Baru bekerja beberapa jam, Mariani yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jalan MT Haryono, kilometer 3,5 Tanjungpinang melakukan tindak pidana pencurian dengan menguras harta majikannya. Total kerugian majikan, tempatnya bekerja mencapai Rp100 juta. Karena tindakannya tersebut, majikannya melapor ke Mapolsek Bukit Bestari.
Menurut AKP Arifin Efendi, Kapolsek Bukit Bestari, Minggu (15/2) kemarin, Joko melaporkan terjadi pencurian di rumahnya.
''Pelaku diterima bekerja Kamis (12/2). Mariani mendatangi rumah korban berdasarkan iklan di surat kabar. Tanpa menaruh curiga, korban langsung menerima dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga,'' tuturnya.
Ciri-ciri pelaku, lanjut Arifin, dari keterangan korban, wanita berusia sekitar 38 tahun. Tak ada identitas lainnya yang ditinggalkan.
Sekitar pukul 07.00 WIB lalu, Mariani datang ke kediaman Joko. Dia melamar bekerja sebagai pembantu sesuai dengan iklan yang dipasang di koran. Korban menerimanya dan percaya saja, tidak ada hal yang mencurigakan hingga harus lebih mengenal jauh latar belakang wanita tersebut.
''Korban tidak memiliki identitas pelaku. Bahkan korban juga tidak mengetahui pelaku tinggal dimana,'' ujarnya.
Kejadiannya berlangsung cepat. Mariani yang diterima bekerja sebagai pembantu itu pun ditinggal di rumah sendirian. Pasalnya, korban yang tidak menaruh curiga terhadap Mariani memberikan Mariani bekerja di rumahnya. Sedangkan korban dan keluarga melakukan aktivitas seperti biasa.
Namun sekitar pukul 15.00 WIB mereka kembali, saat pulang itu lah. Mereka mencari pembantu yang baru diterima bekerja. Saat dicari-cari, pembantu itu tidak ditemukan juga. Baru lah diketahui, keadaan rumahnya berantakan. Begitu juga di ruang kamar tidur Joko.
Selain ruangan dan rumah yang berantakan, beberapa harta benda Joko juga tidak ada lagi di tempatnya. Harta yang ikut terkuras selama tujuh jam korban meninggalkan rumah diantaranya jam tangan berbahan emas (limited edition) bergambar Presiden RI pertama Sukarno itu hilang. Jam tersebut dibeli senilai 900 Dollar Amerika, atau sekitar Rp10 juta. Selain jam itu, perhiasan emas lain seperti kalung, gelang, cincin, serta uang tunai juga tidak ditemukan. Sehingga total kerugian seluruhnya ditaksir mencapai Rp100 juta.
Sore itu juga, Joko melapor ke Polsekta Bukit Bestari. Ia juga menyerahkan satu tas motif bunga warna coklat milik si pembantu pencuri yang tertinggal. Dari hasil laporan itu, AKP Arifin menduga pencurian tersebut terorganisir.
Keterangan yang berhasil dihimpun pembantu itu keluar dari rumah pada sekitar pukul 14.00 WIB. Ia dijemput seorang pria mengendarai sepeda motor. Begitu mendapat laporan dari korban, polisi langsung melakukan penyelidikan. ''Kami meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati saat menerima orang bekerja dan juga bagi masyarakat yang mengenal tas ini harap segera melapor,'' himbaunya.
Pada saat melakukan aksi pencurian di rumah majikannya, aksi tersebut terekam di CCTV milik korban. Namun sayang foto yang terekam di CCTV tidak jelas. "Fotonya tidak jelas. Kabur. Sulit untuk mengenali wajahnya untuk dilacak. Tetapi kami akan mencari pelaku sesuai dengan data yang sudah berhasil kami dapatkan,'' tukasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu