduk dibangku sekolah dasar, sedangkan untuk di Taman Kanak-Kanak. Cara pengajarannya sedikit berbeda. Namun, dengan tujuan yang sama. ''Cara mengajar kelas Taman Kanak-Kanak dengan menggunakan medianya, karena disesuaikan dengan dunia anak,'' terangnya.
Dengan begitu, pelajaran yang diberikan jadi lebih menarik dan menyenangkan. Dan murid Taman Kanak-Kanak tidak menyadari bahwa mereka sedang belajaar. Disamping itu, guru terus mengajarkan agar anak-anak terus bertanya atau selalu ingin tahu apa saja yang diajarkan.
Untuk taman kanak-kanak dalam satu kelas ada dua guru, satu guru lokal dan satu guru asing. Sehingga anak dilatih untuk terbiasa mendengar bahasa inggris. ''Bagi anak yang masih belum memahami apa yang dimaksud gurunya, akan diterjemahkan oleh guru satunya. Dan lama kelamaan mereka akan terbiasa dan mengerti,'' paparnya.
Pelajaran yang diberikan tidak hanya sebatas di sekolah, tetapi juga langsung mendatangi tempat-tempat yang sesuai dengan apa yang diajarkan. Misalnya saja topik yang sedang diajarkan tentang pemerintah (goverment). ''Anak-anak kami ajak langsung ke kantor pemerintah atau Otorita Batam agar langsung mengetahui dan berinteraktif langsung,'' katanya.
Kurikulum yang diajarkan di SGIA tidak hanya sebatas pelajaran akademik nasional dan internasional tetapi juga keterampilan. Berbagai macam kegiatan bisa diikuti pelajar disana. Mulai dari kelas kesenian, olahraga, yang merupakan ekskul. Sedangkan dari akademic, sience club, klub matematika dan IT Club.
''Ada beberapa mata pelajaran yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris, tetapi bagi mata pelajaran nasional menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia,'' terangnya. Ia menambahkan, dengan begitu anak dilatih untuk berani berbicara dengan menggunakan bahasa inggris.
Sekedar diketahui kurikulum SGIA bersifat universal dan disusun sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa yang baik, terutama bahasa inggris. Keahlian dalam berbahasa Indonesia dan bahasa Mandarin juga sangat diutamakan. Metode evaluasi dan silabus setiap mata pelajaran dirancang agaar siswa mencapai hasil akedemik yang terbaik. Sehingga mereka dapat melanjutkan ke sistem pendidikan manapun.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu