Terkait Penyimpangan Pelajar Disekolah
Batam sempat dihebohkan dengan kelakuan tiga pelajar SMP yang melakukan pesta seks di hotel Singapura yang berlokasi di Jodoh. Tidak hanya itu saja, banyak kelakuan pelajar yang sudah dinilai tidak benar, seperti mencuri serta meminum minuman berakhol yang terjadi di Kota Tanjungpinang baru-baru ini. Cepatnya usia menstruasi, tiadanya pendidikan seksualitas yang benar, serta mudahnya akses terhadap pornografi, mengakibatkan banyak remaja merasa biasa dengan hubungan seks saat pacaran. Pesta Seks tidak hanya terjadi di Batam, tetapi juga dibeberapa daerah lain di Indonesia.
Untuk menyingkapi fenomena pergaulan bebas atau pesta seks yang kedepannya bisa saja terjadi kembali. Arifin Nasir, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri menuturkan, perlunya ada pelajaran seks atau sex education di sekolah.
''Penyampaian pelajaran seks education ini diperlukan guru yang benar-benar memahami mengenai atonomi tubuh. Dalam penyampaiannya juga diperlukan bahasa yang tidak vulgar,'' ujar mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam itu, kemarin, di kantor Gubernur Kepri.
Menurutnya, materi yang akan disampaikan disekolah harus disesuaikan dengan culture atau budaya yang ada di Indonesia.
Saat ini banyak pelajar yang tidak mengetahui secara benar tentang pendidikan seks. Karena kebanyakan orangtua merasa tabu membicarakan seks dengan anak perempuan ataupun laki-lakinya. Sehingga informasi mengenai seks yang didapat pelajar melalui film pornografi dan kawan. Sehingga informasi tersebut menjadi simpang siur.
''Kita juga perlu mengajarkan anak-anak di sekolah tentang pelajaran seks bagaimana berbahayanya seks untuk usia dini. Karena bisa menyebabkan penyakit kanker rahim, karena usianya masih terbilang belum pantas untuk hamil,'' terangnya.
Seks education, lanjut Arifin, saat ini memang diperlukan untuk diberitahukan kepada pelajar. Sehingga pelajar tidak lagi menyalahartikan informasi yang didapatnya.
''Kita bisa mengajarkan mengenai seks education sesuai dengan tingkatan usia dan pendidikan anak. Mengenai atonomi tubuh,'' urainya.
Pembelajaran seks education untuk menghindarkan anak dari rangsangan seksual yang merusak akhlaknya. Pentingnya pendidikan tentang reproduksi harus dimulai sejak dini untuk menjaga naluri seksual anak tumbuh secara sehat. Serta memperkenalkan anak untuk menjaga kesehatan atau melindungi organ-organ reproduksinya ketika anak menginjak remaja, serta batas-batas pergaulan dengan lawan jenis, dan akibat pergaulan bebas bagi kesehatan reproduksi.
''Dengan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan pelajar yang disampaikan sesuai dengan norma, tentunya akan memberikan masukan pada pelajar tentang bahayanya seks sebelum waktunya. Karena mengakibatkan beberapa faktor,'' terangnya.
Sedangkan terkait dengan sejumlah pelajar yang ditemukan sedang mabuk-mabukan dan mencuri. Arifin menuturkan, perlunya perhatian ekstra dari orangtua dan juga pengajar dalam mendidik muridnya.
''Masyarakat juga harus ikut berperan serta dalam menjaga prilaku pelajar yang ada di sekitarnya,'' ujarnya.
Selain itu, Arifin juga menuturkan, perlunya orangtua memperhatikan kegiatan anak diluar sekolah. ''Kalau memang ada kegiatan positif yang diberikan sekolah. Jangan sampai pada waktu-waktu belajar anak di sekolah,'' tandasnya.
Kegiatan ekstra kurikulum diberikan agar pelajar dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif. Sehingga terhindar dari kegiatan-kegiatan yang tidak baik.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu