Menu

Jan 28, 2009

Kasus Trafficiking Tinggi

Data dari Shelter Engku Putri

Letak geografis Kepulauan Riau yang berdekatan dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia tidak hanya berdampak pada perekonomian saja, tetapi juga dijadikan tempat pemulangan para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang bermasalah. Khususnya bagi korban trafficking yang dipulangkan dari negara tetangga ke Kepulauan Riau.

Menurut Ahmad Rodian, Humas Selter Engku Putri, Minggu (25/1), saat dihubungi Batam News, kasus yang ditangani shelter Engku Putri tahun 2008 meningkat dibanding tahun 2007.

''Untuk tahun 2007, korban yang singgah di Engku Putri untuk diproses lebih lanjut berjumlah 112 orang dewasa. Ini masih belum termasuk korban trafficking, karena kami bedakan. Untuk trafficking korban yang kami tangani berjumlah 104 orang,'' urainya.

Sedangkan di tahun 2008, jumlah yang ditangani di Engku Putri berjumlah 229 orang. Untuk korban trafficking di tahun 2008 mengalami peningkatkan. ''Khusus korban trafficking yang dititipkan di kami di tahun 2008 berjumlah 183 orang,'' tuturnya.

Kasus yang ditangani Shelter Engku Putri Provinsi Kepulauan Riau tidak hanya sebatas korban trafficking yang memang shelter tersebut khusus untuk kasus-kasus perempuan. Juga ada perlindungan perempuan, KDRT dan juga perlindungan anak.

''Sudah mulai banyak ibu rumah tangga yang mengadu ke kami bila terjadi KDRT di rumah tangganya. Mereka kami beri perlindungan dan juga avokasi hukum bagi mereka yang membutuhkan,'' tuturnya.

Diakui Ahmad Rodian, kasus KRDT yang ditangani tahun 2007 sebanyak 4 orang, sedangkan untuk perlinduangan perempuan 19 orang untuk tahun 2008.

''Sedangkan di tahun 2007 kasus KDRT yang kami tangani tiga orang dan perlindungan perempuan empat orang,'' ungkapnya.

Kebanyakan TKW yang dipulangkan dari negeri jiran ke Kepulauan Riau merupakan korban penyiksaan maupun penipuan yang dilakukan oknum PJTKI yang tidak bertanggungjawab. Para korban yang dititipkan di selter tersebut sebelum dipulangkan ke daerah asalnya bagi korban trafficking akan diberikan penyuluhan trafficking, pembinaan bidang rohani sesuai agama yang dianutnya, konseling psikologi serta kesehatan jasmani. Selain diberi pembinaan terhadap korban, korban juga diberi pelatihan seperti pelatihan keterampilan tata boga/waitres, tata rias dan juga keterampilan menjahit.

''Sebelum kami pulangkan ke daerah asalnya, kami memberikan pembinaan dan juga pelatihan terhadap korban,'' ujarnya.

Untuk kepulangannya, lanjutnya, pihak selter bekerjasama dengan Departemen Sosial (Depsos) untuk memulangkan korban ke daerah asalnya. Kebanyakan korban trafficking berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan sekitarnya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu