Beberapa kasus yang terjadi di Kota Tanjungpinang yang melibatkan pergaulan bebas bagi remaja maupun pelajar hingga menjual keperawanannya, mendapat perhatian tegas dari Pemerintah Kota Tanjungpinang. Menurut Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, kemarin, pendidikan terhadap anak merupakan tanggjungjawab orangtua.
''Dalam mengatasi persoalan ini, semua pihak harus terlibat. Tidak hanya peran guru di sekolah, tetapi juga peran orangtua dan juga lingkungan untuk memperhatikan anak-anak,'' ungkapnya di sela-sela sosialisasi di BBR.
Ditegaskan Tatik, sapaan Suryatati A Manan, anak merupakan tangungjawab orangtua. Pendidikan moral dan agama harus terus diberikan pada anak.
Selai itu, pendidikan mengenai akibat pergaulan bebas juga sudah bisa diajarkan pada anak remaja. Untuk memberitahukan informasi mengenai bahayanya pergaulan bebas. Sehingga anak-anak yang hendak melakukan tersebut mengetahui konsekuensi akibat tindakan yang telah dilakukannya.
''Kita perlu memberikan sosialisi dan bimbingan mengenai bahayanya pergaulan bebas, bisa menyebabkan IMS (Inpesi Menular Seksual) dan bisa saja tertular HIV. Ini perlu kita tekankan pada anak-anak,'' tuturnya.
Fenomena pergaulan bebas yang dilakukan beberapa pelajar dan remaja perlu diubah cara pandang. Sehingga sebelum bertindak bisa memikirkan akibat pergaulan bebas yang hendak mereka lakukan. ''Anak-anak kita perlu perhatian dan tindakan yang mereka lakukan dikarenakan waktu luang, sehingga salah bergaul. Sebaiknya mulai banyak diberikan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti keagamaan, olahraga, kesenian. Sehingga anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk melakukan tindakan yang akan merugikannya sendiri,'' tukasnya.
Dua kali kepolisian berhasil mengungkapkan kasus prositusi yang dilakukan anak pelajar atau anak yang dibawah umur. Prositusi yang dilakukan mereka tidak hanya dilakukan pada malam hari, tetapi siang hari. Disaat jam sekolah sudah berakhir.
Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pendidikan, Olahraga dan Pemuda Kota Tanjungpinang, Ahadi mengungkapkan, orangtua perlu mewaspai atau mengawasi anaknya. ''Orangtua kan tahu anak-anak pulang sekolah jam berapa, kalau masih belum sampai di rumah. Perlu diperhatikan kemana perginya. Karena peran pendidikan merupakan tanggungjawab bersama,'' pungkasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu