Jelang Umat Muslim melaksanakan Ibadah Puasa Ramadan, Pemerintah Provinsi Kepri akan ikut mengupayakan kelancaran listrik, air dan kebijakan penutupan tempat hiburan malam. Demikian dituturkan Wakil Gubernur Kepri, Muhammad Sani, di kantor gubernur Kepri, beberapa hari lalu.
''Krisis listrik merata terjadi tidak hanya di Kota Tanjungpinang saja melainkan terjadi secara nasional. Menjelang puasa Ramadan, Pemprov Kepri telah menyurati PLN agar mampu meminimalisir pemadaman bergilir,'' ujarya.
Sani berharap. PLN merespon permintaan Pemprov Kepri agar proses pemadaman dikurangi selama bulan Ramadan.
Untuk pemenuhan ketersediaan air bersih, perhatian wagubkepri tertuju PDAM Tirta Janggi. Sebagai pihak pengelola penyediaan air warga Tanjungpinang dan sekitarnya, PDAM harus mampu mengalokasikan air bersih secara merata. Puasa Ramadan, kebutuhan air sangat diperlukan.
Jika saat hanya beberapa lokasi saja yang mengalami kelancaran pasokan, puasa Ramadan tahun ini diharap semua lokasi pemukiman tak terjadi kemacetan air. Secara terpisah, Anggota DPRD Tanjungpinang, Muhammad Arief mengatakan jelang puasa, Pemko diharap mampu membatasi aktifitas hiburan malam dan keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK).
''Keberadaan mereka, akhir-akhir ini terkesan telah terang-terangan. Saat umat muslim melaksanakan shalat tarawih, kita berharap aktifitas lokasi hiburan malam dibatasi. Pemko diharap tegas mengambil kebijakan,'' tandasnya.
Laki-laki boleh komen kan? :D
ReplyDeleteHarapanku juga apa yang sudah pemprov lakukan dapat terealisasi
Salam Kenal mbak author...
Siapa saja boleh koq. Tidak mesti perempuan aja hehe...
ReplyDeleteYa, mudahan saja. Aku juga berharap yang sama. repot kalo ngetik berita di warnet terus. bangkrut hehe...
lam kenal juga mas Joe Sitohang