Menu

Oct 11, 2008

Pelaku Pembunuhan Mucikari Dua Orang

Kakak Beradik Membabi Buta

Masih ingat kasus pembunuhan mucikari yang terjadi di Bukit Senyum, Bintan, Jumat (26/9) lalu? Ternyata kasus pembunuhan terhadap, M Safir (42) mucikari di Cafe Kalimut ada dua pelaku, yang ternyata kakak beradik.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Bintan, AKBP Yohanes Widodo, Jumat (10/10) kemarin. Menurutnya, terungkapnya dua pelaku dalam kasus pembunuhan tersebut berdasar keterangan saksi yang menyebut pelakunya berjumlah dua orang.

Dari keterangan saksi itulah, pihak kepolisian kemudian mengkonfrontir tersangka Arnol (23) yang sebelumnya telah menyerahkan diri. Awalnya Arnol mengaku membunuh hanya seorang diri. Namun, setelah diintrograsi lebih lanjut dan mendalam, pelaku akhirnya mengaku.

''Pengakuan tersangka yang dilontarkan untuk membela kakaknya,'' katanya.

Tersangka lain yang ikut dalam pembunuhan mucikari dini hari itu merupakan saudara kandung Arnol. Tersangka yang baru diketahui bernama Sony (25). Yohanes menjelaskan, Sony dibekuk di sebuah kebun yang jaraknya sekitar 5 kilo dari Lokalisasi Bukit Senyum, sehari setelah tersangka Ar menyerahkan diri.

''Saat kita amankan, Sony tidak melawan. Menurut pengakuan tersangka justru Sony lah yang lebih banyak menganiaya korban,'' urainya.

Kasus pembunuhan empat hari menjelang hari raya Idul Fitri itu, berawal dari rasa tidak puasnya Arnol terhadap pelayanan pekerja seks komirsial "binaan" Safir di Bar Kalimutu. Dia tidak mau membayar lantaran hasrat seksualnya belum kesampaian.

PSK dan pelanggannya itu kemudian cekcok. Keributan itu pun akhirnya sampai ke telinga Safir. Mucikari meminta agar Arnol tetap membayar Rp50 ribu. Karena tetap tidak mau, Safir pun lalu menampar Arnol yang baru 1,5 tahun menetap di Bintan.

Arnol kemudian pulang dengan membawa emosinya. Tak lama kemudian, dia datang lagi. Tapi dia, seperti yang disampaikan AKBP Yohanes kemarin, tidak datang sendiri, melainkan dengan abangnya, Sony. Kedua saudara itu lalu mengeroyok Safir. Masing-masing mereka menggunakan parang.

''Waktu ia menyerahkan diri, ia mengaku bekerja sendiri dalam menjalankan aksi tersebut, ternyata tidak,'' tambahnya.

Dalam aksi perkeroyokan yang dilakukan dua saudara itu, Safir terluka parah sehingga dinyatakan tewas dalam kurun waktu 30 menit setelah dibawa ke rumah sakit terdekat.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu