Pengetahuan teknologi berbasis internet, saat ini tidak hanya diketahui dewasa tetapi juga anak remaja dan pra remaja. Internet merupakan akses yang paling cepat untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi internet ada baiknya dan ada buruknya, apalagi bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun. Berbagai sumber informasi atau beragam informasi dengan mudah didapatkan, mulai dari yang berguna hingga pemberitaan yang tidak sepantasnya di baca anak-anak.
''Saya mengajarkan anak untuk menggunakan internet, seperti membuat blog dan mencari informasi yang dibutuhkannya untuk menambah wawasan di sekolah,'' papar Ani. Sebelum mengajarkan anak lebih jauh menggenal internet. Ani menuturkan, dirinya sudah memberitahukan kepada Reza (anaknya, red) agar menggunakan internet seperlunya saja.
Penggunaan internet terhadap anak-anak yang masih di bawah usia 17 tahun harus di bawah control orangtua. Supaya jangan sampai anak memanfaatkan teknologi satu ini kearah yang tidak sebenarnya. Pengguna internet dengan mudah mengakses data apa saja yang disajikan atau pun yang dibutuhkan pengguna. Karena itu, harus ada batasan bagi anak yang masih belum cukup umur.
''Saya menyediakan internet di rumah agar bisa lebih memantau anak dalam penggunaan internet. Untunglah anak saya bisa diberitahu dengan baik untuk menggunakan internet seperlunya dan pada saat orangtua ada di rumah,'' tuturnya.
Ani melanjutkan, anaknya selalu meminta izin terlebih dahulu saat ia sedang tidak ada di rumah, begitu juga dengan suaminya untuk menggunakan internet. Sebelum mengizinkan, biasanya ia menanyakan terlebih dahulu untuk apa mengakses internet.
Misalnya untuk tugas sekolah. Wanita yang kesehariannya menggunakan jilbab itu akan mengizinkan. Penggunaan internet di luar dari rumah seperti warnet. Diakui Ani, hal itu diluar dari jangkauannya. Namun, ia percaya anaknya akan menggunakan kepercayaan yang diberikan dengan baik dan benar.
''Untunglah kawan anak saya semuanya saya kenal dan semuanya baik-baik. Sehingga tidak akan berpengaruh buruk padanya,'' ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan Ria Saptarika, Wakil Wali Kota Batam, dirinya sudah mengajarkan anaknya yang masih duduk di Sekolah Dasar mengenai cara membuat blog dan juga penggunaan internet.
''Anak saya masih duduk di kelas empat SD sudah mempunyai blog sendiri. Untuk dampak negatif dari internet, saya sudah mengajarkan pendidikan moral pada anak saya. Sehingga saya percaya, mereka tidak akan membuka hal-hal yang tidak benar,'' tutur pria yang memiliki empat anak itu.
Ria menambahkan, memberikan kepercayaan dan nasehat kepada anak sangat penting. Sehingga mereka bisa menggunakan internet sebatas yang diperlukan.
Anak-anak sepertinya cenderung mengikuti atau meniru orang tua nya deh. Jadi, biar anak tidak membuka hal-hal yang tidak benar, orang tua nya mesti memberi contoh. Bisakah?
ReplyDeleteMenjawab pertanyaan Deni, "yup, tentu, orang tua HARUS BISA memberikan contoh ke anak Den ! Please deh jangan membiasakan diri membuka situs2 yang bukan konsumsi anak-anak di depan mereka. Kalau "terpaksanya" ortu harus membuka situs tsb, tunggu pas anak sudah tidur atau mereka tidak di depan kita, setelah itu jangan lupa utk delete browsing history nya dari komputer *bukan mengajarkan nggak benar ya, kami sendiri nggak ada waktu kok utk buka situs yg enggak2*
ReplyDeleteBagaimana pun juga tentunya orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak. Karena itu, tidak mungkin orangtua membuka situs-situs yang gak benar di depan mereka, apalagi nonton adegan yang belum sepantasnya di saksikan anak-anak... Wah, mas Deni dah punya anak belum neh???
ReplyDeleteBtw, benar tuh yang dikatakan mba Ani.. Orangtua jangan sampai membuka situs yang tidak benar di depan anak-anak. Kalaupun ingin buka, jangan di depan anak-anak... Maju terus mba Ani hehe