Cuaca terik yang terjadi di Kota Tanjungpinang dan di daerah lainnya membuat waduk Sei Pulai yang berlokasi di kilometer 14, Tanjungpinang mengalami penyusutan. Waduk Sei Pulai merupakan salah satu sumber kebutuhan air bersih untuk di Kota Tanjungpinang maupun di Kabupaten Bintan. Pasalnya, letak waduk Sei Pulai berada di tengah-tengah perbatasan antara Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.
Menurut Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, beberapa waktu lalu, penanggulangan menyusutnya sumber air di waduk Sei Pulai merupakan tanggung jawab semua pihak, baik Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, maupun Provinsi Kepri dan juga warga masyarakat.
''Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan penanaman pohon di kawasan lindung waduk Sei Pulai. Pelaksanaan pelindungan hutan lindung sungai Pulai merupakan tugas kita bersama,'' tuturnya.
Aset PDAM yang saat ini sedang dalam proses menjadi milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dari Kabupaten Bintan. Tatik, sapaan Suryatati A Manan berharap dengan diserahkannya pengelolaan PDAM ke Pemerintah Provinsi Kepri dapat dikelola dengan baik dan juga pelayanannya kedepan jadi lebih baik.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah menuturkan, persoalan waduk air di sei Pulau yang menyusut. Pemerintah akan berusaha agar air tidak berhenti mengalir.
''Kita akan minta mereka menggali air, sehingga air bisa masuk ke dalam dan dapat di proses,'' tuturnya.
Saat ini, waduk Sei Pulai pada bagian tengahnya sudah digali agar air yang ada di waduk Sei Pulai bisa diolah menjadi air bersih. Selain mencoba mengatasi persoalan keringnya waduk Sei Pulai. Ismeth menuturkan, akan mencari waduk baru dan sumber-sumber air, sehingga bisa menampung air di sungai Pulai sehingga kebutuhan air bersih masih bisa dinikmati masyarakat.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu