Tahun ini, Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau tidak sesuai dengan target kelulusan, dikarenakan dua Kabupaten yakni Lingga dan Anambas jauh dari target 90-93 persen. Sebagian besar pelajar kelas tiga yang tidak lulus berduka.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Olahraga dan Pemuda Provinsi Kepulauan Riau, Arifin Nasir, kemarin, bagi siswa kelas tiga yang tidak lulus kita beri kesempatan beberapa hari untuk berpikir dan menenangkan diri apa mau mengulang kembali atau mau mengikuti ujian akhir nasional melalui paket C.
''Pendaftaran paket C ditutup tanggal 17 Juni ini dan ujiannya dilaksanakan tanggal 23 Juni 2009 ini. Kita sudah mendaftarkan semua siswa yang tidak lulus melalui Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota,'' tuturnya.
Siswa yang tidak lulus UN diberi kesempatan untuk berpikir sebelum mengikuti ujian paket C. ''Kita mendaftarkan mereka semua untuk berjaga-jaga, kalau memang mereka mau mengulang tahun ini juga tidak masalah,'' ungkapnya.
Target yang ditetapkan Disdikpora Provinsi Kepri kepada Disdikpora Kabupaten dan Kota dinilai Arifin tidak terlalu berat. Pasalnya tahun lalu, kelulusan UN mencapai 90 persen lebih. Sedangkan tahun ini menurun sepuluh persen. ''Jumlah kelulusan tahun ini termasuk bagus, karena dari tujuh kabupaten dan kota, lima kabupaten dan kota stabil nilainya,'' kata Arifin.
Arifin mengaku, pihaknya saat ini sedang membuat tim dan akan segera turun ke Kabupaten Lingga untuk mengetahui penyebab kegagalan kelulusan Lingga.
''Ini akan kita evaluasi dan perbaiki. Kalau memang persoalannya tidak ada bimbingan belajar, ya nanti kita akan mengadakan bimbingan belajar,'' ucapnya.
Disinggung mengenai itensip guru yang terlalu banyak diberikan, sehingga dalam mengajar guru tidak maksimal. Arifin menuturkan, hal itu juga akan dievaluasi dan dicari penyebabnya. ''Kita memberikan tunjangan dan itensip terhadap guru agar guru bisa lebih fokus mengajar dan juga termotivasi,'' ungkapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur bidang Pendidikan, Ibnu Maja menuturkan, tahun sebelumnya, pencapaian hasil kelulusan siswa Kepri terus meningkat. Walaupun peningkatan kelulusan dari tahun ke tahun naik sedikit. Namun tidak pernah mengalami kelulusan sekitar 17 persen.
''Kita sangat prihatin atas kondisi dunia pendidikan Kepri. Kita tidak boleh berputus asa. Kita harus tetap kejar pencapaian tahun depan dengan nilai yang tinggi,'' ungkap Ibnu.
Diakuinya, dalam memajukan sektor pendidikan tidak semudah yang dibayangkan. Sebab di dalamnya, banyak persoalan yang komplek. ''Perlu diketahui, tidak ada seseorang yang bisa memastikan keberhasilan. Kalau hari ini bagus, kedepan bisa saja tak bagus,'' ungkap mantan Disdikpora Kepri.
Ditegaskan Ibnu Maja, pelaku pendidikan tak boleh hanya tebar pesona saja, tetapi memberikan upaya nyata dan mengacu pada kemampuan siswa. Dengan memberikan program yang sesuai dengan sistem pembelajaran.
''Sistem saat ini belum tepat dan harus ditingkatkan, tidak perlu pakai target. Karena setiap Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota juga ingin hasil yang maksimal,'' tukasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu