Terjadi keributan yang melibatkan ratusan masa yang mengamuk, karena tidak puas dengan hasil pemilihan umum tahun 2009 di Kantor KPU. Unjuk rasa di kantor KPU pun tak terelakan lagi. Suasana semakin ricuh, ketika tim negosiator mencoba melakukan negoisasi dengan beberapa pentolan pengunjuk rasa agar segera membubarkan diri.
Namun para pengunjuk rasa tetap bertahan di kantor KPU, bahkan beberapa diantaranya mencoba masuk ke dalam kantor KPU. Suasana makin panas, ketika polisi turun ke lokasi untuk membantu mengamankan kantor KPU. Suasana yang sudah rusuh, semakin rusuh dengan aksi dorong mendorong yang dilakukan polisi dan juga massa yang tidak puas dengan hasil perhitungan suara.
Keadaan makin tidak terkendali, karena ada tiga orang yang sedang mabuk mencoba menjadi provokasi, sehingga terjadi tindakan anarkis yang dilakukan para pengunjuk rasa dengan melempar beberapa barang yang sudah disiapkan untuk merusak faslitas umum. Tidak hanya itu saja, bahkan beberapa dari massa pengunjuk rasa membakar salah satu pos pengamanan.
Lempar-lemparan barang yang ditunjukan kepada petugas polisi terus berdatangan, sehingga membuat polisi membentuk formasi pengamanan. Dalam aksi tersebut, ada beberapa yang terluka dari pihak pengunjuk rasa, akibat dari dorong-dorongan yang dilakukan para pengunjuk rasa dengan polisi.
Pemadam kebakaran pun turut mendinginkan suasana yang sudah mulai memanas dengan menyiramkan air kepada para pengunjuk rasa yang mengamuk. Namun, mereka tidak mengubrisnya dan terus melakukan aksi untuk masuk ke kantor KPU.
Kejadian itu berlangsung di lapangan Pamedan dan merupakan simulasi pengamanan pemilu dari hasil pelatihan selama enam hari yang digelar Polisi Resor Kota Tanjungpinang kepada 850 kesbanglimas Kota Tanjungpinang. Latihan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya tindakan anarkis yang kemungkinan bisa saja terjadi. Sehingga personil polisi maupun Kesbanglimas dipersiapkan untuk menghadapi situasi yang tidak diinginkan.
''Ini merupakan bagian latihan yang sudah kami berikan kepada kesbanglimas untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,'' ujar Kabag Ops Polresta Tanjungpinang, Kompol Afrizal, kemarin.
Menurut Afrizal, besok (hari ini, red) merupakan latihan pengamanan Pemilu yang akan disaksikan Wali Kota Tanjungpinang dan Muspida Kota Tanjungpinang.
Sedangkan sistem pengamanan pemilu masih menggunakan sistem 1 polisi, 2 TPS dan 4 Kesbanglimas. Sedangkan untuk 11 TPS yang dianggap rawan sistem pengamanan yang kami gunakan adalah satu polisi, satu TPS dan dua kesbanglimas.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu