Warga Khwatir Flu Burung
Rabu (8/10) kemarin, warga Komplek Cipta Karya Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kecamatan Batu Sembilan, resah. Dikarenakan ayam milik beberapa warga setempat mati secara mendadak. Warga khuatir kematian ayam tersebut dikarenakan flu burung. Sebab, lima belas ayam milik keluarga Kuswati mati mendadak.
''Saya memeliara ayam 16 ekor saja di rumah, kalau pagi saya lepas agar cari makan sendiri. Dalam dua hari saja, 15 ekor ayam yang saya peliara mati mendadak. Saya tidak tahu apa penyebabnya, hanya saja ciri-cirinya mengeluarkan lendir dari mulutnya,'' ungkap Kuswati (42), Pemilik ayam yang mati itu.
15 ekor ayam yang mati mendadak itu langsung dibuangnya ke tempat sampah yang berada tak jauh dari jalan raya. Kematian ayam mendadak juga terjadi di salah satu rumah dekat tempat tinggal Kuswati. Sebut saja Erik. Erik menuturkan serangan penyakit misterius tersebut datangnya secara tiba-tiba dan menyerang semua ayam milik warga setempat.
''Kejadian ini berlangsung saat menjelang puasa, seluruh ayam milik saya juga mati. Begitu juga dengan ayam milik tetangga yang berada didepan rumah saya juga mati,'' ungkap Erik.
Ayam yang mati, lanjutnya, segera dimusnahkan dengan cara dibakar dan dikubur, sesuai dengan petunjuk untuk menghindari dampak flu burung.
Mendapat informasi dari warga, ketua RT 01, Suyono langsung mengecek kandang ayam milik warganya. Selain itu, Suyono juga segera menghubungi dinas sumber daya alam untuk mendapatkan kepastian kematian ayam di kompleknya.
Diakui Suyono, dirinya cukup terkejut dengan kejadian yang baru pertama kali terjadi di kompleknya.
''Beberapa waktu lalu kami sudah mengantisipasi penyebaran flu burung. Selain itu, saya juga sudah menghimbau kepada warga untuk selalu waspada dengan cara membersihkan diri dengan baik dan segera melaporkan apabila menemukan unggasnya mati mendadak,'' ungkapnya.
Sementara itu di lokasi yang sama, kasi Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Hewan Dinas Sumber Daya Alam, Drh Arlinda menuturkan, pihaknya sudah menyelidiki kematian mendadak ayam-ayam tersebut. Dari hasil rapid test menyimpulkan bahwa ayam tersebut terkena Newceastle Desease (ND) atau Tetelo. Hal ini kemungkinan disebabkan perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini.
''Hasil dari tes rapid dinyatakan negatif, tetapi kami tetap meminta agar warga melakukan penanganan seperti flu burung,'' ujarnya.
Ia melanjutkan, pihaknya akan memonitor seluruh unggas yang ada di komplek tersebut selama empat belas hari.
Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus flu burung. Virus flu burung akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan.
Begitu juga dengan kebersihan diri perlu dijaga dengan cara mencuci tangan dengan antiseptik. Sebab
virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
''Untuk melakukan pencegahan flu burung, sebaiknya kandang ayam dibersihkan setiap hari dengan menggunakan air dan diterjen. Selain itu, jangan biarkan ayam berkeliaran,'' ungkapnya didampingi tiga orang stafnya.
Bagi masyarakat yang ayamnya mati mendadak dan mencurigai terkena flu burung, pihanya menyediakan nomor pengaduan yang buka 1 x 24 jam 081270786242. ''Bila masyarakat melihat gejala flu burung pada unggasnya dapat segera menghubungi kami, bila malam kami akan memberikan saran dan besoknya akan langsung ke lapangan,'' tandasnya.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment