Menu

Aug 4, 2008

Surati Menhub untuk Pengganti RAL

Keluarnya Direktur Teknis PT Riau Air Line (RAL) membuat pesawat RAL yang biasanya melalui rute Batam-Natuna, Batam-Dabo Singkep untuk sementara waktu tidak bisa dilalui. Keluarnya manajer operasi dan chief pilotnya dalam jajaran manajemen RAL membuat Departemen Perhubungan mengeluarkan surat pembekuan AOC (Air Operator Certificate) hingga posisi tersebut diisi kembali.

Menurut Ismeth Abdullah, Gubernur Kepri, kemarin, diberhentikannya sementara penerbangan RAL menghambat penerbangan ke Natuna. ''RAL tidak merugi hanya terjadi permasalahan manajemen saja. Kalau masih berlarut-larut terpaksa harus mencari meskapai yang mau melakukan penerbangan ke Natuna,'' ungkapnya.

Diakui Ismeth, statistik penerbangan RAL Batam-Natuna sangat bagus. Jangan sampai terhentinya penerbangan RAL membuat masyarakat disana jadi susah dan terisolir.

Sampai saat ini persoalan manajemen RAL masih mengambang dan tidak tahu sampai kapan. Bila terus-terus larut, walaupun kondisi pesawat dan jumlah pesawat RAL bagus membuat Pemerintah Provinsi harus mencari jalan untuk membantu transportasi udara bagi masyarakat di Natuna.

''Transportasi udara dari Batam ke Natuna merupakan suatu kebutuhan. Untuk sementara waktu sampai RAL kembali beropeasi sambil mencari penerbangan lain yang mau, bisa melakukan cater pesawat,'' tuturnya.

Menurutnya, landasan penerbangan Natuna sudah bagus dan bisa digunakan untuk dilalui pesawat. ''Landasannya bagus, pesawat RAL bagus hanya saja tidak ada orang yang mengoperasikannya. Mudahan saja persoalannya cepat selesai,'' ujarnya mengakhiri.

--


Tidak adanya transportasi udara di daerah Natuna membuat daerah itu terisolir karena satu-satunya penerbangan yang selama ini menjadi salah satu transportasi penghubung antara Natuna dan Batam terhenti. Karena Departemen Perhubungan mengeluarkan surat pembekuan AOC (Air Operator Certificate), lantaran dua posisi penting untuk keselamatan penumpang belum terisi.

Ismeth Abdullah, Gubernur Kepri, menuturkan pihaknya telah menyurati Menteri Perhubungan agar secepatnya memberikan alternatif penerbangan untuk ke Natuna. Sehingga masyarakat disana tidak mengalami gangguan transportasi.

''Tidak adanya penerbangan ke sana tentunya berdampak pada perdagangan dan perekonomian yang ada di Natuna,'' ungkapnya.

Selama ini transportasi udara yang Riau Airline (RAL) yang menerbagi Pulau Natuna-Batam setiap harinya. Sejak penerbangan RAL diberhentikan untuk sementara waktu menghambat kinerja pemerintah setempat dan juga masyarakat dalam menjalankan kegiatannya.

''Untuk pengusaha minyak disana tidak ada masalah. Karena mereka memiliki pesawat sendiri. Sedangkan masyarakat tidak bisa kemana-mana, karena tidak adanya transportasi lain,'' tandasnya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu