Otorita Batam Ganti Baju
Badan Pengusaha Kawasan (BPK) Bintan dan Karimun telah dibentuk beberapa waktu lalu dan telah ditunjuk stuktural pengurusan yang ada di wilayah tersebut. Kini giliran BPK Batam yang ditunjuk pengurusan langsung oleh Ketua Dewan Kawasan (DK) sekaligus Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah.
''BPK Batam baru hari ini (kemarin, red) resmi dibentuk dan Kepala BPK Batam langsung dipimpin Mustofa Wijaya, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua otorita Batam,'' ujar Ismeth Abdullah, Ketua Dewan Kawasan FTZ, Kamis di ruangannya.
Pembentukan BPK Batam berdasarkan pada PP (Peraturan Pemerintah) 46. Sedangkan pegawai Otorita Batam akan masuk ke BPK Batam. Begitu juga dengan seluruh aset yang dimiliki OB dialihkan untuk kepentingan BPK Batam. Sehingga secara otomatis sebanyak 2800 pegawai OB menjadi pengurus BPK Batam.
''Beberapa pejabat OB memegang jabatan penting dalam struktur BPK Batam, seperti Mustofa Wijaya menjabat sebagai Kepala BPK dan Wakil Kepala BPK, Manan Sasmita dengan tujuan untuk mempercepat arus investasi yang masuk dan sekaligus mendukung infrastruktur yang ada,'' urainya.
Ismeth menuturkan, terkait dengan keberadaan OB setelah terbentuknya BPK Batam, pemerintah daerah akan melaporkannya kepada pemerintah pusat. "Kami yakin pemerintah pusat sudah memikirkannya," tegasnya.
Menurut Ismeth, BPK bertugas dan melaporkan dan bertanggung jawab kepada Dewan Kawasan mengenai tugas-tugas yang dilaksanakan.
sedangkan mengenai angagran dalam menjalankan BPK Batam untuk sementara waktu menggunakan anggaran PB yang dialokasikan dalam APBN. sampai tahun 2009, Pemerintah Pusat menganggarakan dana untuk BPK itu sendiri.
Sementara itu, Mustofa Wijaya, Ketua Otorita Batam menuturkan, dalam suatu perubahan merupakan hal yang biasa. ''Hanya saja membutuhkan waktu dan pelan-pelan. Karena tidak mungkin Otorita Batam langsung bubar begitu saja. Karena masih ada beberapa urusan yang harus diselesaikan,'' urainya.
sedangkan nasib OB, diakui Mustofa tergantung dari pemerintah Pusat. Dalam pembentukan BPK Batam tidak serta-merta menghilangkan OB. "Itu dilakukan tidak secara serentak. Pokoknya dikerjakan secara cermat dan tepat," lanjutnya.
Disinyalir di dalam organisasi OB terjadi pergulatan diantara pegawai OB. Dikarenakan OB akan berganti baju menjadi BPK Batam. Mustofa menuturkan, tidak ada masalah mengenai pergantian baju dari OB menjadi BPK hanya perlu melakukan sosilaisasi ke dalam maupun keluar.
''perubahan dari OB menjadi BPK perlu disosialisasikan agar semua pihak memahaminya. Perubahan akan terus terjadi asalkan menuju yang lebih baik lagi. Fungsi tugasnya tetap sama,'' tandasnya.
Hal tersebut juga diungkapkan Ismeth Abdullah. ''Tugas OB Batam setelah menjadi BPK akan lebih fokus lagi dalam menarik investor yang masuk. Sedangkan zona investasi tetap mengacu pada RT/RW pemerintah setempat,'' tandasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu