Pemerintah Kota Tanjungpinang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota Tanjungpinang selama dua hari berturut-turut mulai Senin hingga Selasa di BBR yang dibuka langsung Wakil Gubernur Kepulauan Riau, HM Sani, Senin (16/3).
Menurut Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, Tanjungpinang sebagai ibu kota Provinsi dan secara geografis merupakan gerbang terdepan dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Sehingga merupakan suatu potensi dan juga tantangan bagi keberhasilan pembangunan di daerah.
''Dari aspek permasalahan pokok pembangunan, Kota Tanjungpinang dihadapkan beberapa persoalan, seperti jumlah rumah tangga miskin yan masih relatif tinggi 11,04 persen, kualitas SDM yang masih rendah, pelayanan kesehatan yang masih belum optimal, dan tingkat pengangguran terbuka sebanyak 4.62 persen, disamping penyedian infrastruktur yang belum optimal,'' urai Tatik, sapaan Suryatati A Manan pada pembukaan Musrembang.
Bertitik dari persoalan tersebut, Kota Tanjungpinang mulai melakukan berbagai strategi dalam membangun kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam dokumen perencanaan pembangunan. ''Pioritas pembangunan kota Tanjungpinang tahun 2010 mengenai penanggulangan kemiskinan, kesejahteraan sosial dan masyarakat, pembangunan di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga, di bidang kesehatan, perekenomoa masyarakat serta di bidang kebudayaan,'' tuturnya.
Di Kota Tanjungpinang penambahan penduduk yang sangat signifikan, pada tahun 2006 jumlah penduduk Kota Tanjungpinang sebesar 146.336 jiwa, meningkat menjadi 187.678 jiwa pada tahun 2007. Sedangkan di tahun 2008 meningkat menjadi 208.582 jiwa dengan laju pertumbungan ekonomi sebesar 4,1 persen per tahun. Ditambahlagi dengan indikator pengangguran pada tahun 2008 di Tanjungpinang memiliki angkatan kerja sebanyak 92.562 orang dengan jumlah pengangguran sebanyak 7.957 orang atau 8,6 persen yang terdiri dari 4,62 persen merupakan pengangguran terbuka dan sisanya sebagai pengangguran terselubung.
Melihat kondisi ini, Pemerintah Kota Tanjungpinang melihat pembangunan lainnya yang terjadi, sehingga angka kemiskinan terus bertambah. ''Berdasarkan data BPS jumlah rumah tangga miskin terjadi penurunan dari tahun ke tahun,'' ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur, HM Sani mengungkapkan, dengan adanya musrembang ini bagaimana Pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan, apalagi di era krisis global yang melanda dunia. ''Singapura saja sudah terpengaruh dengan krisis global ini, sedangkan Indonesia masih bisa bertahan,'' tuturnya.
Sani menegaskan, dalam musrembang mari tingkatkan pendidikan dan kesehatan serta infrastruktur yang ada, serta good goverment dan clean goverment ini perlu terus ditingkatkan. Untuk menghasilkan pemerintahan yang baik dan rakyat sejahtera.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu