Gubernur Kepulauan Riau telah menyurati Menteri Perhubungan terkait terputusnya jembatan trasportasi udara antara Natuna-Batam yang membuat masyarakat Natuna yang letak pulaunya paling ujung makin terisolir karena tidak ada lagi penerbangan yang melintasi pulau penghasil Migas tersebut. Satu-satunya transportasi melalui laut.
Menurut Ismeth Abdullah, Gubernur Kepri, pihak pemerintah sudah melayangkan surat ke MenteriPerhubungan untuk segera memberikan alternatif meskapai untuk melalui jalur Batam-Natuna.
''Kami berusaha mencari pengganti maskapai RAL. Mengenai permasalahan RAL, biarlah managemen mereka yang menyelesaikan. Pemprov Kepri tak akan ikut campur kemelut yang terjadi di internal RAL,'' paparnya.
Jalur Batam-Natuna yang selama ini hanya dilayani penerbangan RAL, kini banyak lirik maskapai lain. Setidaknya tiga maskapai berniat untuk menambah area bisnis penerbangan untuk Kabupaten Natuna yang bisa digali untuk menambah pendapatan pesawat.
''Ada tiga maskapai yang berniat menerbangi rute Batam Natuna yakni Kartika Airlines, Linus Airways dan Mandala,'' tuturnya.
Diakuinya, ketiga maskapai itu masih wacana untuk melewati jalur penerbangan Batam-Natuna. Karena itu, pihaknya terus meminta agar Menhub segera memberikan jalan untuk masalah transportasi udara di daerah Natuna.
Mengenai bandara atau landasan penerbangan di Natuna, tidak ada masalah dan hambatan. Karena landasan daerah penghsil minyak dan gas tersebut sangat bagus dan bisa didarati atau disingahi pesawat jenis boeing.
''Landasan Natuna sangat bagus dan pesawat jenis apapun bisa mendarat disana, tidak akan mengalami kesulitan,'' ungkapnya.
Pemerintah Porvinsi Kepri telah menyurati Menteri Perhubungan RI minta pusat ikut serta mengupayakan beberapa maskapai penerbangan buka jalur di wilayah Kepri. Menhub berjanji dalam waktu dekat akan menindaklanjuti permintaan Kepri.
''Surat balasan telah kita terima. Menhub berjanji akan ikut mengupayakan beberapa maskapai penerbangan buka jalur di sini,'' ujarnya.
Menurut Ismeth, selain Batam, jalur transportasi wilayah kabupaten/kota se-Kepri saat ini hanya mengandalkan sarana transportasi kapal laut. Terlebih, sambungnya, Provinsi Kepri mayoritas wilayah perairan. Data terakhir menyebut sekitar 96 persen wilayah kepri terdiri perairan. Namun itu memakan waktu cukup lama.
''Daerah kita sangat membutuhkan transportasi udara. Jika mengandalkan sarana kapal, memakan waktu lama menyinggahi pusat pemerintahan kabupaten/kota se-Kepri. Kita bersyukur, pusat berjanji ikut mengupayakan pencarian maskapai penerbangan yang mau buka jalur di lokasi bandara di Kepri,'' tandasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu