Putu : Anak Merupakan Sasaran Empuk
Belakangan ini kenakalan remaja mulai kembali marak, sebagian didapati sedang menikmati minuman keras dan tindakan lainnya. Melihat kondisi tersebut diperlukan perhatian semua pihak untuk saling mengawasi tindakan anak yang ada dilingkungan.
Menurut Ketua KPAID Kepri, Putu Elvina Gani, kemarin, seiring dengan kemajuan teknologi, keterbukaan informasi dan juga kemudahan dalam mengakses berbagai infprmasi tetapi tidak diimbangi dengan pengawasan.
''Kondisi remaja saat ini sangat penting perlunya pengawasan dari orangtua, control masyarakat dan juga sistem pengawasan dari pemerintah. Sistem pengawasan dari pemerintah masih rendah, khususnya terhadap berbagai produk seperti minuman keras, narkoba, material pornografi yang merusak pola pikir dan perkembangan anak,'' jelasnya.
Di sinilah semua sistem pengawasan sangat bermanfaat bagi anak, khususnya pemerintah dalam mencegah prederan produk yang masih belum diperuntukan bagi anak. Karena saat anak merupakan pasar paling menjajikan dengan efek distruktif.
''Ini lah yang menjadi permasalahan anak dan persoalan ini akan semakin global dan majemuk. Karena anak merupakan sasaran paling menjanjikan dengan edek distruktif paling cepat karena mental mereka yang belum stabil dan mudah dipengaruhi,'' ungkap.
Selain mudahknya informasi yang didapat, penyebab lain adalah pengaruh kawan karena bujuk rayu. Kondisi pergaulan bebas sudah menjadi gaya hidup seperti miras dan juga seks diluar nikah. Diakui Putu, melihat kondisi Kepulauan Riau dan kenakalan remaja dibutuhkan tempat rehabilitas remaja yang bermasalah.
Kasus remaja yang bermasalah beragam, salah satunya yang terjadi saat ini di kota Tanjungpinang, dimana remaja dengan bebasnya menjajakan keperawanan serta melakukan hubungan intim dengan embel-embel dibayar. ''Kalau memang kasus yang ditangani Polres sekarang, terkait tujuh remaja yang melakukan itu, kita akan menanyakan dan kalau memang terbukti beberapa kali sudah pernah diamanan polisi dengan kasus yang sama, kita akan memberi peringatan tegas orangtuanya,'' ungkapnya.
Menurut Putu, korban perlu dimasukan ke dalam rehabilias agar tidak kembali melakukan tindakan seperti itu.
Sebab faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi korban-korban tersebut untuk kembali melakukan perbuatan asusila tersebut. ''Kita sudah melakukan kerjasama dengan Dinas Sosial Provinsi Kepri untuk mengirim anak-anak ke rehabilitas agar mendapat bimbingan dan kita juga sudah mengajukan agar Kepri juga sudah mulai membuat rehabilitas terhadap anak-anak yang bermasalah untuk mendapatkan bimbingan dan bukan malah memenjarakannya,'' tukasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu