Aksi jambret (pelaku kejahatan jalanan) selalu 'menghantui' kota Tanjungpinang. Tidak tanggung-tanggung dua pelaku jambret beraksi di sore hari dan pada saat lalu lintas ramai. Lagi-lagi korban jambret adalah kaum hawa (perempuan, red). Seperti yang dialami Emi (30) dan Santi (28). Keduanya dijambret pada saat hendak pulang ke rumahnya di Sungaijang. Mereka dijambret pada saat melintas di Jalan Pamedan, di simpang BTN, Kamis (3/7) sore hari.
Akibat ulah aksi jambret, korban mengalami kerugian kehilangan uang, ponsel dan surat-surat berharga yang tersimpan di dalam tas, yang diperkirakan sekitar Rp9 juta. Untungnya, pelaku yang menjambret Emi dan Santi tak sempat menikmati hasil jarahannya.
Pada saat kejadian penjambretan itu, polisi lalu lintas sedang melakukan patroli diwilyah tersebut. Mendengar teriakan korban jambret. Dengan sigap ia pun langsung mengejar dua orang pelaku jambret. Aksi kejar-kejaran pun tak terelakan dan akhirnya pelaku jambret pun ditangkap di Batu 8 atas.
Menurut Bripta Oktomi Chandra, yang sedang bertugas patroli saat itu, ia mendengar korban berteria-teriak jambret. Lalu, ia menanyakan prihalnya dan langsung mengejar pelaku yang menggunakan sepeda motor Vega R Yamaha.
''Pada saat ketangkap, mereka tidak melakukan perlawanan dan sempat tidak mengaku melakukan jambret. Namun tas hasil jambretnya terjatuh dan kami gelandang ke Satreskim Polresta Tanjungpinang,'' urainya.
Barang bukti hasil kejahatan berupa tas berisi uang tunai, kartu identitas dan ponsel disita guna membantu proses penyelidikan. Tidak hanya itu, satu unit sepeda motor merk Yamaha yang digunakan pelaku ikut di jaring petugas.
Menurut pengakuan korban, Emi, ia merasa sedang dibuntuti orang pada saat di menukarkan uang. Setelah menukarkan uang. Ia dan kakaknya pun pulang. Pada saat kejadian Emi yang membawa sepeda motor, sedangkan Santi dibonceng dibelakang. Tas yang berisikan sejumlah uang, ponsel dan surat berharga ditaruh disela-sela sepeda motor.
''Saat kami di Pamedan, Santi menjerit jambret. Tas kami pun dibawa lari, kami terus berteriak jambret sambil mengejar dan orang-orang disekeliling pada melihat,'' ungkapnya.
Dengan suara masih shock, ia bersyukur uangnya masih bisa diselamatkan pihak kepolisian yang sedang berpatroli. ''Rencananya uang itu untuk membayar biaya uang pendaftaran adik saya di Akper Angkatan Laut,'' ujarnya mengakhiri.
Pada saat berita ini diturunkan, kedua pelaku kejahatan jambret sedang diperiksa pihak kepolisian. Sementara korban diminati keterangan.
Seharusnya para jambret ini dihukum lebih berat dari yang hukuman yang sebenarnya ya Mbak Citra. Soalnya aksi mereka sangat membahayakan nyawa korbannya.
ReplyDeletesetuju banget neh pak rafki... sayangnya, hukuman tersebut harus lebih berat. Lalu, bagaimana dengan koruptor?
ReplyDelete