Tahanan pengguna narkoba dan pengedar narkoba seharusnya dipisahkan dari tahanan yang memang bertindak dibidang kriminal. Untuk itu, Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan Riau akan membangun lapas khusus pengguna narkoba maupun pengedar.
Hal tersebut diakui Kepala Kanwil Depkumham Kepri, Ajat Sudiajat Havid, kemarin, saat menghadiri sertijab Kepala Imigrasi Kota Tanjungpinang. ''Kami sudah mempunyai lahan di Senggarang untuk membangun lapas khusus tahanan narkoba dan pengedar narkoba. Karena harus dibedakan rutannya,'' ungkapnya.
Menurutnya, tahanan pengedar dan korban (pemakai, red) juga harus dipisahkan ruangnya. Dimana dalam lapas itu akan dibangun ruang perawatan agar korban mendapat perawatan dokter dan perawat untuk lepas dari pengaruh narkoba.
''Mereka kan pemakai, korban. Karena itu harus dibedakan dan sekaligus diberikan perawatan agar terlepas dari pengaruh narkoba,'' ujarnya.
Saat ini dana dari APBN (anggaran Pendapat dan Belanja Negara) masih belum keluar. Untuk membangun lapas khusus narkoba membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setidaknya anggaran yang dibutuhkan sebanyak Rp10 miliar. Karena untuk membangun ruang-ruang khusus peratawan untuk pecandu narkoba agar bisa terlepas dari pengaruh narkoba.
''Tahun depan ada kemungkinan sejumlah dana sudah keluar dan akan digunakan untuk meratakan tanah. Karena, tanah di Tanjungpinang tidak rata, sehingga perlu diratakan. Baru dibangun,'' jelasnya.
Sementara itu untuk pembangunan detensi yang digunakan untuk warga negara asing diperkirakan pembangunannya akan siap tahun depan. ''Detensi di Kepulauan Riau ini termasuk yang paling besar di Indonesia karena bisa menampung 400 hingga 600 orang. Biasanya detensi di daerah lain maksimal berkisar 200 hingga 300 orang,'' ujarnya.
Diakuinya, detensi di Kepulauan Riau pembangunnya bekerjasama dengan MGO Internasional yang ada di Australia. Dimana semua negara bergabung. Sehingga pembangunannya lebih luas.
''Masyarakat Kepri bisa merasa bangga karena detensi di Kepulauan Riau dibangun banyak dan luas. Satu-satunya di Indonesia untuk menangani WNA yang memiliki masalah,'' tandasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu