Kenali, Cegah dan Obati
Mendengar namanya saja sudah membuat orang merinding Kanker, dan semua orang pastinya ingin menjauhi penyakit satu itu. Terutama kaum wanita. Penyakit ganas itu paling sering dialami kaum wanita, mulai dari kanker rahim hingga kanker payudara. Kanker yang saat ini bahas bukan mengenai kanker (kantong kering). Melainkan penyakit yang kerab membuat wanita pada umumnya merasa ngeri bila mengalami penyakit tersebut.
Kali ini Hal-Wanita membahas mengenai Kanker Payudara
Bagi sebagian wanita payudara merupakan suatu anugrah yang tak ternilai. Apalagi, bila memiliki payudara yang montok dan indah. Namun, bagaimana jadinya bila ternyata kamu menemukan benjolan tumor pada salah satu payudara yang selama ini menjadi bagian dari diri mu?
Pastinya, bila itu terjadi timbul perasaan kuatir dan selanjutnya disikapi dengan berbeda-beda. Ada yang sebagian akan langsung pergi ke dokter untuk memeriksakan benjolannya, dan ada sebagian mencoba pengobatan alternatif, sementara sebagian berusaha melupakannya dan tidak melakukan tindakan apa pun.
Sudah menjadi hal yang lumrah setiap benjolan di payudara tentu menimbulkan banyak kuatiran, di antaranya kemungkinan adanya kanker, operasi, efek samping radiasi dan kemoterapi, sampai kematian. Sering kali rasa kekuatiran yang berlebihan menyebabkan pasien menunda untuk berkonsultasi dengan dokter, karena rasa takut. Padahal tidak semua benjolan di payudara adalah kanker, bahkan sebagian besar justru merupakan tumor jinak.
Bila ternuyata tersebut memang kanker, maka penundaan konsultasi tersebut dapat menyebabkan kanker berkembang menjadi tahap yang lebih lanjut di mana konsekuensinya adalah kemungkinan sembuh menjadi kecil atau hampir mustahil. Jadi, penundaan konsultasi ke dokter sebenarnya hanya menambah masalah baru yaitu timbulnya kecemasan terus-menerus tanpa kepastian serta memperbesar kemungkinan gagalnya pengobatan.
Untuk mendiagnosis kanker payudara, selain anamnesis mengenai riwayat benjolan dan pemeriksaan fisik oleh dokter, tentunya akan dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti mamografi, USG payudara dan biopsi (pengambilan contoh jaringan tumor). Bila dicurigai kanker, ditambah pemeriksaan-pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat apakah sudah ada penyebaran ke organ-organ tubuh lain. Kanker payudara dapat menyebar ke paru, hati, tulang, dan lain-lain.
Mengeni stadium kanker payudara ditentukan besar tumor dan ada tidaknya penyebaran ke kelenjar getah bening dan organ-organ tubuh lain. Penyebaran ke kelenjar getah bening ketiak yang letaknya dalam sehingga tidak dapat diraba baru dapat diketahui setelah pemeriksaan jaringan kelenjar getah bening tersebut yang diangkat melalui operasi.
Umumnya pengobatan kanker payudara terbagi menjadi dua golongan besar, pertama, pengobatan untuk kanker tahap awal, kedua, pengobatan untuk kanker tahap lanjut dan kambuh. Saat ini pengobatan terhadap kanker payudara meliputi operasi, radioterapi, kemoterapi, terapi hormonal dan terapi biologi. Jika kanker masih dalam stadium dini, maka operasi dapat dilakukan.
Operasi dengan cara Breast Conserving Therapy (BCT), pengangkatan seluruh jaringan kanker dan sedikit jaringan payudara di sekitarnya dilanjutkan dengan radiasi, telah sering dilakukan dengan hasil yang sama dengan operasi pengangkatan seluruh payudara. Tetapi BCT hanya dapat dilakukan pada pasien dengan ukuran tumor yang kecil atau tumor yang ukurannya dikecilkan dengan pengobatan awal (radioterapi dan/atau kemoterapi) sehingga menjadi layak untuk dioperasi.
Radioterapi atau kemoterapi merupakan pilihan pengobatan untuk kanker tahap lanjut. Berkat kemajuan penelitan kanker payudara, saat ini pengobatan untuk kanker payudara tahap lanjut telah menunjukkan bahwa angka ketahanan hidup meningkat dan angka kematian menurun. Kemoterapi juga dapat dilakukan pada pasien kanker tahap awal untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyebaran sel-sel kanker yang pada awalnya tidak terdeteksi.
Efek samping kemoterapi yang seringkali ditakutkan oleh pasien telah semakin berkurang dengan ditemukannya obat-obat baru yang memiliki efek spesifik terhadap sel kanker sehingga efek sampingnya terhadap sel-sel normal menjadi berkurang. Selain itu telah tersedia pula obat-obat untuk mengatasi efek samping yang terjadi, misalnya obat penekan rasa mual dan muntah serta obat untuk meningkatkan jumlah leukosit.
Sejak awal tahun 1960-an, sewaktu reseptor estrogen pertama kali ditemukan, diketahui bahwa kanker payudara yang mempunyai reseptor estrogen atau reseptor progesteron memberikan hasil yang baik dengan terapi hormonal yang secara umum bekerja untuk menekan efek estrogen terhadap sel tumor.
Penyebab kanker payudara sampai saat ini diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor seperti faktor genetika, hormonal, dan lingkungan. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara adalah usia tua, menarche (pertama kali menstruasi) dini, usia makin tua saat menopause, usia makin tua saat pertama kali melahirkan atau tidak pernah hamil, riwayat keluarga (terutama ibu, saudara perempuan) dengan kanker payudara, riwayat pernah menderita tumor jinak payudara, mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal jangka panjang, mengonsumsi alkohol, serta paparan radiasi pada payudara terutama saat periode pembentukan payudara.
Adanya faktor genetika tidak berarti seseorang yang memiliki gen kanker payudara pasti menderita kanker, melainkan hanya memiliki risiko untuk mengidap kanker dan dapat menurunkan gen tersebut. Gen penyebab kanker diturunkan dari orangtua ke anaknya tanpa terkait dengan jenis kelamin.
Sampai saat ini banyak gen penyebab kanker yang belum dapat diidentifikasi. Di antaranya yang sudah dapat diidentifikasi adalah gen BRCA1 dan BRCA2. Diperkirakan bahwa 1 dari 10 wanita akan menderita kanker payudara dan kemungkinan ini akan meningkat sampai dengan 90 persen pada wanita yang memiliki kelainan gen BRCA1 atau BRCA2.
Keluarga yang teridentifikasi memiliki gen tersebut selain kanker payudara juga meningkat risikonya untuk menderita kanker lain seperti ovarium, kolon, dan prostat.
Ovarium (Kanker indung telur ) sering disebut sebagai the silent killer karena muncul tanpa gejala (asimtomatik) dan baru menimbulkan keluhan jika masuk pada stadium lanjut. Meski begitu ada beberapa gejala yang perlu dicurigai sebagai timbulnya kanker ovarium.
Kanker ovarium sebagian besar berbentuk tumor kista, namun ada pula yang berbentuk tumor padat. Pada stadium awal, gejala yang timbul berupa ganguan haid. Berbeda dengan kanker leher rahim yang bisa dideteksi dengan pap smear, belum ada cara untuk memeriksa adanya keganasan ovarium.
The American Cancer Society baru-baru ini mengumumkan hasil konsesus para ahli kanker mengenai gejala-gejala kanker ovarium, antara lain bengkak-bengkak di bagian tubuh, rasa sakit di bagian perut dan panggul, kehilangan napsu makan, sering buang air kecil. Rasa sering berkemih timbul jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan di daerah panggul yang menyebabkan nyeri, juga nyeri pada saat bersenggama.
Dalam situs rumah sakit Kanker Dharmais disebutkan, pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga perut) penyebaran ke omentum (lemak perut) dan organ-organ didalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati seperti perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil.
Jika menemukan gejala-gejala tersebut, periksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium. Pemeriksaan terutama sangat dianjutkan pada wanita yang memiliki faktor risiko tinggi, yakni wanita yang mendapat haid pertama lebih awal dan menopause lebih lambat, wanita yang tidak pernah atau sulit hamil, adanya riwayat kanker ovarium dalam keluarga, serta wanita penderit a kanker payudara dan kanker usus.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
5 comments:
thanks atas pengetahuan yang diberikan
Ya sama-sama.. hehe.. masih banyak terdapat salah ketik tuh tulisannya.. Jadi malu hehe
Terima kasih atas infonya....
sama-sama
Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang
Keyword Kenali Pandeglang
Mohon dukungannya yach....?!
Semangat..semangat>>>
Pandeglang telah hilang Kenali, Si Dunia Aneh
Post a Comment