Endang : Berkali-Kali Ditolak Penerbit
Nama Endang di dunia penulisan memang masih belum terdengar familiar. Namun nama tersebut dikalangan mahasiswa Umrah sangat terkenal. Khususnya di jurusan perikanan dan kelautan, sebab wanita berkulit sawo matang itu merupakan salah satu dosen di Umrah.
Menurut Endang, dirinya sudah mulai menulis sejak duduk dibangku kuliah di Pekanbaru.''Saya sering mengirimkan karya saya di majalah kampus dan juga koran harian di Pekanbaru. Saya senang menulis,'' tuturnya.
Keinginan gadis kelahiran tahun 1982 itu semakin kuat untuk mencoba kemampuannya menulis. Berbagai tulisan pendek maupun panjang dijajalnya. Kemampuannya terus diasah dengan mengirimkan karya-karyanya. Bahkan, ia mencoba menjajal untuk menulis novel dan mencoba mengirimkan hasil karyanya ke penerbit nasional yang ada di Jakarta.
Namun karya-karya tulisannya selalu ditolak dan ditolak. Hingga membuatnya putus asa. ''Penerbit menolak karya saya tanpa memberikan alasan yang jelas. Saya bingung dan saya sempat malas untuk menulis,'' akunya saat dijumpai di Red Cafe bersama tunangannya.
Bukan Endang namanya, jika penerbit yang menolak karyanya, hingga mengurungkan niatnya untuk menulis novel. Dicobanya berbagai penerbit yang ada di Jakarta. Walaupun berulang kali novel-novel karyanya ditolak tanpa alasan yang pasti, untuk mengetahui letak kesalahannya.
''Saya selalu bingung, kenapa novel saya ditolak. Padahal novel saya cukup bagus dan saya terus mencoba mengasah kemampuan saya untuk menulis. Saya meminta kawan-kawan untuk membaca tulisan saya dan mereka selalu memberikan komentar,'' ungkapnya.
Diakuinya, terkadang dirinya sering berdebat dengan sahabatnya mengenai tulis-tulisannya. Mereka kadang mengatakan tulisannya kurang ini dan itu.
Masukan dari kawan dan juga pacarnya yang dari jurusan Komunikasi itu terus membuatnya berusaha semakin genjar. Namun, kembali lagi tulisannya di tolak, masih dengan alasan yang tidak ada. ''Mereka hanya menuliskan karya ini tidak sesuai dengan tema,'' ucapnya.
Hingga akhirnya gadis kelahiran Lipat Kain, Kampar mencoba merantau ke Kota Tanjungpinang dari Pekanbaru. Keinginan menulis semakin menggebu pada gadis yang menggunakan jilbab itu. Pada akhirnya, berkat dukungan semua kawan dan juga kekasihnya. Endang berhasil menerbitkan sebuah buku novel yang berjudul Perawan Cinta.
''Buku ini merupakan buku pertama saya, awal Juni saya meluncurkannya. Kisah ini merupakan gambaran dari kehidupan wanita massa sekarang yang sedang mencari cinta,'' ungkapnya.
Endang menuturkan, cerita novel Perawan Cinta itu berdasarkan dari inspirasi kisah kawannya yang hingga usia tiga puluh tahun masih belum menikah dan masih mencari cinta sejati.
Kisah itu ditulisnya lumayan lama, sebelum dipublikasikan novel itu dibaca beberapa kawan dekatnya, maupun editor, kenalannya di Jakarta. Tidak ketinggalan kekasihnya pun memberikan komentar serta kritikan-kritikan dari novel tersebut.
Pada akhirnya, novel yang sudah dicanangkan akan diterbitkan itu akhirnya di terbitkan sendiri. Tidak tanggung-tanggung dua buku diluncurkan secara bersamaan di aula SMKN I Tanjungpinang. Buku fiksi dan juga buku ilmiah mengenai Peran dan Kebutuhan Nutrisi dalam Pakan Ikan. ''Buku ilmiah ini memang sengaja saya terbitkan untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah saya dapat supaya buku ini juga bisa menambah khasanah dunia perikanan agar lebih maju,'' tukasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu