Pekerjaan menumpuk, dikejar deadline, banyak pekerjaan yang belum siap padahal waktunya sebentar lagi. Masalah di rumah, bisa menyebabkan stres. Nah, bagi yang memiliki pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi harus diwaspadai. Karena bila sedang stres tiak hanya membuat anda mengalami keluhan pada lambung atau pencernaan, penyakit jantung maupun migraine.
Menurut dr Sa'da Barira, SpK, dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Awal Bros, stress juga memicu timbulnya Neurodermatitis. ''Neurodermatitis adalah sejenis eksim atau penyakit kulit yang diduga berhubungan dengan faktor psikis,'' tuturnya.
Dr. Ira menambahkan, penderita Neurodermatitis sering mengeluh adanya rasa gatal pada kulit dan menyebabkan penderita ingin menggaruk namun sifatnya subyektif.
''Sebenarnya tidak terjadi masalah pada kulitnya seperti jamur, atau penyebab penyakit kulit secara fisik, namun si penderita selalu mengeluh gatal dan selalu ingin menggaruk,'' paparnya.
Biasanya neurodermatitis menyerang di bagian kulit manapun, seperti mata kaki, punggung tangan, lutut, siku, dan tengkuk. Bahkan dapat juga menyerang area anus (pruritus ani) dan vagina (pruritus vulva). Tingginya tingkat aktifitas dan stres dapat memicu penyakit satu ini.
''Penyakit ini biasa menyerang pada waktu–waktu tertentu,'' tuturnya.
Lanjut dia, pihaknya sering mendapatkan keluhan dari paseien yang menderita neurodermatitis terasa gatal bila mereka dalam kondisi santai atau beristirahat. Namun bila mereka sibuk dikantor, mereka malah jarang mengeluh.
Untuk mengetahui ciri khas dari Neurodermatitis seperti, penderita mengeluh gatal pada saat tidak beraktifitas. “Orang yang kurang istirahat, mengalami gangguan emosi seperti cemas dan kuatir berlebihan, sangat rentan terhadap penyakit satu ini,'' ungkapnya.
Sedangkan untuk gejala dari Neurodermatitis yaitu pada stadium awal, kulit tampak normal tetapi ada rasa gatal. Selanjutnya penderita akan meggaruk dan akibatnya timbul bercak–bercak bersisik, kering dan berwarna lebih gelap sebagai akibat dari penggarukan dan penggosokan.
''Apabila sudah terjadi penebalan kulit sebaiknya segera konsul ke dokter kulit dan psikolog, agar tidak mutasi ke penyakit kulit yang lain,'' tuturnya.
Untuk pengobatan dari penyakit ini sama dengan penyakit eksim, lanjutnya, dalam hal ini penderita lebih perlu untuk konsultasi dengan psikolog untuk mereda stres.
Pencegahan dari penyakit ini dengan mengontrol emosi, rajin berolahraga,istirahat cukup, sesekali berbagi dengan teman dan keluarga apabila sedang menghadapi masalah, cobalah luangkan waktu untuk refresing walaupun hanya sekedar menonton film – film lucu,dan makan makanan yang bergizi.
''Jangan pernah remehkan stres karena kesehatan kita juga dimulai dari pikiran. Jadi mulailah memiliki gaya hidup yang sehat dan seimbang agar terhindar dari penyakit,'' ujarnya mengingatkan.
Maaf, saat ini istri saya baru 1 minggu melahirkan. cuma bayi dalam kandungan tidak tertolong. Sebelum melahirkan kadang-kadang istri saya merasakan gatal-gatal pada tubuhnya. setelah melahirkan +- 1 minggu jg tumbuh gejala gatal-gatal. Oleh dokter diketahui ada indikasi gejala Neuro Dermatitis. Yang saya mau tanyakan, apakah penyakit ini berpengaruh apabila kondisi si ibu sedang hamil..kebetulan istri saya ada indikasi hipertensi. salam hangat, terimakasih ( noorman )
ReplyDeletesaya ingin sekali membantu memberikan informasi. Masalahnya, saya bukan dokter hanya kuli tinta saja
ReplyDeletemaaf sebelumnya mau numpang koreksi, judulnya kayaknya salah tulis deh,, yang benar itu " Neurodermatitis "
ReplyDeletemaaf sebelumnya, cuma mau numpang koreksi, judulnya itu yg benar " Neurodermatitis " bukan "Neirodermatitis".
ReplyDelete