Menurut Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah, kegiatan sosial yang dilakukan 20 dokter asal Malaysia yang tergabung dalam DMDI dengan bekerjasama dengan Belia Kepri ini merupakan kegiatan yang sering dilakukan DMDI dan Belia Kepri.
''Kami sangat menyambut baik apa yang sudah dilakukan DMDI dengan Belia Kepri terhadap penderita bibir sumbing yang ada di Daik, tahun lalu di Tanjungpinang,'' ungkapnya di gedung Daerah.
Ismeth juga berharap kegiatan ekspedisi di Daek oleh tim akan berjalan dengan lancar.
''Kita berharap masyarakat Daek dapat memanfaatkan bantuan operasi yang dilaksanakan oleh dokter-dokter yang profesional dengan bekerjasama dengan Universitas sains Malaysia (UMS),'' ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Belia Kepri, Basyaruddin Idris menuturkan, kegiatan operasi bibir sumbing merupakan kegiatan kedua kalinya yang diadakan Belia Kepri dengan bekerjasama DMDI dan juga UMS.
''Jumlah pasien yang akan dioperasi bibir sumbing dari kalangan yang tidak mampu berjumlah 50, kita harapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,'' tukasnya.
Untuk kelancaran kegiatan sosial tersebut, DMDI menurunkan tim medis, yang terdiri dari para dokter yang ahli di bidangnya. Syaratnya, pasien tidak menderita penyakit jantung, paru-paru, dan jenis penyakit tertentu lainnya.
Operasi bibir sumbing untuk kalangan tak mampu yang dilakukan DMDI ini, adalah kali keduanya digelar di Kepri. Pertama di Tanjungpinang. DMDI juga sudah membantu sejumlah penderita di daerah lain seperti, Palembang, Bali, Pontianak, dan Pekanbaru.
Pada kesempatan itu juga, 20 dokter juga dihibur dengan nyanyi-nyanyian melayu di halaman gedung daerah. Sebelum melanjutkan tugas bakti sosial yang akan dilaksanakan di Daek, Lingga.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu