Apes benar dua wartawan TV swasta, Hengky (27) wartawan RCTI dan Bagas (25) wartawan Metro TV yang sedang meliput pangkalan gas elpiji yang berlokasi di Jalan Engku Putri, Tanjungpinang sekitar pukul 14.00 WIB mengenai dampak kenaikan gas elpiji bagi masyaakat Tanjungpinang disandra, Rabu (16/7).
Kejadian itu bermula, saat Hengky dan Bagas hendak memberitakan dampak kenaikan gas elpiji dan mencari pangkalan gas elpiji, setelah berkeliling mencari akhirnya mereka menuju sebuah pangkalan gas elpiji di jalan Engku uteri. Setelah mewawancara salah seorang karyawati di Pangkalan Gas Elpiji, mereka pun meminta izin untuk mengambil gambar elpiji disekitar Pangkalan tersebut. Setelah mendapat izin, kedua wartawan tersebut akhirnya melakukan tugasnya sebagaimana tugas wartawan.
Setelah merasa cukup mengambil gambar lokasi untuk memperkuat hasil wawancara, mereka pun hendak meninggalkan lokasi pangkalan itu. Tiba-tiba beberapa orang penjaga pangkalan menutup pintu pagar dan menggemboknya. Para penjaga tersebut meminta agar mereka untuk menghapus gambar yang telah direkam di handycam tadi.
Karena merasa sudah mendapat izin dari karyawati di sana, mereka enggan untuk menghapus gambar yang sudah berhasil direkam. Karena mereka bersikukuh, akhirnya kedua wartawan tersebut disandera dan tidak boleh keluar dari pangkalan sebelum menghapus gambar yang tekah direkamnya.
Akhirnya setelah lebih 30 menit disandera, kedua wartawan tersebut bisa keluar dari pangkalan berkat bantuan wartawan lain yang dihubungi oleh kedua wartawan yang disandera. Sempat terjadi adu mulut dan percekcokan antara para wartawan dengan penjaga dan pemilik pangkalan. Begitu berhasil keluar, mereka melaporkan kejadian yang dialaminya ke kantor Polresta Tanjungpinang.
Menurut Bagas, dirinya telah meminta izin ketika akan meliput pangkalan tersebut. ''Terlebih dahulu, kami sudah meminta izin. Kalau memang dari awalnya tidak diizinin mana mungkin kita berani mengambol gambar disitu,'' ungkap Bagas kepada wartawan ketika melaporkan kejadian di Mapolresta.
Bahkan mereka juga juga menyuruh karyawan-karyawan di pangkalan tersebut untuk memperagakan bagaimana cara mereka mengangkat tabung-tabung gas elpiji kedalam mobil maupun motor, ''Pada saat mengambil gambar, kami minta beberapa karyawan disana untuk memperagakan cara mereka bekerja,'' ujarnya.
Sampai berita ini diturunkan, kedua wartawan yang menjadi korban penyanderaan tersebut masih memberikan keterangannya kepada polisi.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu