Minimal 150 Kapal Beroprasi
Pengamanan laut di Indonesia yang dilakukan TNI Angkatan Laut dibagi dalam dua bagian Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Untuk Indonesia Barat, termasuk wilayah Kepulauan Riau langsung dipimpin Kolonel Laut, Herry Setianegara, Kepala staf gugus tempur laut armada Indonesia bagian Barat.
Menurut Herry, luasnya perairan Indonesia bagian barat yang harus diamankan dari banyaknya kasus penyelundupan dan tindakan kejahatan tidak sebanding dengan jumlah armada kapal yang ada saat ini.
''Saat ini kami hanya memiliki 15 sampai 20 kapal dengan jumlah personil yang siap tempur menjaga keamanan laut sebanyak 250 personil,'' ujarnya.
Diakui Herry, jumlah kapal yang tersedia untuk pengamanan laut Indonesia bagian Barat sangat kurang. Seharusnya dibutuhkan minimal 150 kapal untuk masing-masing bagian.
''Pengamanan dilaut kita jaga agar perairan Indonesia selalu aman dan menghindari kerugian negara akibat ilegal fishing maupun tindakan kejahatan di laut,'' ungkapnya.
Herry mengharapkan agar pemerintah dapat melakukan penambahan jumlah armada. Dengan demikian, pengawasan dan kinerja gugus tempur laut dapat lebih dioptimalkan. Sehingga dapat meminimalisir tindakan penyelundupan dan kejahatan melalui laut.
Dikarenakan struktur geografis Indonesia, khususnya Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan perairan laut negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Brunai membuat TNI AL harus menjaga keamanan laut dan jangan sampai merugikan negara, akibat berbagai aksi kejahatan yang terjadi di perariran Indonesia.
Mengenai aksi kejahatan berupa penyelundupan, Herry menuturkan, daerah Kepri yang merupakan daerah yang rawan. Hal itu dikarenakan struktur geografisnya yang luas, kepulauan, dan Kepri juga berbatasan langsung dengan negara tetangga.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu