n di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) paling luas dibanding daratan. Sehingga pecemaran limbah yang terjadi di Kepri paling banyak terjadi di perairan atau di laut. Hal tersebut diungkapkan Yusrizal, Kepala Dinas Bapelda Provinsi Kepri, Jumat (13/6), disela-sela penanaman pohon di Lapangan Pamedan, Tanjungpinang.
''Pencemaran limbah yang terjadi di sini, paling banyak terdapat di laut. Dikarenakan 95 persen adalah lautan. Limbah industri dan tumpahan minyak yang sering terjadi di Kepri,'' ujarnya.
Khusus untuk Industri yang paling banyak menghasilkan limbah dan mengotori lingkungan hidup, terdapat di Kota Batam dan Bintan. Dikarenakan dua kawasan tersebut, merupakan kawasan industri yang ada di Kepri.
''Sejauh ini, belum ada tindakan hukum yang kami lakukan. Baru peringatan. Karena belum ada penengakan hukum yang pasti dan saat ini masih dirancang DPRD Kepri,'' paparnya.
Walaupun pencemaran limbah potensi yang paling sering terjadi di Kepri di kawasan Batam yakni di Kabil dan di Nongsa. Sedangkan di Bintan di Lagoi dan di Belakang Padang, kota Batam yang sering terkena tumpahan minyak. Namun masih ambang batas normal.
Diakui Yusrizal, dibanding tahun lalu, terjadi peningkatan limbah industri dan minyak tumpah di lautan. ''Kenaikan pencemaran limbah masih dibawah 10 persen dan dari hasil uji laboratorium masih diambang batas normal,'' ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, setiap Kota/Kabupaten dalam hal ini Bapelda juga sudah meningkatkan kinerja untuk mengurangi pencemaran limbah yang terjadi di Kota dan Kabupaten.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment