Menu

Feb 13, 2009

Inflasi Tertinggi di Tanjungpinang, Terendah di Batam

Bulan Januari 2009, Kota Tanjungpinang mengalami inflasi tertinggi dari sembilan kota yang ada di Sumatera. Untuk kota Tanjungpinang inflasi yang terjadi sebesar 1,20 persen. Sedangkan kota Batam hanya mengalami inflasi yakni 0,01 persen dan merupakan tingkat inflasi terendah se Sumatera.

Demikian disampaikan Kepala BPS Kepulauan Riau, Aminul Akbar, Sabtu (7/2). Data tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan BPS Kepulauan Riau di kota Tanjungpinang dan juga kota Batam. Survei yang dilakukan BPS terhadap 16 Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera pada Januari 2009.

''Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 1,20 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,01 persen. Sedangkan 7 kota lainnya, mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,93 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,02 persen,'' urainya.

Terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 4,51 persen diantaranya terdapat pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,28 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 1,18 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen.

''Sedangkan terhadap kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 2,31 persen. Serta stabilnya laju IHK terhadap kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Desember 2008,'' tuturnya.

IHK yang paling mecolok dan berkontribusi pada laju inflasi di Kota tanjungpinang di bulan Januari terdapat pada perayaan hari besar Tahun Baru 2009 dan hari besar Imlek sebagai pemicu kenaikan harga beberapa kebutuhan masyarakat.

''Pada saat kondisi itu mengakibatkan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Tanjungpinang mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen atau mengalami kenaikan dari 116,72 pada bulan Desember 2008 menjadi 118,12 pada bulan Januari ini,'' katanya.

Dari hasil pencatatan BPS, perkembangan harga kebutuhan masyarakat Kota Tanjungpinang selama Januari 2009 tercatat sebanyak 71 komoditi kebutuhan masyarakat yang mengalami perubahan harga. 52 komoditi diantaranya mengalami kenaikan harga dan 19 komoditi mengalami penurunan harga dibanding keadaan pada bulan sebelumnya.

''Komoditi yang mengalami kenaikan harga, antara lain sotong, ikan tongkol, rokok kretek filter, cabe merah, ikan selar, beras, ikan kembung/gembung, tomat sayur, emas perhiasan dan cumi-cumi. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga, antara lain bensin, bayam, kacang panjang, minyak goreng, sawi hijau, daging sapi, kangkung, ikan dalam kaleng, buncis dan solar,'' jelasnya.

Sedangkan untuk kota Batam terjadinya inflasi disebabkan karena adanya kenaikan harga komuditi kebutuhan masyarakat oleh naiknya harga komuditi kebutuhan masyarakat yang ditunjukan naiknya indeks harga lima kelompok barang dan jasa.

''Indek harga konsumen kota Batam terjadi pada komuditi bahan makan sebesar 1,29 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok sandang, kelompok kesehatan dan pendidikan,'' tuturnya.

Sedangkan indeks yang mengalami penurunan, lanjutnya, terdapat pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa, serta kelompok perumahan.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Telah Berkunjung dan Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel. No spammy please..... Salam cantik, sehat dan bahagia selalu