Warga dikejutkan dengan penemuan mayat bayi perempuan yang dibuang diselokan. Hal itu baru diketahui penghuni rumah nomor 12 Jalan Kencana, belakang kantor Samsat, yang merasa terganggu penciumannya sejak dua hari belakangan.
Bau tidak sedap dan menyengat berasal dari selokan depan rumahnya. Dipikir penghuni rumah bau tak sedap tersebut berasal dari bangkai tikus. Baunya sangat kuat walaupun ditimbun pasir. Karena bau tak sedap itu, penghuni rumah sekitar pukul 12.00 WIB, Sabtu (22/11) untuk membersihkan asal bau itu dan berniat membakarnya.
''Saya pikir itu bangkai tikus. Soalnya minggu lalu di tempat itu juga saya mebersihkan bangkai tikus," ungkap Azrul (22), salah seorang penghuni rumah nomor 12 tersebut.
Azrul kemudian meminta adiknya, Aznul (20), mengurus bangkai tersebut. ''Saya minta adik saya untuk menimbun itu bangkai atau dibakar saja,'' ujarnya mengulang perkataannya.
Setelah meminta adiknya membersihkan asal muara bau tersebut, Azrul pun pergi. Kini giliran Aznul melaksanakan perintah abangnya itu. Dia mulanya melaksanakan saran pertama. Diambilnya pasir, kemudian ditimbunkan ke kantung plastik hitam yang tergeletak di selokan antara tempat mereka tinggal dan rumah sebelah. Tapi tindakan itu tidak mujarab. Baunya tetap menyengat.
Karena cara pertama tak berhasil, ia pun memutuskan melaksanakan saran kadua. Diambilnya kertas koran, disulut api, lalu terbakar. Kantung plastik hitam juga mulai mencair. Seketika itu mata Aznul terbelalak. Seonggok daging pucat menyeruak diantara api. Cukup lama diamati sampai akhirnya dia mengetahui daging itu berbentuk kaki.
Cepat-cepat dia kemudian memberitahukan kepada abangnya. Yang terjadi kemudian heboh. Warga sekitar berkerumun. Polisi dari Polresta Tanjungpinang dan Polsekta Bukit Bestari mulai berdatangan. Plastik hitam yang membungkus bangkai tersebut kini sudah terbuka. Bentuk kaki makin jelas . Ternyata mayat bayi.
Bentuknya tidak utuh lagi. Dagingnya habis, membusuk, penuh belatung. Polisi lalu melakukan identifikasi. Bungkusan bangkai diangkat. Baunya kian menyengat. Selain dibungkus kantung plastik, bangkai juga dibalut dengan celana senam ketat berwarna merah. Diduga celana yang membungkus bayi yang baru diketahui berjenis kelamin perempuan itu milik ibunya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Tanjungpinang, AKP Nur Santiko di tempat ditemukannya bayi, memperkirakan usia kematian bayi tersebut sekitar lima hari sebelum ditemukan.
''Kami akan menyelidiki apakah bayi tersebut meninggal setelah dibuang, atau tewas dulu baru di buang. Untuk itu, penyelidikan yang dilakukan bersama Polsekta Bukit Bestari,'' ungkapnya.
Katanya, untuk mengungkapkan kasus tersebut akan difokuskan kepada ibu dari bayi tersebut. ''Kita akan menelusuri dan mencari informasi terkait identitas bayi,'' tandasnya.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu