Menu

Nov 18, 2008

Kunjungan Wisman Kepri Menurun

Jumlah wisata yang berkunjung ke Kepulauan Riau dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Walaupun Kepulauan Riau saat ini termasuk urutan nomor kedua setelah Pulau Bali, untuk kunjungan wisata manca negara (wisman). Namun berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Kepulauan Riau mengalami penurunan. Walaupun ada kenaikan presentasinya sangat kecil dibanding bulan yang sama pada tahun yang sama.

Dari data BPS untuk kunjungan wisman ke Provinsi Kepri dibulan September 2008 berjumlah 115.761 mengalami penurunan 24 persen dibanding jumlah wisman pada bulan Agustus 152.326 orang. Sedangkan dibulan yang sama pada tahun 2007 juga mengalami penurunan yakni sebesar 9,44 persen.

Menurut Ismeth Abdullah, Gubernur Kepulauan Riau, kemarin, jumlah wisata yang berkunjung ke Kepulauan Riau tahun 2007 mencapai 1,5 juta orang. ''Kebanyakan turis yang masuk melalui gerbang kota Batam,'' ungkapnya usai menghadiri penutupan Dragon Boat Race.

Diakui Ismeth, jumlah wisman yang berkunjung ke Kepulauan Riau bila dibanding tahun 2007 mengalami penurunan. ''Ini tidak hanya terjadi di Kepulauan Riau saja, tetapi seluruh Indonesia. Kepulauan Riau termasuk urutan nomor dua setelah Bali untuk kunjungan wisman,'' ujarnya.

Letak Provinsi Kepulauan Riau sangat strategis dan merupakan gerbang wisata mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Objek wisata yang bisa dijual di Provinsi Kepulauan Riau antara lain wisata pantai yang terletak di berbagai Kabupaten dan Kota. Pantai Melur dan Pantai Nongsa di Kota Batam, Pantai Belawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang. Sedangkan Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling.

''Kepri ini memiliki beragam potensi yang bisa dijual untuk menarik minat wisata untuk berkunjung. Tidak hanya wisata bahari saja, tetapi juga sejarah,'' ungkapnya.

Menurut Ismeth, objek wisata di Kepri tidak hanya wisata Pantai dan Bahari tetapi juga wisata cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta iven-iven khas daerah, seperti Dragon Boat Race yang digelar Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Seperti di kota Tanjungpinang terdapat pulau Penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat mesjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional. ''Banyak warga Negara Malaysia berkunjung ke Penyengat untuk melihat makam bersejarah. Ini juga menjadi salah satu objek wisata yang bisa dijual. Apalagi nanti akan ada peringatan 2000 tahun Raja Haji Fasibillah yang bisa dikemas untuk menarik wisata,'' urainya.

Diakui Ismeth, pihaknya terus menerus melakukan pembenahan sarana dan prasarana di Pulau Penyengat untuk menjadikan Pulau Penyengat sebagai salah satu objek wisata sejarah.

''Dana untuk pariwisata di Kepulauan Riau baik di Kabupatan dan Kota dari tahun ke tahun bertambah untuk memperbaiki wisata dan juga promosi agar menarik wisata manca negara untuk berkunjung kesini,'' tandasnya.

Sementara itu di lokasi yang sama, Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan menuturkan, dana pariwisata untuk Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang untuk tahun 2009 bertambah dibanding tahun 2008 ini.

''Tiap tahun dana pariwisata di Kota Tanjungpinang terus bertambah untuk meningkatkan wisata yang ada di Kota Tanjungpinang,'' ungkapnya.

Menurut Suryatati, salah satu Dragon Boat Race merupakan salah satu iven yang bisa meningkatkan wisata mancanegara maupun domestik. ''Iven ini perlu dikemas dengan lebih baik lagi dan hadiahnya akan ditambah sesuai dengan kebutuhan yang ada. Sesuai inflasi yang sedang naik,'' ujar Tati, sapaan Suryatati A Manan sambil tertawa.

Diakui Tati, pariwisata di Kota Tanjungpinang terus menerus melakukan pembenahan dalam menjual objek wisata yang ada di Kota Tanjungpinang.

Berbagai rencana dan program sejak beberapa bulan lalu terus bergulir di Dinas Pariwisata untuk meningkatkan objek wisata di kota Tanjungpinang yang terkenal dengan sebutan kota Gurindam dan Negeri Pantun tersebut, diantaranya membuat wisata hutan bakau dan juga Taman Mini Melayu Indonesia yang mirip dengan Taman Mini Indonesia Ancol.

''Kami juga sudah mendatangkan konsultan untuk melihat potensi apa yang bisa dijual di Kota Tanjungpinang dalam membrending kota Tanjungpinang sebagai kota wisata,'' ungkapnya bersemangat.

Kata Tati, kota Tanjungpinang bisa menjual potensi pantai, sejarah dan juga iven seperti Dragon Boat Race, serta wisata hutan bakau.

''Kami akan terus memperbaiki potensi yang ada dan memanfaatkan potensi wisata untuk menarik minat wisata, salah satunya membangun hutan bakau dengan bekerjasama dengan perusahaan wisata untuk jangka panjang,'' tandasnya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu