Menu

Sep 4, 2008

Tati: Kembangkan Pulau Penyengat sebagai Wisata

Pulau Penyengat yang merupakan bagian dari Kota Tanjungpinang pada visi-misi duo Ismeth-Sani saat mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur untuk menjadikan pulau Penyengat sebagai wisata religi dan budaya Melayu bertaraf Internasional hingga dibentuk Badan Pengembangan Pulau Penyengat (BPPP). Namun BPPP terkesan kurang pro aktif dalam mengembangkan wisata religi dan budaya Melayu bertaraf internasional.

Menurut Suryatati A Manan, Wali Kota Tanjungpinang, pihaknya akan pro aktif untuk mengembangkan budaya religi dan budaya Melayu ke taraf Internasional.

''BPPP tidak pernah memberikan informasi apalagi berbagai program-program yang sedang mereka rancang untuk memajukan wisata yang ada di Pulau Penyengat,'' ungkapnya di sela-sela buka puasa bersama Pemerintah Provinsi Kepri di gedung daerah, Selasa (2/9) malam lalu.

Bila BPPP yang didirikan Pemerintah Provinsi Kepri untuk mempercepat perkembangan wisata yang ada di Pulau Penyengat yang merupakan pulau yang memiliki sejarah kebudayaan Melayu Islam itu mau memberikan informasi dan perkembangan program yang sedang direncanakan, tentunya Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam hal ini Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang.

''Penyengat merupakan cakar budaya yang tetap harus dilestarikan, jangan sampai dijadikan objek wisata malah menghilangkan unsur budaya yang ada di sana yang merupakan budaya Melayu,'' urainya.

Tati, sapaan Suryatati A Manan berharap unsur budaya dan sejarah di Pulau Penyengat tidak menjadi hilang atau luntur, tetapi harus tetap dipertahankan.

Untuk mengembangkan sektor wisata yang ada di Penyengat dan beberapa narasumber yang bisa memberikan pengetahuan dan program untuk mengembangkan wisata yang ada di pulau Penyengat tanpa merusak unsur budayanya.

''Sekarang ini unsur wisata kebanyakan back to nature, tidak ada salahnya wisata religi dan budaya Melayu bertaraf internasional bisa diterapkan di penyengat yang harus dilalui dengan kapal lagi,'' ungkapnya.

Diakui Tati, diperlukan orang yang mempunyai pengetahuan mengenai berbagai objek wisata yang bisa dibagi dan diterapkan di daerah.

Sehingga sektor wisata di Kota Tanjungpinang bisa maju dan majunya wisata yang ada di Kota Tanjungpinang tentunya berdampak pada PAD dan juga masyarakat sekitar yang bisa merasakan langsung manfaat dari kunjungan wisata dengan menjual souvernir dan lainnya.

Banyak tokoh dan anggota DPRD yang pernah pergi keluar negeri dan melihat beragam sektor wisata di negara yang dikunjungi. Simple namun dapat menarik perhatian turis dari wancanegara. Seperti di daerah Korea.

Menurut Jasarmen Purba, anggota DPRD Kota Tanjungpinang, di negara sana ada sebuah sungai yang biasa saja dijadikan tempat wisata.

''Disana para turis diberi penjelasan mengenai berbagai sejarah yang ada di sana. Serta boleh mencoba berbagai hal, seperti bagaimana menggunakan baju khas budaya mereka. Hal ini juga bisa dijual di daerah kita, karena di Kepri banyak unsur budaya dan juga beragam wisata alam yang bisa dimanfaatkan,'' tandasnya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu