Menu

Sep 1, 2008

Atasi Pergaulan Bebas, Ajarkan Reproduksi Kelamin

Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang menggelar Acara Orientasi Kesehatan Reproduksi Remaja bagi SIswa-Siswi dan Guru Bimbingan Konseling tingkat Kota Tanjungpinang selama tiga hari dan diikuti 200 peserta di Sempurna Jaya Tanjungpinang.

Menurut dr Eka Hanasarianto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, kemarin, kegiatan ini bertujuan untuk memberitahukan kepada para pelajar tentang reproduksi sehingga mengetahui akibat pergaulan bebas.

''Kegiatan ini untuk mencegah pergaulan bebas yang dilakukan pelajar dengan memberikan materi mengenai alat-alat reproduksi,'' ujar pria bertubuh tinggi itu.

Materi yang diberikan tidak hanya sebatas memperkenalkan alat reproduksi terhadap pelajar tetapi juga ada narasumber dari pihak kepolisian dan juga Departemen Agama Kota Tanjungpinang. Untuk materi dari Kepolisian mengenai mencegah pelajar untuk menggunakan narkoba.

''Kegiatan ini semacam sex education terhadap pelajar. Karena pernikahan dini menurut data yang pernah dilakukan LSM terhadap pelajar presentasinya lumayan,'' tutur Eka.

Sementara itu, dalam sambutan Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan yang diwakili Asisten III, Administrasi Pemerintah Kota Tanjungpinang, Hamalis menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja dan guru bimbingan konseling di setiap sekolah tentang pertumbuhan dan perkembangan biologi yang terjadi pada diri anak didiknya.

''Karena itu Pemerintah mengajak guru-guru BK untuk secara aktif memberikan informasi dan penyuluhan yang tepat kepada anak-anak remaja. Tanpa arahan dan figur yang tepat, mustahil untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari potensi yang dimiliki generasi harapan bangsa,'' ungkapnya.

Bahkan berdasarkan survei hasil penelitian Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) tahun 2007 ditemukan fakta 50 persen remaja putri berusia dini sudah melakukan hubungan seksual pra nikah.
Menurut Suryatati, banyaknya informasi yang tersedia bukan berarti akan membawa dampak yang baik, seperti informasi tentang reproduksi atau seks.

''Sayangnya informasi yang tersedia banyak disalah artikan dan memaknai informasi tersebut. Karena itu perlu pembinaan kesehatan reproduksi remaja melalui orientasi kesehatan reproduksi merupakan langkah yang strategis dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas,'' tandasnya.

2 comments:

  1. Selain murid.. guru-2nya juga harus ikutan ya Mbak... biar ga kaya guru SS itu....

    ReplyDelete
  2. thanks for this tips 2218153698

    ReplyDelete

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu