Menu

May 3, 2009

Lima Tahun Beroprasi, Sekarang sudah Tak Maksimal

Pulau Penaah ada PLTS dari Jerman

Siapa sangka di Pulau Penaah sudah dibangun Pembangkit Tenaga Surya (PLTS). PLTS yang berada di dekat pesisir pantai dengan pasir hamparan putih itu. Masih tampak berdiri kokoh. Pulau Penaah atau penanda, berada di gugusan Kepulauan Senayang, Kabupaten Lingga.

Kebanyakan penduduk Pulau Penaah merupakan nelayan. Lautannya masih terbilang bersih dan ikan masih mudah didapatkan di sekitar laut Pulau Penaah. Hal tersebut dibuktikan dengan digelarnya lomba festival memancing di Pulau Penaah. Banyak peserta mendapatkan berbagai ikan, mulai dari ikan yang bernilai ekonomis hingga ikan hiu dengat berat 80 kilogram berhasil ditangkap peserta lomba festival memancing yang digelar selama dua hari.

Untuk mencapai pulau Penaah membutuhkan waktu sekitar empat jam dengan menggunakan kapal dari Kota Tanjungpinang. Itu pun kalau kondisi laut tenang. Jika ombak kencang dan disertai angin, dibutuhkan waktu sekitar enam jam untuk mencapai pulau tersebut.

Menurut Kamaruddin, mantan staf Camat Senayang, Sabtu (24/4), pembangkit listrik tenaga surya yang ada di Pulau Penaah merupakan pemberian dari negera Jerman secara cuma-cuma.

''Di Indonesia hanya tiga daerah yang diberikan PLTS ini, di Pulau Penaah, daerah Timur langsung dari Jerman,'' ujarnya.

Diperkirakan tahun 1999, orang Jerman datang ke Pulau Penaah untuk mensurvei lokasi. Kamaruddin ini lah yang menemani beberapa orang dari Jerman dan juga Indonesia untuk melihat lokasi tersebut. Hingga akhirnya, PLTS tersebut dipasang di Pulau Penaah.

''PLTS ini bertahan selama lima tahun, karena kita tidak tahu cara merawatnya maka sudah tidak bisa digunakan lagi secara maksimal,'' ungkapnya.

Diakuinya, dulu sebelum mesin tersebut rusak, tidak ada masalah dengan listrik yang ada di Pulau Penaah baik siang maupun malam. Listrik bisa digunakan.

Sewaktu mesin dari Jerman yang dihibahkan pada masa Provinsi Riau, sebelum pemekaraan menjadi Provinsi Kepulauan Riau, mesin tersebut bisa mensuplai kebutuhan listrik satu pulau bisa dipenuhi.

Sekarang PLTS tersebut sudah tidak bisa beroperasi lagi. Pasalnya, penduduk Pulau Penaah tidak tahu cara memperbaiki mesin buatan Jerman tersebut. Sehingga kebutuhan listrik sekarang disuplai dari genset penduduk. ''Sekarang kebutuhan listrik di sini menggunakan genset, hanya kalau malam saja baru dihidupkan,'' tukasnya.

Mengelilingi pulau Penaah tidak membutuhkan waktu lama, sebab luas pulau itu sekitar 1,3 kilometer apabila dikelilingi. Rumah-rumah penduduk hanya di sisi sebelah barat, tepatnya memanjang dari barat laut sampai barat daya pulau. Pemukiman berakhir di pantai pasir putih di ujung utaranya. Pada sisi timur pulau yang ditumbuhi kelapa dan juga semak belukar.

2 comments:

  1. I want not approve on it. I regard as precise post. Especially the title attracted me to be familiar with the intact story.

    ReplyDelete
  2. Genial brief and this mail helped me alot in my college assignement. Gratefulness you for your information.

    ReplyDelete

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu