Menu

Jul 6, 2009

Komunitas Jurnalis Pecinta Sastra Mewarnai Kota Tanjungpinang

Kota Gurindam dan Negeri Pantun Lahirnya Penyair dan Penulis

Kota Tanjungpinang bagai 'magnet' tersendiri bagi pendatang yang menetap di kota yang sudah mematenkan diri sebagai Kota Gurindam dan Negeri Pantunl. Hal tersebut terlihat dari munculnya beragam sanggar seni dan juga komunitas pencinta seni dan sastra. Salah satu komunitas yang juga turut mewarnai sastra di Kota Tanjungpinang yakni Jurnalis Pecinta Sastra.

Awal terbentuknya komunitas Jurnalis Pecinta Sastra tidak disengaja. Berawal dari waktu berkumpul semua jurnalis mulai dari media cetak, elektronik hingga portal di salah satu cafe di Kota Tanjungpinang. Tercetuslah ide membuat komunitas jurnalis pecinta sastra yang diketuai Andri Mediansyah.

Menurut Andri, Ketua Komunitas Jurnalis Pecinta Sastra, komunitas yang dibentuk ini tanpa sengaja, berawal dari bincang-bincang hingga tercetus ide membuat komunitas yang sama-sama menyukai seni budaya dan sastra.

Komunitas ini memang terbilang baru, namun sudah pernah menunjukan kebolehannya pada saat menjadi tamu di acara perhumasan di Batam, tepatnya di Ocarina. ''Waktu itu kita menghadirkan dramasisasi puisi yang ditampilkan sebagian kawan yang tergabung dalam komunitas pecinta sasta,'' ungkapnya.

Seminggu dua kali, para jurnalis baik lokal maupun nasional meluangkan waktu untuk berlatih membacakan puisi, berakting untuk menunjukan kebolehannya dalam menghadirkan sebuah karya drama. Latihan yang dilakukan setiap malam Rabu dan malam Jumat tersebut menjadi warna baru bagi para jurnalis mengisi waktu luangnya.

''Kita terus mencoba mengasah kemampuan kita dalam membacakan puisi dan juga bermain drama. Rencananya, jika tidak ada aral melintang kita akan menampilkan drama yang berjudul Sang Mestro di Gedung Aisah Sulaiman, Malam sabtu ini,'' ungkapnya.

Cerita sang Mestro sendiri menggambarkan mengenai kehidupan keseharian wartawan dalam mencari berita. Yang diungkapkan dalam bentuk drama yang akan diperankan oleh jurnalis pecinta sastra. Munculnya wadah baru komunitas pecinta sastra ini memberikan warna tersendiri bagi pecinta sastra yang ada di kota Tanjungpinang.

''Kota Tanjungpinang ini merupakan kota sejarah dan budaya. Tidak ada salahnya kita ikut meramaikan sastra yang ada di Kota Tanjungpinang. Wadah ini kita bentuk karena kita menyukai dan juga peduli terhadap sastra sehingga wadah ini dapat berkembang dan tidak hanya diisi oleh wartawan atau jurnalis tetapi juga pelajar yang ada di Kota Tanjungpinang,'' urainya.

Kegiatan perdana yang akan dibawakan para jurnalis yang sudah belatih dalam mengungkapkan ekspresi tersebut akan dilangsungkan Sabtu (13/6), pukul 20.00 WIB di gedung Aisya Sulaiman. Bagi masyarakat yang berniat menyaksikan pergelaran pertama yang akan ditampilkan para wartawan diluar jam kerja dan aktivitas kerja sehari-hari bisa datang ke gedung Aisya Sulaiman.

''Dalam kegiatan perdana kami ini, kami tidak hanya menampilkan teater atau drama, tetapi juga puisi hasil karya kami sendiri. Karena Kota Tanjungpinang merupakan kota yang memiliki segudang inspirasi dalam mewujudkan kota gurindam dan negeri pantun,'' tukasnya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu