Butuh Uang, Rela Kehilangan Perawan

Tujuh remaja putri rela kehilangan perawanannya demi sejumlah uang. Keperawananan mereka dibeli seharga mulai Rp4 hingga Rp6 juta per orang kepada pria hidung belang. Mereka yang merupakan remaja putri atau yang masih berstatus anak baru gede dan juga pelajar tersebut adalah Rw (14), Mp (14), Na (15), Ni (16) dan Ar (15). Sedangkan dua wanita lainnya, yakni WF (18) dan Be (19).

Kasus tersebut terungkap, Jumat (4/6) lalu. Menurut Mp, dirinta menjual keperawannya seharga Rp2 juta kepada laki-laki hidung belang yang ditunjukkan Ar. Namun, setelah transaksi pertama itu, Mp juga mengaku menjualnya lagi pada tamu kedua seharga sebesar Rp1 juta.

''Pertama kali melakukannya, saya dikasih Rp2 juta. Saya dapat laki-lakinya melalui Ar,'' ungkap Mp yang putus sekolah. Diakuinya, dirinya membutuhkan uang, sehingga mau menjual keperawanannya.

Bahkan, setelah kehilangan keperawanannya, Mp tetap melakukan hubungan badan dengan pria yang membokingnya, meskipun sudah kehilangan perawan.

Lain lagi kisah Rw. Rw mengaku mendapat uang Rp4 juta sekali main. Sebelumnya, Rw dijanjikan Rp6 juta. Rw mengaku pria yang membookingnya dari Ar. Rw mengaku, dirinya nekad menjual keperawanannya karena terdesak butuh uang.

''Saya butuh uang, saat saya melakukannya orangtua saya sedang pulang kampung. Jadi, saya mau melakukan itu karena terdesak kebutuhan uang,'' tuturnya.

Kisah para remaja yang mau melakukan hubungan badan itu tidak terlepas dari faktor terdesak kebutuhan. Salah satunya, Ri. Ri menuturkan, dirinya mengenal Ad yang mengajaknya ke hotel Bali untuk melakukan hubungan badan.

''Saya butuh uang, dia nanya apa saya masih perawan. Saya bilang masih, lalu kami pergi ke hotel Bali. Di sana saya menjual keperawanan saya Rp4 juta yang sebelumnya dijanjikan Rp6 juta,'' ungkap Ri.

Rupanya kejadian itu sempat membuat Ri kesal sama kawannya dan mereka sempat putus kontak. Hingga akhirnya, mereka bertemu lagi dan kembali terjun ke tempat-tempat hiburan untuk mendapatkan sejumlah uang. ''Biasanya sekali short time ada yang membayar Rp700 ribu hingga Rp300 ribu,'' tuturnya.

Diakui Ri, uang tersebut digunakan untuk membeli keperluannya sendiri, seperti baju dan sebagainya.