Menu

Apr 13, 2010

Desain Kapal Penyengat dengan Ciri Melayu

*Program Tahun 2011

Pemerintah Kota Tanjungpinang terus berupaya meningkatkan pariwisata yang ada di kota gurindam dan negeri pantun tersebut. Salah satunya mempercantik pompong Penyengat yang merupakan satu-satunya transportasi menuju sejarah kerajaan Melayu yang ada di sana.

Menurut Walikota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, kemarin, pemerintah sedang membuat desain transportasi kapal yang memiliki ciri khas Melayu.

Dalam hal pendesaian kapal tersebut merupakan bagian Dinas Pariwsata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang. Saat meninjau pelantar satu, Walikota Tanjungpinang didampingi Plt Sekdako Tanjungpinang, Gatot Winoto, Kakan Satpol PP, Kakan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Tanjungpinang.

Hasan, salah satu penambang pompong Penyengat-Tanjungpinang mengaku usulan tersebut sangat bagus. ''Jumlah pompong yang ada di sini berjumlah dua puluh pompong bu,'' ujar Hasan yang sudah 11 tahun menambang pompong Penyengat-Tanjungpinang.

Diakuinya, dalam sehari hanya sekali mendapatkan tarikan. Sekali menarik mendapatkan uang penghasilan sebesar Rp60 ribu hingga Rp80 ribu.

Sekali menambang, kapal tersebut mengangkut 20 penumpang. Tarif penumpang untuk warga penyengat Rp3.000 sedangkan warga Tanjungpinang Rp5.000 sekali berangkat.

''Meskipun sepi, setiap hari semua mendapatkan giliran satu kali tambang,'' ungkapnya.

Hal itu diakui Raja Malik, penambang kapal penyengat juga. Malik, pria yang sudah 12 tahun menambang tersebut mengaku, sudah lama melakukan tambang.

Disinggung mengenai alat pelampung, Malik mengaku setiap kapal memiliki satu pelampung. Padahal idealnya satu kapal memiliki 21 pelampung. Namun, dikarenakan tidak memiliki pelampung. Pelampung yang diberikan Polisi Air berjumlah 20 pelampung dan juga dari Partai Hanura sebanyak 30 pelampung.

Sehingga pelampung tersebut digunakan secara bergantian. Mendengar itu, Suryatati meminta agar pelampung untuk pengamanan penumpang harus di sediakan. ''Kita akan coba bantu pelampung dan juga mendesain kapal. Kita berharap desain kapal segera terlaksana,'' ucap Tatik.

Sementara itu, Kabid pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Antoni mengaku desain kapal merupakan program tahun 2011 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Tanjungpinang. ''Kita sudah mendesain dan program ini direncanakan program tahun 2011,'' katanya.


Buat Parkir Khusus

Mengingat kondisi pelantar Penyengat yang sempit, dikarenakan banyak motor yang parkir di tempat pelantar. Menurut Aseng, warga Tanjungpinang, pihaknya berencana akan membangun parkir dengan menggunakan lahan yang ada di samping warung kedai kopinya.

''Kami baru memiliki modal Rp10 juta untuk membangun parkir di sini bu. Parkir yang kita buat ini. Khusus untuk parkir motor warga penyengat yang di tempatkan di sini,'' ungkapnya.

Mendengar hal tersebut, Suryatati menanggapi hal tersebut positif. Malah Tatik, sapaan Suryatati A Manan berniat akan membangun toilet umum di lokasi tersebut. ''Ini akan menjadi program jangka panjang, lahan milik ini kita coba agar pemiliknya bersedia di hibahkan. Karena lokasinya juga tidak terlalu lebar. Sehingga bisa di bangun parkir dan toilet umum ke depan,'' ucap Tatik.

Hal tersebut dibenarkan Plt Sekdako Tanjungpinang, Gatot Winoto. ''Ini menjadi program kota Tanjungpinang untuk meningkatkan pembangunan ke depan,'' ucapnya.

Gatot berharap pembangunan di kota Tanjungpinang akan terus berkembang, sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu