Bersumber dari Daun Ubi hingga Pembacokan
Selang satu jam, pelaku Dedi Hendra (19) membacok pamannya yang bernama Jhonni Lamser (39), Sabtu (9/5) malam, sekitar pukul 22.30 di sekitar rumah pelaku yang berlokasi Jalan Sei Sudip Dompak, Tanjungpinang, dengan menggunakan parang.
Demikian diungkapkan Kapolresta Tanjungpinang, AKBP Yusri Yunus melalui Kapolsekta Bukit Bestari, AKP Arifin Effendi, Minggu (10/5). ''Pelaku membacok pamannya dengan menggunakan parang hingga menyebabkan luka pada bagian kepala sebelah kiri, bagian tangan sebelah kiri dan juga pada bagian kaki sebelah kiri,'' ujar Arifin.
Usai menganiaya pamannya dengan menggunakan parang, pelaku langsung kabur. Saat ada saksi yang mengetahui tindakan tersebut, yang tidak lain adalah bibinya. Mendengar teriakan itu, pelaku pun langsung kabur. Sedangkan korban yang terkapar, masih sempat menghubungi Ketua RT dan kemudian warga bersama polisi langsung mengamankan pelaku.
''Pelaku diamankan di sekitar tambang bauksit PT Tri Karya Abadi, saat diamankan pelaku sedang duduk-duduk di sana dan tidak melakukan perlawanan. Karena telah di kepung oleh polisi dan warga yang saat itu membantu mencari pelaku,'' ucapnya.
Namun sayang, parang yang digunakan pelaku membacok pamannya hingga harus dirawat di rumah sakit tidak ditemukan. Hingga saat ini polisi masih terus mencari barang bukti tersebut yang digunakannya untuk menganiaya pamannya itu.
Sementara itu, Dedi, yang merupakan mantan TKI Ilegal dari Malaysia itu menuturkan, dirinya tidak ada bermaksud menganiaya pamannya. ''Saya geram saja sama paman saya itu. Sebab, dia marah sama saya dan memukul saya, karena saya memukul Candra (sepupunya, red),'' ujar Dedi.
Usut punya usut, persoalan itu bermula dari pohon ubi yang ditanam Dedi berserta pamannya yang lain. Saat itu, Candra sedang mencari cacing di kebun pohon ubi. Entah kenapa, Candra malah merusak pohon ubi itu. Demikian diceritakan Dedi. ''Saya kesal, saya tegur. Eh, saya malah dilempar tanah. Saya pukul saja Candra,'' ujarnya.
Persoalan tersebut tidak berhenti begitu saja. Walaupun sudah berlangsung sekitar seminggu yang lalu, pertengkaran antara Dedi dengan Candra, rupanya masih tersimpan dalam benak Jhonni, paman pelaku yang merupakan ayah Candra. Pertengkaran pun berlanjut, Kamis malam, saat itu Dedi sedang mengendarai sepeda motor di depan rumah pamannya yang berjarak 100 meter dari lokasi rumahnya Dedi.
Pada saat itu, pamannya memanggil Dedi, mendengar di panggil. Dedi menghentikan sepeda motornya. Belum sempat sepeda motor itu distandarkan, Dedi langsung ditendang pamannya dan mengenai punggung belakang. Setelah itu ditampar, tanpa sempat berkata-kata.
Hal itu rupanya masih tersimpan dalam benak Dedi. Walaupun pertengkaran tersebut sempat dilerai warga. Hingga akhirnya dendam Dedi yang selama ini disimpan keluar juga. ''Saat itu paman saya mengendari sepeda motor di depan rumah, saya teriakin begini, jangan beraninya di rumah sendiri. Kalau berani kesini,'' ujarnya mengingat.
Saat itu kondisi Dedi sudah dalam keadaan mabuk, sebab pria berkulit gelap itu sudah mabuk dengan meminum minuman alkohol merek apek botak. Lantas, pamannya mendengar dan marah. Didatanginya Dedi yang sudah selesai makan mie di teras rumahnya.
Disitulah pertengkaran pun di mulai. Dedi yang saat itu kalah, langsung mengambil parang dengan yang berukuran 60 sentimeter yang sudah disiapkan tersebut di dekat pohon ubi. ''Saya tidak ingat saat itu membacok dibagian mana saja, sebab parang itu saya pukul sekenanya saja,'' tuturnya sambil tertunduk.
Dedi menjelaskan, begitu mendengar bibinya teriak, ia pun langsung kabur. ''Saya kabur dengan berlari ke hutan dan berenang melewati sungai hingga akhirnya tiba di tambang bauksit,'' katanya, pada saat dikejar warga masih sempat menghirup rokok dan lupa meletakan parangnya dimana.
Akibat perbuatannya tersebut, pelaku dikenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan pemberatan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu