Menu

Nov 10, 2008

Nilai Tukar Petani Mengalami Penurunan

Disebabkan Subsektor yang dibayarkan Petani Naik

Berdasarkan hasil dari pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Kepri pada September 2008, tercatat Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 0,58 persen dibanding bulan Agustus 2008, turun dari 102,50 menjadi 102,01. Hal ini disebabkan turunnya indeks harga barang hasil produksi petani sebesar 0,08 persen. Serta naiknya indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga maupun untuk keperluan produksi pertanian sebesar 0.40 persen.

Demikian disampaikan, Kepala Badan Pusat Statistik Kepulan Riau, Aminur Akbar, kemarin. Menurutnya, tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan selama bulan September mengalami penurunan nilai tukar petani.

''Untuk subsektor tanaman pangan sebesar 0,49 perrsen, hortikultura sebesar 1,10 persen, sektor perkebunan rakyat 0,38 persen, peternakan sebesar 0,29 persen dan perikanan 0,37 persen,'' ujarnya.

Nilai tukar petani subektor tanaman pangan di Kepri bulan September 2008 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,49 persen atau turun dari 68,03 menjadi 67,70. Hal ini disebabkan naiknya indeks yang dibayar petani sebesar 0,49 persen. Sedangkan indeks yang diterima petani tidak mengalami perubahan dibanding keadaan bulan Agustus 2008.

Sedangkan untuk hortikultura tercatat mengalami penurunan sebesar 1,10 persen atau turun dari 97,34 pada bulan Agustus 96,27. Hal itu dikarenakan turunnya indeks yang diterima petani sebesar 0,63 persen ditambah lagi dengan naiknya indeks yang harus dibayar petani sebesar 0,48 persen.

''Indeks yang diterima petani pada subsektor tanaman hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,63 persen yang disebabkan turunnya beberapa komoditas pada subkelompok sayur-sayuran, dan subkelompok buah-buahan, masing-masing sebesar 0,35 persen dan 2,22 persen,'' urainya.

Lalu, untuk nilai tukar petani subsektor peternakan mengalami penurunan dibulan September sebesar 0,29 persen atau turun dari 94,00 menjadi 93,72. Turunnya ini dikarenakan indeks yang dibayar petani naik dan indeks yang diterima petani stabil.

''Hampir semua subsektor tukar petani mengalami penurunan indeks dikarenakan naiknya indeks harga yang harus dibayarkan petani,'' tandasnya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu