Sudah Sejak Lama Minta Diturunkan
Dua rumah warga di Jalan Panjaitan, gg Putri Balkies RT 01/RW 02 hancur tertimpa sebuah tower pengangkal petir milik Bintan Pager. Tower tersebut diperkirakan ambruk, sekitar pukul 01.10 WIB, Kamis, dini hari. Pasalnya, tower yang sudah lama tidak berfungsi tersebut ambruk saat tertiup angin. Menurut Satiman, korban tower ambruk, ketika tower tua rubuh, keluarganya sedang tertidur di kamar dekat dapur.
Suara gedubrak dari benturan tower yang rubuh membuat keluarga Satiman terkejut dan terbangun. Namun, dipikirnya tidak terjadi apa-apa, Satirman berniat melanjutkan tidur lagi. Tetapi, di luar beberapa warga yang mendengar suara tersebut dan berteriak.
''Saya terbangun dan melihat, lampu juga sudah hampir mati. Begitu keluar kamar, saya kaget mendapati atap rumah saya sudah hancur berantakan karena tertimpa tower,'' keluhnya.
Jatuhnya tower yang sudah berdiri sejak tahun 1999 tersebut sempat menghantam jaringan listrik, langsung megeluarkan api. Akibat rubuhnya tower Bintan Pager membuat atap rumah, alat-alat rumah tangga berupa meja, serta TV keluarga rusak parah.
Hal yang sama juga dialami, keluarga Robert, yang posisi rumahnya berada di sebelah rumah Satiman. ''Saya terkejut sewaktu mendengar suara itu dan ternyata tower itu rubuh mengenai atap dapur di rumah saya ini membuatnya hancur,'' ujarnya sambil menunjukan atap dapur rumahnya yang berantakan akibat terkena tower.
Jatuhnya tower Bintan Pager tersebut memang tidak mengakibatkan ada korban jiwa, tetapi korban mengalami kerugian yang diperkirakan puluhan juta. Akibat rubuhnya tower yang menimpa dua rumah yang berada dekat dengan berdirinya lokasi tower.
Sementara itu, Imrais, warga tempatan, menuturkan, warga sudah pernah meminta pada pemilik tower untuk segera melepas tower tersebut. ''Apalagi perjanjiannya sudah lama berlalu. Pemilik lahan dengan pemilik tower sudah membuat perjanjian untuk meminjam lahan untuk pemasangan tower dari tahun 1999 hingga 2005,'' urainya.
Namun hingga tahun 2008, tower yang ada di lingkungan warga setempat belum juga diturunkan. Padahal perjanjiannya sudah lama berlalu. ''Kami sudah membuat surat kepada pemilik tower untuk segera menurunkan tower tersebut, tetapi tidak digubris malah meminta dana dari kami,'' ujarnya.
Tower yang berdiri tersebut sejak tahun 2005 sudah tidak digunakan lagi. Akibatnya, masyarakat setempat sering merasa was-was, karena tower yang menjulang tinggi itu bisa berbahaya terkena petir. Tidak hanya itu saja, banyak peralatan elektronik warga setempat rusak.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu