Pembagian dana bantuan langsung tunai (BLT) hari kedua di kantor pos berlangsung ramai dibanding hari pertama. Pasalnya, banyak warga Rumah Tangga Sasaran (RTS) tidak mengetahui pembagian BLT yang diberikan Pemerintah Pusat dengan sistem penyaluran melalui kantor pos.
Hal tersebut diungkapkan Wati disela-sela pengantrian pengambilan dana BLT sebesar Rp200 ribu per dua bulan untuk RTS. Hal senada juga diungkapkan Giyem (53) yang mengaku baru mendapatkan kartu BLT tadi pagi (kemarin pagi, red).
''Kartu BLT ini aja baru saya dapat dari kelurahan tadi pagi diantar ke rumah. Seharusnya kan Rabu kemarin diambil,'' tutur wanita setengah baya yang kesehariannya membuka usaha kelontong di rumah.
Diakui ibu dari lima anak ini, dirinya tahun lalu mendapatkan BLT dan dana tersebut digunakan untuk keperluan rumah tangga yang harga kebutuhan sembako tidak menentu.
Hari kedua giliran beberapa kelurahan yang ada di Kota Tanjungpinang yang mendapatkan kesempatan untuk mengambil dana BLT yang diberikan pemerintah pusat yakni kelurahan Tanjungunggat, Tanjungpinang Barat, Kota Piring, Bukit Cermin, Kampung Baru dan Sungai Jang.
Sistem pembagian sama seperti hari pertama, warga RTS yang mendapatkan kartu BLT menyerahkan kartu tersebut dan fotokopi KTP lalu petugas kantor pos akan mencairkan dana sebesar Rp200 ribu. Sebanyak lima meja disiapkan pihak kantor pos untuk menangani pembagian BLT.
Khusus hari kedua, Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah dan juga Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan mengunjungi kantor pos yang terletak di kilometer tiga, Tanjungpinang. Pada kesempatan itu, Ismeth mengungkapkan, uang yang diberikan oleh Pemerintah Pusat memang tidak seberapa, setidaknya bisa digunakan sebaik mungkin untuk membantu meringankan kebutuhan.
''Jumlah RTS di kabupaten dan Kota yang ada di Kepulauan Riau menurun, ini dikarenakan pemerintah kota dan kabupaten telah melaksanakan program-program yang membantu masyarakat tidak mampu,'' ujar Ismeth.
Diakui Ismeth, jumlah RTS di Kepulauan Riau yang bertambah hanya di Batam, hal itu dikarenakan jumlah pendatang di Batam lebih banyak dibanding di daerah lain, sehingga tingkat kemiskinan bertambah.
Data RTS di Kepulauan Riau berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau, begitu juga dalam pembagian BLT yang ada di tiap Kabupaten dan Kota yang ada di Kepulauan Riau. Ismeth mengakui data jumlah RTS diambil berdasarkan hasil survei dari BPS.
''Jumlah data BPS 90 persen akurasi, jadi kita menggunakan data BPS dalam pembagian dana BLT,'' tukas Ismeth.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan berharap warga kota Tanjungpinang yang mendapatkan dana BLT dapat memanfaatkan dana tersebut sebaik mungkin.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu