Menu

Jul 17, 2009

HMI Segel Gedung DPRD

Protes Pembahasan APBD-P di Hotel

Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan menggelar aksi demo dalam rangka memprotes pembahasan APBD-P Kepulauan Riau tahun 2009 yang dilaksanakan di hotel. Para demonstran menyegel gedung DPRD Kepri dan mobil dinas anggota dewan. Penyegelan itu dilakukan dua belas perwakilan dri HMI di gedung DPRD Kepri, Jumat (26/6).

Puluhan mahsiswa yang tergabung dalam HMI juga membawa poster dan spanduk dengan berbagai tulisan seperti ''DPRD Kepri Penipu, Pembohong, Pendusta serta Penghianat Rakyat Kepri''. Bahkan dalam orasinya mahasiswa juga menyebutkan anggota DPRD Kepri makan gaji buta, suka menghambur-hamburkan uang rakyat.

''Kita sudah sering mengingatkan dan memprotes untuk setiap rapat pembahasan APBD harusnya dilakukan di gedung DPRD ini, tetapi anggota DPRD tuli dan pekak dan selalu mempunyai alasan yang klise,'' teriak seorang mahasiswa.

Mahasiswa yang memprostes pembahasan APBD-P yang dilaksanakan di salah satu hotel di Batam sebab pelaksanaan itu membuang-buang uang. Padahal gedung DPRD sendiri telah disewa sebanyak RP4 miliar tetapi tidak digunakan. ''Kita sangat menyanyangkan dana yang dikeluarkan sebanyak Rp4 miliar untuk menyewa gedung dewan, tetapi tidak dimanfaatkan untuk rapat dan pembahasan APBD. Malah anggota dewan memilih rapat di hotel,'' teriak koordinator demo.

Setelah berorasi, anggota HMI Tanjungpinang dan Bintan itu melakukan penyitaan terhadap gedung DPRD Kepri dan satu unit mobil anggota dewan, penyitaan itu dilakukan dengan memasang pengumuman yang menuliskan, ''Pengumuman, Atas Nama rakyat Kepri, 'Gedung Gurindam Jiwa DPRD' Kepri Disegel oleh HMI''. Tidak hanya itu saja, mahasiswa juga membentangkan portal bertuliskan ''HMI-line pada sebuah mobil dewan serta di depan plang nama Kantor DPRD Kepri itu.

Sementara itu, Menurut Ketua Umum HMI Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Ahmad Nur Efendi, pemasangan segel dan juga HMI-Line pada gedung dan mobil ini merupakan wujud protes dan kekecewaan HMI terhadap anggota dewan Kepri.

''Kita merasa kecewa, karena anggota dewan tidak memanfaatkan gedung DPRD yang sudah disewa seharga Rp4 miliar dari uang rakyat. Tetapi anggota dewan malah melakukan pemborosan dengan menggelar rapat pembahasan APBD-P di hotel. Untuk apa bayar sewa gedung dewan kalau tdiak dipakai,'' ungkapnya.

Selama melakukan orasi dan penyegelan tidak terlihat satu pun anggota DPRD yang keluar. Selang beberapa lama, salah seorang anggota DPRD Kepri, Tawarich yang dari Fraksi PDI-P keluar menemui para mahasiswa yang menggelar demo di halaman gedung DPRD.

Tawarick membenarkan pernyataan mahasiswa bahwa anggota DPRD Kepri saat ini sedang tidak berada di kantor. ''Saat ini tidak ada anggota yang masuk kantor. Hanya saya sendiri saja, karena saya memang tidak ikut ke Batam,'' ungkapnya di depan mahasiswa.

Tawarick menyatakan memaklumi aspirasi mahasiswa dan ia juga menerima pernyataan sikap mahasiswa dan berjanji aspirasi yang digelar di halaman gedung DPRD akan disampaikan ke unsur pimpinan Dewan. Setelah itu, mahasiswa itu pun membubarkan diri secara teratur.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu