Menu

Jul 6, 2009

BPOM Sidak Produk Mengandung Melamin

Badan POM melakukan sidak disejumlah swalayan untuk melakukan pengecekan terhadap makanan yang mengandung melamin maupun yang tidak memiliki surat dari Badan POM. Rata-rata makanan yang ditemukan merupakan produk susu dan makanan bayi yang berasal dari Malaysia, dan produsen susu di Malaysia tersebut banyak yang mengimpor bahan bermelamin dari Cina. Sehingga pemerintah memutuskan untuk menarik semua jenis susu dari Malaysia yang tidak memiliki label BPOM.

''Kami sudah melakukan sejumlah kegiatan di Kepri untuk melakukan pemeriksaan terhadap makanan di sejumlah swalayanan yang di Kepri,'' ungkap Kepala BPOM kepulauan Riau, Nyoman, beberapa waktu lalu.

Pada saat melakukan pemeriksaan di sejumlah swalayan, BPOM menemukan sejumlah kemasan yang masih mekakai berbahasa asing, seharusnya produk tersebut tidak dibenarkan masuk ke Indonesia. Karena semua prosuk yang beredar di Indonesia harus memiliki kemasan berbahasa Indonesia.

''Sebelum produk makanan yang masuk ke Indonesia, importer wajib mendaftarkan terlebih dahulu jenis produk yang akan dijual ke BPOM,'' ungkapnya.

Sebab produk makanan maupun minuman tersebut harus melalui uji tes laboratorium dan aman dari jenis kimia membahayakan. ''Setelah mendapat persetujuan dari BPOM, Impotir wajib memesan produk yang menggunakan bahasa Indonesia dan akan langsung mencamtumkan label BPOM,'' ucapnya.

Hasil temuan dari BPOM saat melakukan pemantauan untuk melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang beresiko tinggi terhadap kesehatan di sejumlah swalayan yang ada di Tanjungpinang berhasil diamankan. Temuan BPOM antara lain makanan kosmetik serta susu yang ada mengandung bahan melamin yang berbahaya bagi kesehatan.

''Khusus makanan itu, kita akan musnahkan. Sedangkan untuk produk lainnya kita meminta agar segera ditarik dari peredaran,'' tuturnya.

Kegiatan yang dilakukan BPOM ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BPOM untuk melindungi konsumen dari bahan makanan yang beresiko tinggi terhadap kesehatan. ''Ini memang kegiatan rutin yang kita lakukan. Jadwalnya tidak menentu. Dalam melakukan pengawasan terkadang kita bekerjasama dengan Dinas Peridustrian dan Perdagangan,'' tandasnya.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu