Menu

Mar 24, 2009

Berteduh di Warung, 50 Tersamber Petir

Gubernur dan Walikota Tanjungpinang Kunjungi Korban Petir

Sebanyak 50 warga kota Tanjungpinang dari tiga lokasi tersambar petir saat sedang berteduh di dalam warung-warung yang ada di Senggarang untuk menghindari hujan. Mereka yang tersambar petir tersebut umumnya sedang menyaksikan pertandingan sepak bola di Lapangan Bola Sebauk, Tanjungpinang, Sabtu (21/3) lalu.

Saat itu, kondisi cuaca Tanjungpinang paginya terasa panas menyengat, namun sore harinya, sekitar jam 15.00 WIB hujan mulai turun dan disertai petir dan kilat. Beberapa kali petir menyambar dan suara halelintar menggema di udara. Pada ketiga kalinya petir menyambar di udara, kilatannya langsung menyambar beberapa warga yang sedang berteduh.

Menurut pengakuan Hanafiah (32), korban tersambar petir yang sedang di rawat di RSUD Kota Tanjungpinang, saat petir ketiga menyambar, tiba-tiba tubuhnya terasa terbakar.

''Saat itu saya dan suami saya sedang berteduh di warung. Ketika petir itu menyambar, kita nggak tahu apa-apa dan begitu sadar dah sampai di rumah sakit,'' ujar Hanafiah yang suaminya juga dirawat di rumah sakit yang sama, Minggu (22/3).

Sementara itu, Anisa, keluarga Hanafiah yang juga menyaksikan jalannya pertandingan sepak bola dan berteduh di mesjid di daerah tersebut tidak terkena samberan petir, seperti yang berteduh di warung. ''Memang saat itu petirnya dasyat, tetapi saya dan beberapa kawan berteduh di mesjid tidak terlalu kena samberan petir seperti yang di berteduh di warung,'' tuturnya sambil menjaga Hanafiah.

Sementara itu, beberapa korban lainnya mengalami luka bakar karena tersamber petir diantaranya kakak dan adik yang juga pemain sepakbola, Jamis dan Yakub, Suci, ibu Mamat, Suci, Asman dan beberapa lainnya. Pada saat Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah dan Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, beserta unsur Muspida dari Pemerintah Kota dan Provinsi Kepri mengunjungi korban terkena petir tersebut.

Beberapa korban menunjukan bekas luka akibat tersamber petir Sabtu lalu, bahkan beberapa diantaranya bajunya sampai terbakar akibat kilatan petir yang menyambar lokasi tersebut. Bahkan ada celana jeans yang turut robek akibat sengatan petir yang mengandung listrik itu.

''Celana jeans saya sampai robek karena terkena sengatan listrik, sedangkan baju anak saya terbakar dan langsung saya sobek agar tidak terlalu parah,'' ujar ibunda Suci yang turut terbaring di RSUD Kota Tanjungpinang.

Sedangkan korban Asman harus mengalami 13 jahitan karena terlempar dari warung tempatnya berteduh, saat petir menyambar warung yang tak jauh dari letaknya berteduh. ''Saya tidak ingat apa-apa lagi, waktu terlempar dari tempat saya berteduh,'' ujar Asman kepada Wali Kota Tanjungpinang saat ditanya kejadian tersebut.

Diakui Asman, saat itu petir memang menyambar, kilatannya dan tubuhnya terasa panas lalu terlempar dan tak sadarkan diri.

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah memberikan bantuan berupa perlengkapan mandi dan P3K kepada korban yang di rawat di RSUD Kota Tanjungpinang dan RSAL. ''Ini kan merupakan bencana alam, kita menghimbau kepada penyelenggara kegiatan saat hujan turun untuk mengingatkan pengunjung untuk berhati-hati,'' ujar Ismeth di sela-sela kunjungan ke kamar-kamar pasien yang dirawat di RS.

Ditegaskan Ismeth, biaya perawatan korban yang dirawat di Rumah Sakit ditanggung pemerintah kota Tanjungpinang dan Pemerintah Provinsi Kepri.

''Ya, kita share biaya perawatan korban yang dirawat di rumah sakit, pada umumnya mereka sudah sehat dan beberapa sudah bisa pulang ke rumah,'' tukas Ismeth yang didampingi Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan.

Tatik, sapaan Suryatati A Manan menegaskan, biaya perawatan korban yang di samber petir akan dibiayai pemerintah. Karena ini merupakan bencana alam.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu