Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Provinsi Kepri kurangnya pasokan listrik, baik di Batam dan Bintan dalam menyambut Batam, Bintan dan Karimun sebagai kawasanan Free Trade Zone. Untuk permasalahan listrik di Batam dikarenakan suplai gas kurang dari PGN (Perusahan Gas Negara), sedangkan untuk di Bintan, dikarenakan daya listrik kurang.
Menurut Ismeth Abdullah, Gubernur Kepri, Selasa (3/6), untuk menyambut FTZ nanti sudah tidak akan ada lagi kekurangan pasokan listrik. ''Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral akan membantu, mengamati untuk mencegah terjadinya krisis listrik,'' ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral juga sudah membentuk Pokja (Kelompok Kerja) agar suplai gas untuk di Batam tidak bermasalah. Sehingga investor maupun warga Batam tidak akan mengalami krisis listrik. Apalagi infrastruktur merupakan salah satu penunjang investor untuk menanamkan usahanya di Indonesia, khususnya Kepri
Sedangkan untuk di Bintan sendiri, Ismeth menuturkan, akan ada penambahan daya untuk membantu mengatasi persoalan listrik yang terjadi di Bintan. ''Sudah ada perusahaan Korea yang mau bekerjasama dengan PLN Bintan,'' tutur pria nomor satu di Kepri.
Pemerintah, lanjutnya, menyembatani perusahaan Korea dengan Perusahan Listrik Negara untuk menginvestasikan dananya agar tidak terjadi krisis listrik lagi. Saat ini daya PLN cabang Bintan tersedia sekitar 34 megawatt (MW). Namun, dalam waktu dekat PLTU Tenaga Listrik Bintan akan menambah daya. Sehingga pasokan listrik mencukupi untuk di Bintan. Selain untuk masyarakat, pengusaha atau investor juga bisa merasa aman karena tersedianya pasokan listrik nantinya.
''Akhir tahun depan, listrik sudah mencapai 100 MW dan sudah tersedia untuk industri dan juga masyarakat,'' ujarnya mengakhiri.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment