Dalam rangka menjaga keamanan pulau terluar 33 personil TNI ditempatkan di Pulau Nipah yang terdiri dari TNI Angkatan Laut (AU) Batam dan Marinir Lantamal IV Tanjungpinang. Pulau yang mulai di reklamasi tahun 2004 dan diresmikan tahun Mega Wati sewaktu menjadi Presiden Republik Indonesia. Untuk menuju pulau yang dekat dengan perbatasan negara Singapura membutuhkan waktu 45 menit lebih dari Batam.
Menurut pantauan Batam News, pulau yang seluas 60 hektar setelah di reklamasi dari sebelumnya hanya 0,62 hektar hanya berdiri bangunan sederhana untuk markas Angkatan Laut dan Markas Maritim yang terbuat dari bahan kayu dan seng. Markas tersebut juga merupakan kediaman sementara Maritim dan juga AL selama bertugas enam bulan ke depan di sana.
33 Angota Maritim selama di Pulau Nipah tidak memiliki hiburan maupun hari libur. Karena disana tidak ada bedanya. ''Hiburan kami di sini hanya makan,'' ungkap A Manaf, salah seorang Maritim Lantamal IV Tanjungpinang, kemarin. Selain hiburan makan, lanjutnya, salah satu alternatif hiburan yakni bila berbelanja ke Belakang Padang.
Untuk berbelanja ke Belakang Padang membutuhkan waktu satu jam karena menggunakan kapal karet yang sudah dilengkapi mesin. ''Kami ke sana setiap sepuluh hari sekali untuk mengambil air bersih dan juga belanja kebutuhan makanan untuk di sini (pulau Nipah, red),'' ujar pria berkulit sawo matang itu.
Setiap datang ke Pulau Belakang Padang lima jirigen air tak pernah ketinggalan. Karena Pemerintah Daerah menyediakan air melalui Belakang Padang dan para maritim mengambil sendiri air yang sudah disiapkan disana untuk digunakan sebagai keperluan minum dan juga memasak.
''Kalau air mandi kami menampung air hujan. Air itulah yang kami gunakan untuk mandi sehari-hari,'' tuturnya.
Begitu tiba di Pulau Nipah yang terlihat hanya hamparan tanah merah dan bangunan yang baru berdiri di Pulau perbatasan negara Singapura itu hanya tiga bangunan sederhana dan dua pos kecil yang digunakan untuk memantau situasi yang ada di sekitar Pulau tersebut. Perbatasan dengan negara Singapura membuat Pemerintah Pusat mengharuskan tersedia pos maritim untuk menjaga NKRI. Sebelumnya, Pulau Nipah hanya dijaga Babinsa yang bertugas mengawasi pulau tersebut. Setelah di reklamasi, barulah TNI menjaga pulau tersebut agar menjaga keamanan dan persoalan yang pernah terjadi yakni perebuatan pulau perbatasan, seperti yang terjadi di Kalimantan dengan Malaysia.
Terkait kunjungan kerja Danrem 033/WP Kolonel Arh Mardimin untuk memberikan bantuan sembako dan memberikan semangat moril serta dukungan bagi para prajurit yang bertugas di pulau itu.
Menurut Danrem 033/WP Kolonel Arh, Mardimin, kunjungannya ke Pulau Nipah untuk melihat keadaan Pulau Nipah yang menjadi bagian tugas pengawasannya di Pulau-pulau terluar di Kepri. ''Kunjungan saya ke sini untuk melihat keadaan dan juga memberikan semangat moril bagi pasukan yang ditugaskan di sini,'' tuturnya.
Kunjungan pria nomor satu dijajaran Korem disambut Komandan Pos AL Pulau Nipah, Lettu Agus Tusrian. Tugas personil yang di tempatkan di Pulau tersebut untuk memantau pergerakan kapal asing. Karena sebelah utara Pulau Nipah merupakan perairan internasional dan perairan Singapura, sedang perairan Indonesia di selatannya.
Wah, ternyata Mbak Citra sampai juga di Pulau Nipah ya. Selamat.
ReplyDelete