Kawasan Perdagangan Bebas atau yang disebut Free Trade Zone (FTZ) perjalannya terkesan lambat dan tidak terdengar. Bahkan para pengusaha mengeluhkan pungutan liar yang terjadi di Pelabuhan Batu Ampar terhadap barang yang masuk di kawasan FTZ.
Menyingkapi hal tersebut, Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah, yang juga Ketua Dewan Kawasan, Senin (15/6) akan menindak keluhan yang disampaikan para pengusaha yang tergabung dalam Apindo. ''Kita akan menyingkapi persoalan ini dan menindak tegas pelaku yang melakukan pungli. Karena hal itu tidak dibenarkan,'' ungkapnya.
Ismeth juga menghimbau kepada pengusaha yang mengetahui terjadinya pungli untuk segera melaporkan dan jangan membiarkan pungli terus merambah, sehingga merugikan pengusaha itu sendiri.
''Kepada pengusaha, kita sudah tekankan akan memberikan baik dari bajak laut hingga keamanan di pelabuhan,'' tuturnya.
Proses perdagangan bebas di kawasan Batam, Bintan dan Karimun masih belum terlihat geliat dari program perdagangan bebas. Sebab, masih banyak pengusaha lokal yang masih bertanya-tanya mengenai proses FTZ yang terkesan lambat dan tidak ada kegiatan yang signifikan dari perubahan
kawasan brikat menjadi kawasan FTZ.
''FTZ sudah berjalan dan sudah ada beberapa pengusaha yang melakukan kegiatan keluar masuknya barang di kawasan FTZ, seperti di Batam. Proses ini akan terus diperbaiki dan ditingkatkan, terkait persoalan pungli,'' ungkapnya.
Ismeth menuturkan, pihaknya akan membuat pos di kawasan pelabuhan bebas, untuk menghindari terjadinya pungli. ''Pungli sudah tidak boleh ada lagi di kawasan pelabuhan bebas,'' katanya.
Mengenai harga barang yang masih tinggi. Ismeth menuturkan, sudah tidak ada lagi pajak yang diberlakukan saat masuk di kawasan perdagangan bebas. Sehigga harga barang lebih murah, karena tidak dikenakan pajak. ''Harga barang masih mahal, ayo kita belanja bersama untuk membuktikannya,'' ujar Ismeth.
Masih mengenai harga barang masih mahal di sejumlah kawasan perdagangan bebas, Ismeth pun bertanya-tanya apa karena terjadinya pungli. Sehingga menyebabkan harga barang masih mahal. Untuk itu, Ismeth akan menyelidiki persoalan ini sehingga proses FTZ dapat berjalan sesuai dengan yang sudah di programkan.
Ismeth juga menuturkan, rasa bangganya pada APINDO yang mau meneriakan adanya pungli di kawasan pelabuhan bebas. Sehingga pelaku-pelaku yang menganggu sistem perdagangan bebas bisa ditindak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu