Anak hilang yang berusia lima tahun yang mengaku bernama Agung, orangtuanya telah diketemukan. Ternyata namanya bukan Agung, seperti yang diucapkan Agung pada petugas yang ada di Shelter, nama sebenarnya bocah laki-laki tersebut Nasrul.
''Orangtua Nasrul memang berniat memasukan anak ini ke panti asuhan, namun karena tidak memiliki semua persyaratan yang diajukan panti asuhan. Sehingga orangtuanya menelantarkannya di kilometer sembilan,'' ujar Ahmad Rodian, Humas Selter Engku Putri, Minggu (5/4).
Diakui Lalu, sapaan Ahmad Rodian, pihak Shelter telah menemukan orangtua Nasrul, Nasrul merupakan anak yatim dari keluarga yang tidak mampu.
Kehidupan ibu Nasrul, terbilang tidak mampu, karena itu wanita yang bernama Suhartini ini mau menitipkan Nasrul ke panti asuhan. Namun apa daya, dia tidak memiliki persyaratan untuk memasukan anaknya ke panti asuhan. Sedangkan kakek dan neneknya Nasrul bekerja sebagai pemulung sampah dan tinggal di lokasi dekat penampungan sampah.
''Panti asuhan meminta persyaratan seperti akte kematian ayahnya, karena menurut pengakuan Suhartini, ayah Nasrul meninggal di Medan, meminta akte kelahiran Nasrul dan surat nikah. Suhartini tidak bisa menunjukan itu semua, sehingga Nasrul tidak bisa diterima di panti asuhan,'' ujar Lalu.
Pada saat ke panti asuhan untuk menitipkan Nasrul agar bisa hidup layak di panti asuhan, Suhartini ditemanin warga perumahan Pesona Asri. Karena tidak bisa menitipkan Narsul ke panti asuhan, lalu Suhartini yang kesehariannya bekerja serabutan itu pun meminta uang pada warga yang sudah menolongnya.
''Alasan Suhartini meminta uang untuk membawa Nasrul ke Batam dan mau dititipkan di sana, setelah uangnya di kasih. Bukannya Nasrul di bawa ke Batam tetapi ditinggalkan di kilometer sembilan. Sedangkan Suhartini pergi ke Batam seorang diri dan dia mengaku pada orangtuanya telah menitipkan anaknya di Dinas Sosial,'' urainya.
Setelah berhasil menemukan keluarga Nasrul, kakek dan neneknya angkat tangan. Karena tidak sanggup lagi mengurusin cucunya, apalagi dengan kenakalan Nasrul yang suka masuk ke rumah orang dan mengambil makanan orang yang ada di rumah dan warung.
''Kakek dan neneknya angkat tangan untuk membesarkan Nasrul, karena mereka tidak sanggup membiayai kebutuhan Nasrul dan tingkah polah Nasrul yang tidak bisa diam,'' kata Lalu.
Lalu menambahkan, nenek Nasrul mengaku pernah mengikat Nasrul, tetapi ikatan itu terlepas sendiri. Sebab, Nasrul sering membuat ulah masuk ke rumah orang dan membongkarin rumah orang dan mengambil makanan orang.
Melihat kondisi rumah yang terbuat dari seng, akhirnya untuk sementara waktu Nasrul dititipkan di Shelter Engku Putri sambil mengurus surat-surat agar Nasrul bisa dimasukan ke dalam panti asuhan. ''Kakek dan neneknya sudah angkat tangan untuk membesarkan Nasrul, jadi untuk sementara Nasrul akan di rawat di Shelter sambil membantu memasukan Nasrul ke panti asuhan,'' tukasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu